Pisah kamar

4K 476 68
                                    

Setelah sambungan telepon terputus, Chika langsung bangkit menuju ke kamar ara di karenakan semalam mereka pisah kamar gara-gara suatu masalah.

Sebenarnya ia ragu untuk bertemu ara, ia takut jika kondisinya semakin berantakan nantinya. Tapi ia harus kesana, ia juga tidak ingin berdiam-diaman seperti orang asing seperti ini.

Chika mengetuk pintunya lalu membuka knop pintu tersebut, ia memasuki kamar dan melihat ara yang sedang memainkan ponselnya dengan mulutnya menggerutu.

"Ara" panggil chika.

"Maju mir! maju, serang serang di belakang lu awas mir! nah savage. lo emang partner terbaik gue mir" ucap ara yang tengah mabar dengan Mira.

"Ara!" Ucap chika yang sedang berjalan menuju ke arah ara.

"Apa sih nyambung aja kaya colokan kabel" ucap ara.

"Aku mau ngomong sama kamu" ucap chika.

"Ngomong tinggal ngomong" ucap ara dengan mata masih fokus ke layar handphonenya.

Chika mengambil dan merebut handphone milik ara lalu mematikannya.

"Apa-apaan sih main rebut aja afk nanti!!" marah ara.

"Kamu lebih mentingin game dari pada aku? aku istri kamu lho ra" ucap chika.

"Udah deh ga usah ngajakin aku debat lagi, males! sekarang mau ngomong apa? kalau sekiranya nggak penting mending kamu keluar aja dari sini" ucap ara.

"Percumah juga kalau ngomong sama batu!" Ucap chika lalu pergi meninggalkan ara.

Chika pergi ke menuju dapur dan menyiapkan beberapa bahan-bahan makanan. hari ini hari Sabtu dan tanggal merah jadi ia mempunyai dua hari untuk bersantai-santai di apartemen.

Di sisi lain ara yang merasa bosan dengan bermain game memutuskan untuk membereskan kamarnya dan setelah itu ia langsung mandi lebih dulu sebelum ia melakukan aktifitas lain.

10 menit sudah ia menyelesaikan ritual mandinya, ia langsung berjalan ke dapur untuk mengambil minuman.

Disini chika mulai memotong beberapa bahan yang ia perlukan, tapi dikarenakan ia tidak hati-hati akhirnya tangannya terkena pisau.

"Aww!!"

Tak sengaja Ara melihat jari telunjuk chika yang terluka, Ara menarik tangan chika dan memasukan jari telunjuknya ke dalam mulut. menghisap kuat darahnya lalu memuntahkannya ke wastafel.

Melihat perlakuan ara pipi Chika memerah, ara sangat peduli dengannya. chika tersenyum manis melihat wajah ara yang terlihat panik.

Lamunannya memudar saat Ara menariknya ke meja tempat kotak P3K disimpan. dengan hati-hati ara memasang plester ke jari chika yang terluka.

Ara menatapnya, hal itu membuat hati chika berdegup kencang dan jarak mereka pun sangat dekat.

"Lain kali hati-hati" ucap ara dengan nada datar lalu pergi meninggalkan chika menuju ruang tengah.

"Kirain mau romantisan" ucap chika berdengus kesal.

Chika kembali melanjutkan memasaknya, setelah satu jam sudah Chika menyelesaikan masaknya ia pergi menghampiri ara yang tengah duduk di sofa dan menonton acara tv.

"Aku udah selesai masak kamu makan sekarang" ucap chika.

"Nggak, nanti aja belum laper akunya" jawab ara.

"Nggak ngehargai banget sih sama usaha istrinya, udah capek-capek masak juga" ucap chika sambil bersedekap.

"Nggak ada yang nyuruh kamu masak juga" ucap ara.

DIA HADIR KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang