insiden saat hujan.

703 103 66
                                    

Pagi ini tepat pukul delapan lewat sepuluh Yasha menemukan ide yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Cuaca pagi ini mendung, matahari tidak nampak dari pagi tadi beberapa hari ini Jakarta lebih sering di guyur hujan. Suasana rumah juga sedang sepi karena ini hari Senin seluruh keluarganya punya kegiatan masing-masing kecuali Yasha.

Hanna juga yang biasa menemaninya di rumah hari ini ikut sibuk bahkan sejak pagi Hanna sudah berkutat di dapur membuat kue lalu tadi jam setengah delapan ijin pergi ke rumah temannya. Tinggal lah Yasha seorang diri, ingin kesal tapi salahnya sendiri tidak ingin ikut padahal tadi Hanna sudah menawarkan untuk ikut pergi bersama.

Yasha bukannya tidak mau pergi menghirup udara segar hanya saja anak itu bilang, Katanya trauma kalau harus ketemu teman mamihnya, apalagi itu adalah Tante Peni orang yang judes dan cerewet yang pernah Yasha kenal. Dia takut kejadian seperti Tante Nisa waktu itu terulang kembali, lebih baik menghindari nya.

Yasha berjalan menuju ke dapur untuk melancarkan aksinya. Sebelumnya ia sudah lebih dulu membawa bahan-bahan masakannya di kulkas lalu membawanya ke meja untuk di pilih mana yang akan di pakai lebih dulu.

Rencananya Anak itu akan membuat menu masakannya sendiri, mencoba memasak hanya dengan mengandalkan membaca tutorial dari internet, Yasha mulai membuka satu persatu aplikasi mana yang cocok untuk nya mencari resep sesuai dengan bahan-bahan yang dia punya.

"Apaan ini kayaknya enak." Dia terus bergumam sambil menscrol aplikasi yang sedang digunakan.

Duduk di kursi dapur sambil fokus tapi mengigit kuku jari kirinya, matanya terus memindai mencari menu mana yang akan mengenyangkan perutnya kali ini.

Yasha merasa lapar karena sarapannya tadi pagi berakhir di wastafel karena asam lambung nya kumat.

Obat juga belum di minum karena tadi pagi perutnya sama sekali tidak bisa menerima apa-apa, minum air putih juga mual apalagi makan. Hanna bahkan sampai menelpon dokter Kim untuk meminta saran.

Dan dokter Kim memberikan solusinya agar Yasha minum dulu obat mualnya baru nanti satu jam kemudian bisa makan, jam minum obatnya jadi bergeser sedikit karenanya tapi kata dokter Kim masih aman tidak akan masalah.

Hanna juga sebenarnya sudah menyiapkan makanan untuk anaknya sebelum pergi, tapi memang dasar anak nya saja yang banyak pilih makanan. Sehingga menu ayam pop buatan Hanna tidak membuatnya tergiur untuk di makan.

"Makan soto bandung hujan-hujanan gini enak mungkin yah." Anak itu melirik bahan-bahan yang dia punya lalu berpikir ulang.

"Kalau Soto bandung pasti lama harus rebus daging satu jam lebih, engga bakalan keburu yang ada nanti mual lagi efek obatnya abis." Ucapnya sambil memutar otak solusi apalagi yang cocok.

Yasha berpikir, bibir nya mengkerut, tangannya tidak mau diam mengetuk-ngetuk meja, hingga ide baru muncul.

"Ah, buat sayur sop aja deh biar gampang."

Yasha memisahkan wortel kentang serta ayam. "Ini yang pertama di potong apa dulu sih." Yasha melihat lagi ponsel nya memeriksa daftar menu dan langkah-langkah yang harus di buatnya.

"Panaskan minyak tumis bawang merah, bawang putih. berarti bawang merah sama bawang putih nya harus di kupas dulu yah ini." Tangan Yasha menggaruk pipinya, dia amati terus petunjuk memasak yang ada di ponselnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gema Yasha GemelardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang