"silahkan duduk Ibu Gracia" dokter yang sudah berkepala empat mempersilahkan Gracia untuk duduk.
"Jadi, bagaimana keadaan putri saya dok?"
"Apakah putri anda pernah mengalami masalah yang serius belakangan ini? Karna dari yang saya periksa, putri anda mengalami depresi ringan. Dan apakah putri anda tadi mencoba untuk melakukan bunuh diri?" Tubuh Gracia menegang mendengar semua ucapan yang di lontarkan dokter tersebut.
"Yah, Putri saya memang mengalami sedikit masalah dengan masal lalunya, yaitu di tinggal pergi kakak perempuannya. Dan dia memang mencoba bunuh diri tadi" dokter itu mencatat sesuatu pada note kecil miliknya.
"Ini resep obat yang harus anda tebus. Dan saran saya, coba putri anda melakukan hal-hal yang positif hingga dia dapat melupakan masalahnya"
"Terimakasih atas sarannya dokter. Kalau begitu saya permisi" Gracia keluar dari ruangan itu dan berjalan ke ruangan tempat chika di rawat.
Saat sampai di ruangan chika, Gracia melihat putri bungsunya tengah tertidur dan vino yang tengah duduk di sofa dekat pintu masuk. Gracia berjalan mendekati vino.
"Tebus obat ini sekarang" vino tidak berkata apa-apa tapi pria muda itu berdiri dan melakukan perintah Mamanya.
Setelah vino pergi, Gracia menatap wajah chika. Tak lama kemudian chika kembali mengerjapkan matanya.
"Gimana keadaan kamu sekarang?"
"Sedikit pusing aja ma"
"Cerita sama mama kenapa kamu bisa melakukan hal bodoh seperti ini? kenapa kamu ingin mencoba melakukan bunuh diri untuk yang ke dua kalinya? apa alasannya masih sama?"
"Iya ma, maaf. tapi aku seneng kok, karena dengan aku mencoba bunuh diri mama jadi khawatir sama aku kan? kapan lagi di perhatiin sama mama''
"Tapi nggak gini juga sayang, ini terlalu bahaya. kamu mau buat mama sedih dengan kehilangan anak mama untuk yang kedua kalinya? kamu harusnya bisa berpikir dewasa untuk kedepannya"
"Aku ga mau debat, aku mau pulang sekarang"
"Kondisi kamu masih lemah"
"Nggak ma aku udah sehat, pokoknya aku mau pulang. Kalau hari ini aku nggak pulang aku bakalan kabur" chik chik kabur kok bilang-bilang, lieur pisan atuh.
Gracia hanya mengangguk menuruti perintah putrinya, karena ia sangat paham dengan anaknya. Jika permintaannya tidak dituruti maka tidak segan-segan ia akan melakukan hal yang lebih buruk dari pada percobaan bunuh diri ini.
Setelah meminta izin dan akhirnya chika di izinkan untuk pulang ke rumah, kini Gracia tengah membantu chika melipat pakaian dan mempersiapkan untuk segera pergi dari rumah sakit tersebut.
Sedangkan di sisi lain Ara Fiony Oniel tengah berada di caffe dan Adel tengah memilih duduk di kursi pojok yang mengarah langsung pada jalanan depan caffe. Fiony memanggil waiters dan memesan makanan mereka, selama menunggu makanan mereka jadi, tak ada satupun pembicaraan yang keluar dari mulut mereka. Oniel dan Adel yang sedang sibuk menatap jalan, fiony yang sibuk dengan handphonenya dan Ara yang tengah melamun, ntah apa yang sedang dipikirkan.
"Anjir pada diem doang, pada sariawan?" Ucap adel yang sontak membuat merek bertiga kaget. Adel melirik ke arah ara yang sedang melamun.
"Woy cabang garut lagi mikirin apa lu?" Tanya adel.
"Keknya bocah banyak utang deh, lihat aja tuh keningnya sampai kusut kaya gitu" sambung oniel.
"Berisik banget kalian, gue itu lagi kepikiran seseorang" ucap ara.
![](https://img.wattpad.com/cover/278392298-288-k908783.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA HADIR KEMBALI
बेतरतीबHari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun ia tidak pernah lagi mendengar kabarnya, Dia yang slalu ia tunggu. Bagaimana jika Dia hadir kembali dalam hidupmu?