26.

4.3K 386 19
                                    

Buat chapter kedepannya akan lebih menyorot kapal yizhan. Karena bang haikuan lagi sakaratul maot. Jadi kemungkinan cerita kuancheng bakal lebih dikit:v.

~ Happy reading~

Zhuocheng memasuki ruangan nya. Disinilah dia sekarang, dikarantina di apartemen yang terisolasi dari bisingnya kota.

Ruangannya tidak terlalu kecil, ataupun tidak terlalu besar. Dan dia juga tak sendiri ia sekamar yang kebetulan dengan fanxing, bocah yang saat ini hanya bisa meringkuk menangis di kasurnya.

" Sudah berapa lama kau menangis?" Tanya zhuocheng. Karena dirinya baru saja sampai, sedangkan fanxing sudah ada dua hari sebelumnya.

" Dua hari... Hiks" balasnya. Ya... Namanya juga remaja yang baru tumbuh mentalnya cepat terguncang.

"Sudah, berhentilah menangis, wajahmu sudah sebam. Lebih baik kau bantu aku merapikan pakaianku."

"Tidak mau!"

Zhuocheng mengerti bagaimana perasaan fanxing, bagaimanapun juga dia dia masih sangat muda. Di timpa dengan masalah besar tentu saja akan membuatnya down.

Zhuocheng duduk disamping ranjang fanxing. Mengelus rambut fanxing yang masih setia meringkuk. Mungkin ini yang di namakan jiwa keibuan.

"Fanxing dengarkan aku, aku mengerti perasaan mu, tapi kau jangan terlalu bersedih. Aku tau ini berat, bohong jika aku tak sedih, zhushen  tak bersamaku. Bagaimanapun juga dia tetap anakku, haikuan kritis. Dan hal yang paling menyedihkan yang pernah ku alami. Aku pernah keguguran." Ucap zhuocheng mengingat bagian dari hidupnya yang paling menyedihkan.

Mendengar kata 'keguguran' fanxing sontak terbangun dan duduk menghadap zhuocheng.

"Keguguran?!" Tanya fanxing dengan melotot.

Zhuocheng mengangguk sebagai jawaban. " Tiga kali" jawaban itu membuat fanxing terdiam seketika.

"Aku tau ini berat, apalagi kau masih remaja. Tapi fanxing, aku tau tuan Yubin sangat mencintai mu. Itu mengapa aku dan Xiao Zhan tak pernah menceritakan ini semua. Hanya kau yang kami harapkan bahagia. Aku tau kau juga mencintai tuan Yubin walaupun usia kalian berbeda jauh. Tampak sekali betapa gembiranya kau bercerita tentang tuan Yubin. Dan kau tak pernah menceritakan hal buruk tentangnya. Dia juga memperlakukan mu dengan sangat baik, kau yang putus sekolah dapat homeschooling, menuruti semua kemauanmu. Perlakuan Yubin sangat baik padamu, jangan membenci nya hanya karena masalah ini, bukankah tuan Yubin lebih baik membelimu terlebih dahulu daripada kau dengan orang lain yang entah dia akan baik atau akan menjadikanmu budak sex." Jelas zhuocheng.

Fanxing menunduk tak tau harus berkata apa.

"Aku malu, karena aku...." Belum sempat meneruskan ucapannya zhuocheng langsung memeluk fanxing.

"Kenapa harus malu?, Dia yang sudah tau lebih dulu saja tak malu memperlakukan sangat istimewa. Biar ku tanya apa dia pernah membentakmu?" Fanxing membalas pelukan zhuocheng sambil menyembunyikan wajahnya di bahu zhuocheng. "Tidak pernah kan?" Fanxing tambah menangis mendengar pertanyaan itu.

"Huaaaaa..."

"Lohhhh kok malah makin nangis?"

"Aku rindu yubin-ge hiks...." Oalah bocah, lagi masa-masa bucin.

"Lalu bagaimana dengan keadaan tuan haikuan?" Tanya fanxing, zhuocheng hanya menunduk, fanxing tentu tau dengan jawaban tanpa kata tersebut.

"Dari dulu, zhuo-ge selalu berlaku kasar pada tuan Kuan, apa sekarang menyesal?" Tanya fanxing, dan di jawab dengan anggukan.

I'M NOT A BITCH (End✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang