17. Hutang Lagi

1K 90 6
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca :)

***

"Zahra, ini daftar pesanan yang masuk minggu lalu udah kakak rekap, nanti tolong kamu periksa lagi ya." ujar Ayu seraya memberikan sebuah buku tebal kepada Zahra.

Zahra mengangguk seraya menerimanya, "Nanti aku periksa lagi." kata Zahra, membuka lembaran dari buku itu dan melihatnya sekilas.

"Zahra boleh nggak kakak ngerepotin kamu lagi?"

Zahra menatap Ayu penuh perhatian, lantas ia tersenyum dan mengangguk pelan.

"Boleh kok kak, aku gak keberatan. "

"Kemarin kakak dapet telepon, katanya mungkin nanti siangan nanti bakal ada yang datang untuk ngukur baju. Selain calon pengantinnya, sekalian juga sama bridesmaid dan gromsmennya." jeda sebentar, "Tolong kamu handle ya, nanti minta Dini bantuin kamu juga. Maaf banget loh Ra, soalnya kakak gak bisa balik nanti sore mau bawa Nana ke rumah sakit, mas Lutfi juga lagi Izin." jelas Ayu panjang lebar.

Zahra tersenyum tipis dan mengangguk mengerti, "Iya kak, gak apa-apa kok. " kata Zahra.

Ayu mengangguk, ia meraih helm yang terletak di atas meja dan mengenakannya. "Oh iya hampir aja lupa. Tolong bilang ke Dini kalau dia udah datang nanti suruh beresin ruang di atas. Nanti malam ba'da Isya Ibu mau datang." kata Ayu lagi sebelum keluar dari butik.

"Iya kak, nanti aku sampaikan ke Dini."

Setelahnya Ayu benar-benar pergi dan tinggal Zahra seorang di butik. Zahra duduk di sofa panjang yang ada di sana, ia membuka buku yang diberikan oleh Ayu dan mulai memeriksanya dengan teliti. Dan menandai bagian-bagian rancu untuk diperbaiki nantinya.

Setelah selesai memeriksa pembukuan mingguan, Zahra menyimpan buku tersebut di dalam laci meja. Dan ia beranjak menuju lemari yang berisi banyak pakaian, Zahra merapikan pakaian-pakaian yang susunannya berantakan lalu ia mengambil stok pakaian di gudang dan menyimpannya di lemari.

"Hah ... Aku telat."

Zahra beralih ketika pendengarannya menangkap suara Dini. Zahra melangkah mendekati Dini dan menarik kursi untuk ia duduki.

"Biasanya juga kamu suka telat." ujar Zahra dan terkekeh pelan.

Dini menggaruk bagian pipi yang tak gatal. "Iya juga sih, hehehe ..." imbuhnya di akhiri tawa.

Zahra menggeleng kecil mendengar pembenaran dari Dini. "Di suruh beresin ruang atas sama kak Ayu. Ibu nanti malam mau datang." Zahra memberitahu.

Dini yang baru saja mendaratkan duduk pun tampak memasang wajah nelangsa. "Baru juga duduk." ujarnya lesu.

"Maaf aku gak bisa bantu kamu, Din. Aku masih harus selesaiin jahitan."

"Enggak apa loh."

"Kerja kerja kerja."

Berselang beberapa jam. Zahra hampir menyelesaikan jahitannya saat Dini masuk ke ruangan dan memberitahukan jika calon pengantin wanita bersama bridesmaid—yang di janjikan untuk pengukuran baju sore ini telah datang.

"Cepet banget datangnya? Tadi Kak Ayu bilangnya sorean." tanya Zahra kepada Dini seraya membereskan jahitannya yang hampir selesai.

ZARAMA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang