41.

3.4K 321 23
                                    

~ Happy reading ~

Wang yibo kembali ke kamar tamu setelah lembur di ruang kerjanya, biasanya dia akan lembur di kantor, tapi tidak untuk saat ini, dia lebih memilih membawa pekerjaan nya ke rumah sambil menjaga Xiao Zhan.

Saat baru saja pintu kamar itu terbuka Xiao Zhan langsung menoleh ke arahnya membuat pandangan mereka bertemu.

"Aku hanya datang untuk mengecek keadaanmu saja, baiklah ini sudah larut kau tidurlah." Ucap Wang yibo masih di ambang pintu dan hendak menutup nya.

"Bisa temani aku sampai tidur?" Ucap Xiao Zhan membuat Wang yibo mengurungkan niatnya untuk pergi. "Aku takut" ucapnya lagi dan Wang yibo langsung menghampirinya kembali duduk di lantai memangku wajahnya di ranjang.

"Tidurlah, tak akan ada yang akan mengusikmu" ucap Wang yibo sambil menepuk-nepuk kepala Xiao Zhan agar tertidur.

"Apa aku boleh bertanya?" Ucap Xiao Zhan tiba-tiba.

"Tentu"

"Anakku yang mati, apa dia perempuan atau laki-laki?" Tanya Xiao Zhan dengan suara pelan namun dapat di rasakan kesedihan dari suaranya.

"Kata dokter dia perempuan, apa kau merindukannya?" Balas Wang yibo dan sontak Xiao Zhan langsung menoleh padanya dan mengangguk semangat. "Maaf" ucap Wang yibo.

"Aku hiks, aku hiks merindukannya, hikss entah mengapa aku iri melihat zhuocheng dan xuan lu! Padahal dulu aku hendak membunuhnya dan sekarang aku merindukannya hiks! Dia bahkan belum sempat menangis hiks!" Tangis Xiao zhan pecah.

"Maafkan aku, seharusnya aku keras kepala untuk menunggu mu" ucap Wang yibo namun Xiao Zhan menggeleng mendengar kata maaf itu.

"Anda tak salah, aku sadar. Aku terlalu keras kepala, bahkan sekarang aku sangat kotor karena keras kepala ku hiks, aku bahkan merasa lebih kotor saat anda sendiri melakukan pelecehan hiks, aku merasakan diriku yang jalang sebenernya, aku benar-benar ___

"Sudah, sudah. Itu tidak benar, jangan membuatmu banyak pikiran, lebih baik tidur ini sudah larut" Wang yibo memotong ucapan Xiao Zhan dengan memeluknya yang masih berbaring. "Jangan pikiran hal yang membuatmu terbebani, kau hanya perlu sembuh untuk saat ini. Katakan apa yang membuatmu senang aku akan melakukannya dan membeli apapun yang kau inginkan." Ucap Wang yibo menenangkan nya.

"Benarkah?" Tanya Xiao Zhan meyakinkan.

"Apapun untukmu"

"Akan ku pikirkan nanti, tapi temani aku sampai tertidur" ucap Xiao Zhan dan di balas anggukan.

Wang yibo terduduk kembali di lantai sambil mengusap rambut Xiao Zhan agar tertidur, sedangkan Xiao Zhan dia sesekali menangis mengingat anaknya yang telah tiada. Wang yibo tak menanggapi tangisan Xiao Zhan dia membiarkannya berharap mungkin itu akan membuatnya cepat mengantuk.

^_________^

Masih dini hari tepatnya pukul 02-an pagi buta Xiao Zhan merintih dan menangis dalam tidurnya membuat Wang yibo terbangun yang tak sengaja tertidur di sana.

Xiao Zhan berkeringat dingin dengan kaki yang menendang-nendang kesegala arah membuat Wang yibo panik. Dia sontak naik ke atas ranjang membangunkan Xiao Zhan dengan menepuk-nepuk pipinya pelan.

Xiao Zhan terbangun dengan nafas memburu, melihat Wang yibo yang menatapnya khawatir dia sontak langsung terduduk memeluk Wang yibo erat.

"Tolong aku" ucap Xiao Zhan dengan suara bergetar.

"Tidak apa-apa, itu hanya mimpi buruk, sekarang tidurlah lagi" balas Wang yibo hendak melepas pelukan Xiao Zhan namun bukannya terlepas Xiao Zhan semakin mengeratkan pelukannya pada leher Wang yibo.

I'M NOT A BITCH (End✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang