Menguji kesabaran Yoda

402 63 24
                                    

Pagi ini terasa lebih baik dari hari sebelum nya dimana Keluarga Gemerald berkumpul samping ranjang Hanna setelah mereka selesai dengan kegiatannya sarapan.

Ada Tara yang baru pulang Dinas malam langsung menuju ke ruangan Mamihnya setelah sebelumnya dia kelimpungan mencari keluarganya di kamar Yasha tapi kosong pikirannya sudah jelek saja tadi takut kalau adiknya di pindahkan ke ruangan intensif tanpa sepengetahuan dirinya.

Sebab Tara tidak tau menahu soal kejadian semalam, sengaja tidak ada yang memberitahu takut nanti Tara tidak konsen saat bekerja.

Gerdylan juga hadir dia yang sengaja tidak ke studio karena ingin menemani keluarga yang sedang sakit, juga ada Yoda yang masih ijin untuk libur sekolah, sayang nya Yasir tidak bisa ikut bergabung karena harus pergi ke kantor karena jadwal meeting yang sudah di atur. Itu juga hanya sampai jam sebelas nanti siang rencana kepala keluarga Gemerald itu akan kembali lagi ke rumah sakit untuk makan siang bersama.

Kondisi Hanna sudah membaik dari sebelumnya, dia terlihat lebih segar mungkin karena semalam dia bisa tidur lebih tenang sambil memeluk anak bungsunya, malam tadi juga Dia di temani oleh Yasir yang setia mendengarkan curahan hatinya semalaman hingga hati Hanna merasa lega dan ketiduran di tengah cerita.

Tekanan darah Hanna sudah berangsur normal, namun kolesterol masih tinggi namun ada penurunan dan dokter bilang masih aman, dan masih berangsur turun juga hanya harus istirahat pikiran dan mengontrol pola makan saja.

Hanna rasa tubuhnya sudah lebih enak di gerakan tengkuknya tidak seberat kemarin kepalanya juga lebih ringan tidak pening lagi, pagi tadi bahkan Hanna bisa ke kamar mandi sendiri tapi tetap di jaga oleh Yasir yang takut istrinya tiba-tiba timbang.

Sarapan juga berjalan lancar tanpa mual seperti semalam, obat sudah selesai di minum semua. Mereka tadi sedang bercerita banyak saat Yasha bangun, anak itu mungkin terkejut mendengar suara tertawa Yoda, yang terlalu bersemangat ketika sedang menceritakan kejadian semalam.

Dari ceritanya sangat seru sampai dia terpingkal hampir jatuh dari kursi. Memang benar kata orang, kejadian tegang kalau sudah di ceritakan malah jadinya lucu.

"Mamih gak liat itu perawat melongo liat papih gendong Yasha kabur dari kamar rawatnya. Udah di hadang padahal saking paniknya tapi papih lebih panik mih, adek napasnya udah kaya ikan kekurangan air jadi pas perawat nya telpon dokter papih lari bawa Yasha ninggalin perawat yang teriak-teriak sampai ada penjaga datang hampir kejar Papih. Mungkin dikira nya papih itu penculik kali ya Mih. Hahaha untung panjanga nya kenal sama papih kalau engga beda lagi ceritanya." Itu Yoda yang bercerita, anak itu masih mengingat jelas kejadian semalam tertawa terbahak mengingat wajah tegang Yasir.

Gerdylan dan Tara yang tertawa membayangkan cerita dari adiknya, sedangkan Hanna hanya diam, dalam hatinya dia memikirkan hal lain.

"Gila papih larinya kenceng banget tau, padahal sambil gendong Yasha tapi bisa ngebut gitu. Yoda yang dorong tiang infus sampai mau nyerah aja. Gak salah orang bilang papih menang lomba lari cepat memang beneran cepet!" Yoda lalu mengakhiri ceritanya Denga rasa kagum kepada Papih nya.

"Loe harus banyak olah raga dek tandanya, liat ka Gege badannya udah bagus apalagi papih. Cuma loe doang sama adek Yasha yang badannya kurang gizi."

"Hus, sembarangan loe ka. Gue bilangin ke Yasha loe biar ngamuk itu anaknya. Di katain kurang gizi." Yoda malah tertawa setelahnya, lucu melihat ekspresi ketakutan Gerdylan takut di adukan kepada Yasha.

"Jangan lah, bahaya kalau adek marah ATM gue terancam!" Gerdylan memperingati Yoda.

Yoda malah semakin tertawa hingga anak nya beneran bangun, menggeliat tidak nyaman lalu merengek kesakitan.

Gema Yasha GemelardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang