30.

4K 376 24
                                    


~ Happy reading ~

"Aku kembali, bagaimana kabarmu?" Pintu terbuka dengan pertanyaan yang terlontar dari zhuocheng.

Namun masih sama tak ada jawaban yang keluar, di tangannya dia menggendong Zhu Shen yang tengah merentangkan tangannya ke arah ranjang inap haikuan.

Zhuocheng melihat haikuan dengan ekspresi sedih, belum ada perubahan sedikitpun semenjak kepergiannya karantina sampai dia kembali.

Zhuocheng meletakkan Zhu Shen di samping haikuan yang masih berbaring. Bocah itu terlihat senang bermain dengan tubuh ayahnya yang tak bergerak sedikitpun.

"Aku rindu membentakmu" ucap zhuocheng. Dia memegang tangan haikuan yang terasa lemas dengan selang infus yang tak pernah terlepas dari sana.

"Kau tau? Saat aku pulang kemarin malam, Zhu Shen menangis kencang menyebut kata 'baba' terus menerus, apa kau tak rindu bermain dengan anakmu? Apa kau tak ingin meminta maaf lagi padaku? Bangunlah aku tak akan menyuruhmu membereskan rumah lagi." Ucap zhuocheng walaupun tak pernah ada perkataan nya yang terbalaskan.

"Kenapa kau suka sekali tidur sih? Kau ingin meninggalkan ku seperti he peng meninggalkan ku? Tapi nanti jika kau meninggalkanku teman-teman Zhu Shen akan bertanya di mana ayahnya, kalaupun Zhu Shen nantinya menganggap ku ayah, lalu jika temannya bertanya dimana ibunya dia harus jawab apa? Apa kau tega melihat anakmu nanti dengan orang tua yang tak lengkap? Apa kau tak ingin melihat anakmu tumbuh dan sukses?" Racaunya lagi.

"Menikah saja" balas seseorang yang baru saja datang dengan peralatan medisnya. "Kau ingin anakmu tidak di tanya siapa orang tua lengkapnya bukan?, Maka menikah saja" ucap Cheng Xiao sambil mengganti cairan infus yang tinggal sedikit.

"Jangan beri aku saran itu" Cheng Xiao melihatnya dengan dingin.

"Bukankah itu yang kau inginkan tadi? Ya sudah menikah saja sana, sekarang kau punya kuasa terhadap keuangan kuan-ge, dia tak akan marah jika kau memakainya sama seperti kau yang ingin menghabiskan uang 25jt Yuan hanya untuk tidak di karantina. Walaupun perusahaan sedang di ambang kebangkrutan aku yakin dia tak akan marah." Unjar Cheng Xiao membuat zhuocheng terdiam.


Cheng Xiao pergi dari ruangan tersebut. Meninggalkan zhuocheng menutup wajahnya dengan tangannya menahan tangis.

"Ba ba ba ba!" Racau Zhu Shen namun tak zhuocheng hiraukan. "Ba ba ba ba! Hihihi baba! Baba!" Racaunya lagi.

"hahhh" nafas berat dan lemah terdengar di pendengaran zhuocheng membuat nya menurunkan tangannya dari wajahnya, dilihatnya haikuan membuka matanya sedikit membuat zhuocheng langsung berdiri memencet tombol darurat.

^_________^

"Haikuan sudah melewati masa kritisnya, namun tetap saja energinya belum stabil, dan mungkin membutuhkan 4hati untuk dirinya semakin membaik, setelah itu kita akan melakukan transfusi darah karena saat kecelakaan dia kehilangan banyak darah dan di tambah dia sedang mangalami anemia saat itu." Jelas meng Ziyi pada zhuocheng. Dan setelahnya meninggalkan zhuocheng namun tidak dengan Cheng Xiao, dia tetap disana menatapnya dengan ekspektasi bersalah.

"Jika kau benar-benar sudah memaafkan kuan-ge, jangan pernah membuatnya seperti ini lagi, dan ku akui aku juga ingin meminta maaf atas semua hal yang ku lakukan." Ucap Cheng Xiao. Mengusap bahu zhuocheng dan meninggalkan nya.

*

*

*

Ting tong

Suara bel rumah berbunyi, Xiao Zhan yang baru saja berdiri dari duduknya menonton sontak mengubah langkahnya ke pintu.

"Aku datang" ucap Wang yibo riang dengan senyum yang terpancar saat baru saja pintu terbuka.

Tak lupa dengan suoer di gendongnya di tangan kanan dan tangan kiri yang terangkat menenteng plastik lumayan besar.

"Yan-jie... Tak perlu memasak makan malam" teriak Wang yibo dari pintu dan langsung masuk ke dalam rumah tanpa permisi. "Aku membawa ayam madu, babi panggang dan pizza dan beberapa cemilan." Lanjutnya lagi mengangkat tentengan nya.

Suoer merentangkan tangannya ke arah Xiao Zhan, Wang yibo pun mengerti dia memberi suoer pada Xiao Zhan, sedangkan Xiao Zhan hanya diam saja.

"Makan~~~" teriak Zhang menghampiri mereka dia dengan cepat mengambil semua makanan yang Wang yibo bawa.

"Sampai kapan dia akan disini?" Bisik Wang yibo pada Xiao Zhan.

"Sampai kapanpun aku mau. Jika tuan risih pergi saja dari sini " balas xiao Zhan.

"Kau mengusir ku?" Pertanyaan Wang yibo di jawab anggukan oleh Xiao Zhan membuatnya terdiam.

^_________^

"Suoer merindukanmu, bagaimana jika dia menginap?" Ucap Wang yibo tak ingin pergi dari sana walaupun pesta kecil mereka sudah selesai.

"Nyanyanya! Nyanya~~" suoer bersuara seolah mendukung ucapan Wang yibo.

"Tidak anda pergi saja" balas xiao Zhan.

"Nyanya~~~ huaaaa~" suoer menangis.

' bagus nak, teruskan, ayah tau kau mendukung ayah.' batin Wang yibo.

"Lihat, suoer sangat merindukanmu, beri kami menginap" saran Wang yibo.

"Baiklah, suoer bisa menginap, tapi tidak dengan anda." Balas xiao zhan. "Nya~~~ huaaaa~" suoer menangis lagi lebih kencang.

'bagus nak, teruskan, kau sangat pintar' batin Wang yibo.

"Tapi suoer tak ingin berpisah dariku juga." Xiao Zhan membuang nafas berat. Dia harus sabar ini tak akan lama setelah rumah yang di janjikan pemerintah selesai dia akan pergi menjauh dari sini.

"Baiklah, anda bisa tidur di ruang tamu." Ucap Xiao Zhan "Zhang kau tidur denganku malam ini, kamar tamu akan di gunakan mereka" lanjutnya membuat Wang yibo terlihat tidak suka dengan saran itu.

"Tidak mau! Aku ingin sendiri di kamar, aku... Ingin... Bermain!" Balas Zhang setelahnya dia pergi dari sana dan memasuki kamar tamu.

Xiao Zhan tau dengan apa yang di maksud Zhang, bermain dengan sex toy tentunya mengingat pemuda itu memang sudah kecanduan sex, tapi dia tak mungkin meminta orang untuk menyetubuhi nya karena itu akan membuat namanya hancur.

Mendengar alasan yang tak di mengerti, Wang yibo menyembunyikan senyumnya.

^_________^

Disinilah sekarang Xiao Zhan, Wang yibo dan suoer yang sudah terlelap di kasurnya. Meninggalkan mereka yang duduk di tepian kasur yang belawanan dengan keadaan canggung.

"Eumnnn jika kau tak nyaman, aku akan tidur di sofa" ucap Wang yibo berdiri dari duduknya dan berpindah ke sofa.

Begitupun Xiao Zhan dia berdiri dari duduknya mengambil selimut dari lemari dan memberikannya pada Wang yibo walaupun tetap diam.

*

*

*

Waktu masih menunjukkan pukul 2dini hari tapi Wang yibo hanya terus mengubah posisi tidurnya, bukan karena tak nyaman tapi karena dia tak bisa tidur.

Dilihatnya Xiao Zhan yang tertidur di kasur membuatnya terbangun terduduk.

"Aku akan bangun lebih dahulu darinya agar dia tak tau" ucapnya setelahnya dia mengendap-endap ke arah kasur.

Wang yibo memposisikan dirinya di belakang Xiao Zhan dengan sangat pelan agar tak menimbulkan gesekan yang mampu membangun kan Xiao Zhan.

Walaupun sempit dia tetap nekat memposisikan dirinya tidur disana. Setelah berhasil berbaring dia tersenyum senang, namun tak cukup sampai disana tangannya dengan perlahan terangkat memeluk Xiao Zhan.

Namun sepertinya masih belum cukup untuknya dia mengeratkan pelukannya dengan wajahnya di tengkuk Xiao Zhan, menghirup bau tubuh yang ia rindukan.

"Ini terasa lebih baik" ucapnya dengan kecil.

_ to be continue

I'M NOT A BITCH (End✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang