07. Pengembalian Barang

1.4K 113 2
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca :)

***

"Zahra, gaun pengantin pesanannya Bu Arum yang minggu lalu kakak kasih sudah selesai?" tanya Ayu kepada Zahra yang sedang sibuk dengan kain dan mesin jahit.

Zahra menghentikan kegiatannya—mendongak melihat Ayu. "Pesanannya Bu Arum? Ah, iya udah siap kak. Sebentar Zahra ambilkan. " Zahra bangkit bangun menuju lemari penyimpanan gaun-gaun pengantin.

Ayu mengikuti Zahra seraya berkata, "Iya, Ra. Itu Bu Arum datang lagi mau ambil gaunnya. Katanya sih gak perlu fitting lagi karena udah gak keburu, besok acaranya." kata Ayu panjang lebar, Ayu sudah di buat kelimpungan sejak seminggu lalu saat menerima pesanan dari Bu Arum. Saat itu Ayu sudah menolak tetapi Bu Arum juga tidak ingin di tolak.

Zahra mengangguk, ia mengeluarkan sebuah gaun pengantin berwarna baby blue yang sangat cantik dan memberikan gaun tersebut kepada Ayu.

Ayu menerima gaun pengantin dari Zahra, dia tampak sangat terpukau melihat betapa indahnya gaun pengantin ini.

"Masya Allah bagus banget, Ra. Ih, kakak mau dong di jahitin juga sama kamu."

Zahra tersenyum mendengar pujian dari Ayu. Awalnya Zahra tidak begitu percaya diri dapat menjahit gaun pengantin ini, tetapi begitu gaunnya selesai Zahra merasa begitu puas dengan kerja kerasnya sendiri.

"Ini serius kamu yang jahit selama seminggu?" tanya Ayu menatap Zahra tidak percaya.

Zahra menganggukkan kepala, selama seminggu ini dia hampir tidak tidur untuk menyelesaikan gaun tersebut.
"Semingguan begadang loh kak, tapi alhamdulillah hasilnya memuaskan." jawab Zahra.

Ayu terkekeh pelan, ia lantas memeluk Zahra sebentar. "Makasih banyak loh Ra, udah mau bantuin kakak." ucap Ayu.

Zahra tersenyum, "Sama-sama kak. Kakak jangan sungkan-sungkan minta tolong aku kalau butuh bantuan." balas Zahra.

Ayu menatap Zahra dan mengangguk antusias. "Tentu, kakak ke depan yah, Bu Arumnya udah nungguin." kata Ayu. "Atau kamu ikut kakak yuk ke depan, kenalin diri ke bu Arum, siapa tahu nanti dapet komisi lebih." kekeh Ayu pelan.

Zahra tertawa kecil, dia pun menggelengkan kepalanya. "Enggak deh kak, ini aku masih banyak kerjaan." Tolak Zahra.

Ayu mengangguk dan ia pun berlalu dari hadapan Zahra kembali ke depan menemui pelanggannya.

Zahra kembali duduk di depan mesin jahit dan melanjutkan pekerjaannya. Hingga waktu terus bergulir dan tak terasa jam kerja Zahra pun telah usai.
Zahra membereskan pekerjaan, masih ada yang belum selesai dan Zahra akan membawanya pulang untuk di lanjut di kerjakan di rumah nanti.

"Zahra, kamu udah selesai belum? Shift kita udah selesai loh, yuk pulang."

Zahra melihat ke ambang pintu yang terbuka dan menemukan Dini di sana.

"Sebentar Din, aku beresin ini dulu."

Dini masuk ke dalam ruangan, ia menyusul Zahra yang belum keluar dari dalam ruangan. Melihat Zahra yang sedang membereskan kain-kain yang berserakan, Dini pun ikut membantu Zahra.

"Kamu mau bawa pulang kerjaannya ke rumah lagi, Ra?" kata Dini bertanya karena Zahra memasukkan kain-kain itu ke dalam tasnya.

Zahra menganggukkan kepala, "Iya, soalnya tinggal dikit lagi." jawab Zahra.

ZARAMA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang