Ngga ngerti lagi

3.9K 453 9
                                    

"kak lo kenapa? Jawab! lo belakangan ini aneh, lo suka histeris teriak-teriak ga jelas dan suka diam diri di kamar, perut lo juga keliatan buncit kaya orang hamil, cerita ke gue sekarang kak" ucap eve.

"Iya, kakak hamil ip. Kakak hamil!" Ucap Ariel menangis.

"Astaga, kenapa lo bisa hamil? siapa yang hamilin lo kak? Jangan bilang laki laki brengsek itu"

"Kakak di hamilin vino, cowok yang kakak cintai telah menodai kakak, kakak mencoba meminta pertanggung jawaban dari vino tapi dia nggak mau, dia malah menyuruh kakak buat gugurin kandungan ini" tangis Ariel semakin pecah bila mengingat kejadian itu, kejadian dimana kekasihnya tidak mau bertanggung jawab.

Eve memeluk Ariel, eve mengelus rambut panjang kakaknya.

"Eve bersumpah bakal buat laki laki brengsek itu menderita karena telah menghamili kakak dan lari dari tanggung jawab"

Malam harinya eve pergi ke night club, eve mencari vino. Eve melihat foto vino sebentar dan mencari orang itu, eve melihat vino sedang mabuk-mabukan. Eve menghampiri vino dan Plakkkk satu tamparan keras melayang dipipi vino.

Dia juga berusaha memukul vino dengan tangannya, walaupun tak seberapa itu mampu membuat eve sedikit puas.

"Eh lo siapa main pukul gua?" Ucap vino.

"Gue eve, adik Ariella Calista Ichwan cewek yang telah lo hamilin"

"Oh jadi lo adik si jalang itu? Bukan salah gua tapi dianya aja yang bego termakan jebakan gua" ucap vino dengan sinis.

"Bajingan lo! Io itu cuman cowok pengecut dan pecundang yang beraninya mengambil kehormatan seorang cewe, lo nggak ada apa-apanya. Kakak sama adek sama aja sama-sama Murahan!''

Vino mendorong eve sehingga terjatuh di lantai.

"Gue emang bajingan, pengecut tapi lo jangan pernah samain gue sama chika. Untung lo cewek kalau lo cowok udah habis di tangan gue"

Eve bangkit dan mengacungkan kedua jari tengah tepat di wajah vino.

"FUCK! lo lihat aja nanti'' eve pergi meninggalkan club tersebut.

Disisi lain terlihat ara yang tengah sibuk membantu kedua orangtuanya, gadis cantik dengan rambut sebahu. rambutnya indah legam dan berkilau. Dengan kulit sawo matang yang memiliki mata panda di tambah poni depan membuat Ara semakin terlihat cantik.

Sedari tadi chika terus memperhatikan setiap langkah tubuh orang yang ia cintai, dia bisa mengambil simpul bahwa gadis itu sebenarnya sangat baik dan sangat peduli dengan keluarganya. Hanya kepada dirinya ia bersikap cuek dan dingin.

Chika larut dalam lamunanya membayangkan jika suatu saat nanti dirinya lah yang akan di sampingnya setiap hari dan setiap saat, membuat cerita bersama, dapat melihat wajahnya dari pagi sampai pagi lagi. Namun lamunanya buyar ketika seseorang menepuk bahunya.

"Ka chika ngapain liatin ka Ara sampai sebegitunya?"

"Eh Christy, enggak kok aku biasa aja liatin Ara"

"Anak muda emang suka gitu ya kak nggak mau mengakui apa yang sebenarnya terjadi"

"Bukannya gitu Christy, ka Ara gimana si orangnya?"

"Ka ara ya? ka ara itu baik, perhatian dan penyayang, beruntung banget pokoknya kalau jadi orang yang kak ara sayang"

"Contohnya?"

"Aku lah siapa lagi, ka ara selalu mencoba jadi kakak yang baik buat aku, bahkan ka Ara pernah satu bulan gak jajan cuman buat beliin aku hp, walaupun bekas tapi itu sangat berharga buat Kitty"

DIA HADIR KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang