Bismillah
Koreksi typo
Selamat membaca :)
***
Dari pintu kaca yang tembus pandang Zahra dapat melihat ke arah jalanan di luar. Di luar tampak cuaca sangat terik, Zahra merasa beruntung karena bekerja tanpa perlu merasakan panasnya terik matahari.
Zahra bekerja di sebuah butik yang menjual berbagai jenis pakaian muslimah, sudah dua tahun Zahra bekerja di butik ini dan Zahra merasa lebih nyaman di bandingkan dengan pekerjaannya sebelumnya. Karena selama bekerja di butik Zahra hanya menjumpai kaum hawa saja tanpa perlu takut bersinggungan dengan kaum adam.
Zahra mengangkat wajahnya begitu mendengar suara gemerincing lonceng berbunyi. Zahra bangkit bangun dan menuju seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk ke dalam butik.
Zahra tersenyum dan menyapa ramah. "Selamat datang, ada yang perlu saya bantu bu?" sapa Zahra bertanya ramah.
Ibu tersebut mengangguk, "Saya mau cari gamis, yang warnanya gak terlalu mencolok." kata ibu tersebut sembari berjalan mendekati etalase pakaian.
Zahra mengikuti sang ibu, Zahra mengambil beberapa gamis dengan warna netral. "Ini bu ada beberapa set gamis keluaran terbaru, bahannya nyaman di pakai, warnanya juga gak mencolok sesuai yang ibu minta. Cocok di pakai di acara apa aja bu." Zahra menjelaskan dengan lembut. Si ibu mengambil salah satu gamis di tangan Zahra dan mencocokkan ke tubuhnya.
Ibu itu tersenyum melihat pantulan dirinya di depan cermin," Iya ini bagus, ada lagi gak warna yang ini? Saya mau dua yang ini." kata si ibu.
"Sepertinya masih ada bu, sebentar ya bu saya cari dulu."
Zahra bergegas mencari gamis yang di minta oleh ibu tersebut. Tak berapa lama Zahra kembali membawa satu set gamis yang persis seperti gamis yang tadi.
"Gamisnya memang tinggal dua set bu, alhamdulillah rezekinya ibu."
"Makasih ya, boleh tolong di bungkus dua-duanya."
"Iya, bu. Saya bungkus ya bu."
Zahra mengambil dua set gamis tersebut dan membawanya ke meja kasir. Setelah mentotal harga dua set gamis tersebut, Zahra memberikan paper bag berisi gamis kepada ibu tadi.
"Total harganya delapan ratus ribu rupiah bu. Mau di bayar cash atau pakai kartu bu?"
"Pakai kartu aja ya."
Zahra menerima kartu debit dari ibu tersebut setelah selesai melakukan transaksi pembayaran Zahra mengembalikan kartu tersebut pada si ibu.
Zahra tersenyum menatap ibu tersebut, "Ini bu kartunya, terima kasih sudah berbelanja di Zeya store. Semoga hari ibu menyenangkan." kata Zahra ramah.
Ibu tersebut balas tersenyum,"Iya, sama-sama. Makasih ya." ucap ibu tersebut dan berlalu keluar dari butik.
Zahra berbalik menuju etalase pakaian, Tidak banyak yang di lakukan oleh Zahra, apalagi sekarang sedang sepi pengunjung. Zahra mencari kesibukan dengan merapikan pakaian di setiap etalase dan lemari.
Suara lonceng kembali terdengar, Zahra berbalik melihat siapa yang datang. Zahra menyimpan kemoceng di atas meja, melangkah mendekat ke arah rekan kerjanya yang baru saja datang.
"Parah di luar panas banget! Kulit aku rasanya kayak ke bakar."
Zahra menggeleng kecil mendengar keluhan dari Dini, "Kenapa gak pakai sarung tangan?" tanya Zahra kemudian sembari memakai sarung tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARAMA [SELESAI]
RomanceNew version Spin-off : Marry Me! Shafara (MMS) *** Keyakinan dan kepercayaan yang di miliki oleh setiap orang adalah dua hal yang mendasar dalam kehidupan. Dengan keyakinan kita menjadi percaya jika takdir bukanlah sebuah permainan. Zahra Alenasya...