06. Bertemu Lagi

1.4K 122 6
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca :)

***

Rama memperhatikan Qabeel yang sedang asyik main kejar-kejaran bersama Badrun. Bocah tampan itu terlihat gembira sekali berlarian ke sana-ke mari menghindari tangkapan Badrun. Ya, Rama sedang berada di bengkel miliknya setelah berhasil kabur dari amukan adiknya.

Rama menyunggingkan senyuman mendengar tawa riang dari Qabeel yang berhasil tertangkap oleh Badrun. Dan, Badrun membawa Qabeel menuju Rama yang enak-enakan duduk santai sambil makan gorengan.

"Capek bos, ni bocah lincah banget."

Rama terkekeh pelan, ia menerima Qabeel masuk ke dalam dekapannya, lalu mendudukkan bocah tampan ini di atas pangkuannya.

"Om Lama."

"Iya."

Rama merunduk melihat Qabeel yang memanggilnya, di lihatnya tangan mungil Qabeel yang mengusap-ngusap perutnya sendiri.

"Lapel."

"Mau makan?"

Qabeel mengangguk cepat, dia sudah berdiri dan memeluk leher Rama jangan lupakan senyuman lebar tersungging di bibirnya. Rama tidak dapat menahan rasa gemasnya, ia mencium pipi Qabeel beberapa kali setelah memeluknya.

Rama beranjak bangun, "Gue mau cari makan, ada yang mau nitip gak?" tanya Rama kepada anak buahnya.

Ali yang mendengar Rama akan keluar mencari makanan langsung menyahut, "Nitip nasi padang bang." pekik Ali.

"Yang lain?"

Karena tidak ada jawaban dari yang lain, Rama pun berlalu pergi bersama Qabeel.

Zahra sedang berada di toko tekstil, dia tidak sendirian-ada Ayu bersamanya-lebih tepatnya mereka saat ini sedang mencari beberapa bahan kain yang kehabisan stok juga sekalian melihat-lihat bahan kain lainnya.

"Zahra, ini kainnya sudah semua kan? Ada lagi nggak?" tanya Ayu kepada Zahra, mereka baru saja keluar dari toko tekstil.

Zahra melihat tiga kantung besar di tangan Ayu juga ada dua kantung lagi di tangannya. "Sudah semua kak." jawab Zahra setelah melihat cacatan pada selembar kertas.

Ayu mengangguk, "Kita balik sekarang?" tanya Ayu dan Zahra mengangguk.

"Kita mampir makan dulu aja kalau gak, kakak udah laper nih." tambah Ayu.

Zahra kembali mengangguk, "Boleh juga kak. Kita mau makan di mana?" tanya Zahra kemudian.

Ayu tampak berpikir sebelum menjawab,"Kita jalan dulu aja, nanti lihat-lihat pinggir jalan mana yang menarik mata." balas Ayu diiringi kekehan pelan.

Zahra ikut terkekeh, "Boleh aja kak." ucap Zahra

Zahra dan Ayu sudah berada di parkiran, mereka pun sudah berada di atas sepeda motor. Selanjutnya Zahra mengendarai sepeda motor. Zahra melajukan sepeda motornya dengan kecepatan sedang dan selama perjalanan Ayu tidak kunjung menemukan tempat makan untuk mereka singgahi.

"Kak Ayu kita mau makan di mana, ini sebentar lagi mau sampai butik loh."

"Kakak bingung Ra, yang mana aja deh, kalau lewat rumah makan atau apa berhenti aja."

"Okey kak, itu di depan ada warung makan, mau mampir di situ aja gak?"

"Boleh deh."

Zahra menganggukkan kepalanya, lalu tak lama ia menepikan sepeda motornya tepat di depan warung makan. Ayu sudah turun dari motor dan di susul Zahra, kemudian mereka melangkah memasuki warung makan untuk mengisi perut yang sudah keroncongan.

ZARAMA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang