jangan ke-pd an

3.8K 466 17
                                    

Hai kamu,
Apa kabar denganmu? Pasti sudah lebih bahagia kan? sudah lama aku tidak menuliskan surat untukmu kak. mungkin surat yang tidak akan pernah sampai kepadamu. Surat ini adalah isi hatiku.

Telah lama ku simpan perasaan sakit ini, namun satu kali pun tak pernah ku ungkapkan. Seperti orang bodoh yang mempertahankan kebodohannya. Berjalan bersama waktu, perasaan sakit ini sedikit demi sedikit mulai menghilang, menghilang di telan waktu.
Kenangan indah, hal hal bodoh semuanya akan hilang. Aku minta maaf tidak bisa memberikan yang terbaik, sungguh memalukan.

Kini aku melihat sosok baru yang mirip denganmu, mungkin bisa saja menggantikan dirimu, apakah pilihanku salah?.

Terlihat seorang cowok menghampiri chika yang sedang memakan, makanan favoritnya yaitu mie kuah dengan telur setengah mateng bersama kedua sahabatnya.

"Chika" Panggil Arga.

"Kaya ada yang manggil nama gue deh" chika tersadar jika ada seseorang yang memanggil namanya.

"Tuh di panggil sama Arga" balas mira sambil menunjuk ke arah Arga.

"Ngapain sih tuh orang manggil-manggil" gumam chika.

"ya mana gue tau" sahut vivi sambil menggelengkan kepalanya.

"Chika gue mau ngomong sama lo" ucap arga.

"Mau ngomong apaan si? Ganggu gue lagi makan aja lo" balas Chika dengan cuek karena ia terganggu dengan kedatangan Arga yang tidak di inginkan untuk mengganggu ketenangannya saat ini.

"Gue mau ngomong serius sama Lo"

"Mau ngomong apaan si? ngomong tinggal ngomong ribet amat kayanya"

"Gue mau ngomong kalau gue tuh suka sama lo! Gue mau lo jadi pacar gue tanpa ada penolakan titik"

Seketika semua orang langsung mendengar perkataan Arga yang tiba-tiba menyatakan cinta kepada chika, semua murid pun langsung berkerumunan untuk melihat dan menyaksikan keberanian Arga untuk menyatakan isi hatinya terhadap chika.

Saat semua murid sudah berkerumun di belakang Arga untuk melihat keberaniannya, Ara dan teman-temannya pun penasaran dengan ramai-ramai di kantin dan mengapa semua berkumpul di situ.

"Guys coba lihat deh di situ ada apaan kok rame bener di lihat-lihat" ucap adel kepada temannya sambil terheran-heran apa yang tengah terjadi sekarang.

"Lebih baik kita lihat aja langsung daripada penasaran" ucap fiony.

Ara dan ketiga temannya menghampiri kerumunan itu dan ternyata semua murid sedang mengerumuni Arga dan chika.

Saat Ara dan lainnya tengah menyaksikan kira-kira apa yang tengah terjadi di kantin, tak sengaja eve pun melihat kejadian itu dan ia langsung menghampiri kerumunan dan ingin melihat apa yang sedang terjadi.

"Apa? lo suka sama gue? lagi ga bercanda kan?" Tanya chika dengan tidak percaya sambil berdiri dan menghentikan makannya.

"Gue serius chik" balas Arga sambil memasang raut wajah yang serius dengan perasaannya terhadap chika.

"Lo lagi nggak demam kan hari ini?" Kepala lo habis kejedot tembok ya?" Ucap chika sambil mengecek dan memegang kening Arga untuk memeriksa apakah Arga sakit atau tidak.

"Gue ga lagi demam gue serius! gue suka sama lo sejak pertama kali lo masuk sekolah ini, jadi lo mau nggak jadi pacar gue. pokonya lo harus mau ga boleh nolak"

"emmm gimana ya?" ucap Chika bingung sambil menoleh ke arah sahabat nya.

"Terima udah"

"Terima"

"Terima! terima! terima!" Sorak seluruh murid meneriaki agar chika mau menerima cinta Arga.

"Nggak gue ga mau!"

"Lo kenapa nolak gue? gue itu ganteng, kaya, populer dan pinter, satu lagi gue juga belum pernah pacaran"

"mau lo ganteng, kaya, pinter kalau lo bukan tipe gue lo bisa apa?"

"Gue ga mau tau pokonya lo harus jadi pacar gue chik"

"Kok lo maksa? lo tau kan bokap gue gimana? kalau lo terus paksa gue jangan harap lo bisa lihat bumi lagi besok!"

Arga hanya bisa menelan ludah mendengar perkataan yang dilontarkan oleh chika. melihat hal itu eve tak terima jika Arga lebih memilih chika ketimbang dirinya.

"Eh Ga, ngapain lo ngarepin orang yang ga mau ngehargai usaha lo selama ini" ucap eve.

"Beruntung banget lo ada di sini eve, lo bisa lihat kan sekarang, Arga lebih milih gue ketimbang lo, tapi sayang gue-nya nggak suka"

"Terus lo ngomong gitu maksudnya apaan?" Ucap eve.

"Ga ada maksud apa-apa kok, buat lo arga gue ga mau lagi denger kalau lo bilang suka ke gue lagi, lo tuh cocoknya sama si eve, si mulut lemes" ucap chika di selingi dengan ledekan.

"Lo ngeledek gue?"

"Nggak ada maksud buat ngeledek lo kok eve, gue cuman kasihan aja sama lo udah naruh hati ke arga malah dianya suka sama gue, secara lahya seorang Yessica Marilena Harlan emang ga ada tandingannya"

"Freak banget lo jadi cewek jangan sok cantik" ucap eve.

"Emang gue cantik, takut kalah saing ya sama gue?" Ucap chika. Chika menoleh ke arah sekelilingnya, namun pandangannya hanya tertuju ke orang yang tengah berdiri di antara kerumunan orang, siapa lagi kalau bukan ara.

"Udah ya gue mau pergi, ga mau ngeladenin manusia kaya lo berdua" chika pergi dari kerumunan tersebut dan pergi menuju ke orang yang sedari mengganggu pikirannya.

Ara sadar bahwa chika akan berjalan menghampiri dirinya, ia langsung mengajak sahabatnya pergi dari tempat tersebut.

"Seorang ka Arga yang gantengnya mirip Nanon di tolak sama ka chika" ucap oniel.

"Padahal mereka berdua cocok menurut gue" sambung fiony.

"Iya cocok, yang cowok menyebalkan dan yang cewek rese, emang cocok mereka" jawab ara.

"Nerbener lo ra sebenci itu kah sama mereka berdua?" Ucap adel.

"Banget! udahlah kita pergi aja dari sini ngapain nontonin hal kek gini" baru saja Ara ingin melangkahkan kakinya seseorang memanggil namanya.

"Ara?"

"Cobaan apa lagi ini Tuhan?" Lirih ara.

"Ara lo jangan salah paham soal tadi ya, gue ga terima cintanya Arga kok jadi lo gak usah cemburu"

"Sinting lo ya? buat apa gue cemburu sama lo?" Ara menyerngitkan satu alisnya.

"Udah deh jujur aja lo cemburu kan lihat arga nembak gue"

"JANGAN KEPEDEAN JADI ORANG!!"

"Bukannya jadi orang harus pd ya?"

"Boleh pd tapi jangan kepedean!!, lagian lo kenapa sih gada bosan-bosanya gangguin gue" Ara sedikit mengacak-acak rambutnya.

"Kan gue suka sama lo"

"Ya tuhan kenapa cobaan gue begitu berat, lo tuh dah cocok sama si ketos sama sama rese, gila dan aneh!"

"Kenapa susah banget si ngeluluhin hati Ara?"

"Karna lo cuman pembawa sial bagi hidup gue!"

"Ra udah ra" ucap fiony mencoba menenangkan ara.

"Gue kira lo ga bakal ngomong gitu ke gue tapi nggak papa nggak usah ngerasa bersalah gitu ara, chika maklumin kok" mata chika sedikit berkaca-kaca namun ia mencoba tak menunjukan hal itu di depan ara.

"Ka chika maafin temen kita ya, emang suka gitu mulutnya suka ngawur" ucap oniel. chika hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Ara dan ketiga temannya.

DIA HADIR KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang