Gara gara jamu

3K 432 50
                                    

Kalian tahu pasar kan? pasti rame, yoilah. kalau sepi mah hati Author, canda! mana lupa tadi ia tanya sama chika.

Dimana coba tukang jamunya, kalau ia keliling sampai malam mungkin baru ketemu.

Jadi sepulang sekolah Ara dimintai chika untuk membelikan jamu, Ara meninta oniel dan Adel untuk menemani mencari jamu sekalian nebeng.

Mereka udah coba tanya sama ibu-ibu, tapi malah jawabnya malah gak karuan. Ada yang jawab di kiri, ada yang kanan, ada juga katanya yang lurus. bahkan ada yang mengira mereka membeli jamu untuk percobaan gugurin anak, ngadi-ngadi emak-emak kalau udah buka suara.

"Tau ah capek, balik aja yuk ra" ajak oniel.

"Jangan dong, bisa ngamuk bini gue kalau permintaannya gak di turutin. ntar malem ga di kasih jatah" jawab Ara.

"Anjrr lo mah mikir senengnya doang yang di pikirin, kita muter-muter hampir tiga puluh kali Ra tapi belum nemu juga" timpal Adel.

"Sabar, orang sabar di sayang banyak orang'' ucap Ara.

Pada akhirnya, Ara melihat anak laki-laki kecil sedang ngamen sama temannya sambil membawa kencrung dan krecekan.

Tak lupa di bawahnya terdapat satu kaleng kecil untuk tempat menadahkan uang.

"Hai adek-adek" sapa Ara.

"Hai kak"

"Kalian anak kecil kok ada disini kenapa? orang tua kalian dimana?" Tanya Ara.

"Kita yatim piatu kak, kita tinggal di kolong jembatan. Disana ada temen temen kami yang lain, mereka juga yatim piatu"

"Kasihan banget kalian nama kalian siapa?"

"Nama aku ival" jawab anak yang pakai kencrung.

"Aku Aris" jawab anak yang pakai kecrekan.

"Wah nama yang bagus, nama kakak Ara ini ka Adel dan ini ka oniel" terang Ara.

"Hai" jawab oniel dan Adel bersamaan.

"Kalian tau gak ada yang jualan jamu dipasar?" Tanya Ara.

"Tau kak, dari sini kakak tinggal lurus terus belok kanan. orang nya yang paling pojok" terang bocah itu.

"Oh gitu makasih ya ini ada sedikit uang buat kalian buat beli makanan, kalau gitu kakak pergi dulu" setelah memberikan selembar kertas berwarna merah Ara dan ke-dua sahabatnya segera pergi menuju tempat penjual jamu.

Mereka bertiga langsung berlari ke arah tukang jamu yang di tuturkan dua anak tadi.

"Nek apakah nenek penjual jamunya" tanya Ara dengan sopan.

"Iya, mau beli jamu apa kalian?" Tanya penjual jamu.

"Itu nek jamu biar teteknya gede" ucap Ara tanpa rasa malu.

Oniel dan Adel membulatkan mata dengan sempurna kaget karena mendengar ucapan ara yang sangat tidak masuk akal.

"Mana ada jamu yang bisa bikin tetek gede, goblok lo ra. Minyak bulus baru bisa bikin tetek gede" ucap oneil bisik-bisik.

"Lah iya ya, maksud saya itu nek biar teteknya keluar asi hehe" ucap Ara, ia malu benar-benar sangat malu dengan apa yang barusan ia ucapkan.

"Makasih ya nenek, soal ucapan tadi saya cuman becanda kok" sambil membayar ara memandangi wajah nenek itu yang seperti masih tertawa dengan kejadian tadi.

"Iya sama-sama" ucap penjual jamu. Setalah mendapatkan pesanan chika Ara oniel dan Adel mengantarkan Ara pulang.

Sungguh keterpurukan dalam lamunan merupakan nada dering handphone milik Ara, Dilihatnya nama istrinya lalu dengan cepat ia pun mengangkatnya.

DIA HADIR KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang