Bolos

3.4K 408 18
                                    

Selama pelajaran yang dilakukan Ara hanya melamun, karena dia tidak bisa fokus. Pikirannya bercabang kemana-mana dia terus kepikiran dengan kelakuan chika tadi pagi. Sebenarnya Chika kenapa?

Ara menggelengkan kepalanya, dia sangat bingung sekarang. Tiba-tiba Ara berdiri dari tempat duduknya dan berkata.

"Sialan!" seketika seisi murid dan pengampu pelajaran menoleh bingung ke arah ara.

"Ara kenapa kamu berbicara seperti itu?"

"Hehe maaf bu ga sengaja" Ara menggaruk kepalanya dan kembali duduk.

''Goblok lo ra" ucap oniel.

"Kaga sengaja gue"

Saat bel istirahat chika tidak pergi ke kantin bersama mira dan vivi, ia memilih untuk pergi ke rooftoop berusaha menenangkan pikirannya. Setelah sampai di rooftoop chika memasang headset dan duduk di kursi sambil menikmati pemandangan yang masih belum berubah. tanpa chika sadari air matanya mulai menetes membasahi pipinya.

Sedangkan ara, bel istirahat ia hanya di gunakan untuk mencari chika. Ia mencoba mencari chika ke seluruh ruangan yang ada di sekolah namun tidak ada, ia sedikit berpikir kemana Chika pergi namun Ara ingat sesuatu. Rooftoop, iya rooftoop ia sangat yakin bahwa Chika sekarang berada di rooftoop. Ara segera berlari agar segera sampai di rooftoop tak sengaja Ara menabrak seseorang.

"Aduh lo kalau jalan pakai mata kek, gue gede kaya gini masa ga liat, matanya kemana sih heran?" Ucap Mira masih sibuk menyimpuni buku yang berserakan di lantai.

"Gue mah jalan pakai kaki bukan pakai mata" balas ara buat mira semakin kesal.

"Udah salah nyolot lagi"

"Sabar mir, kayanya dia belom pernah ngerasain yang namanya Bogeman tangan kita" ucap vivi.

"Wehh selow dong, gue ga mau berantem sama kalian. Gue cuman mau nanya chika ada dimana?"

"Ngapain nanya-nanya"

"Susah ya nanya sama orang gila tinggal jawab aja masih pakai nanya, dahlah ga jadi nanya" ara pergi meninggalkan Mira dan vivi yang masih sibuk mengambil buku yang terjatuh.

Sesampai di rooftoop ara melihat gadis yang tengah duduk menggunakan headset di telinganya dengan mata yang terpejam, lalu Ara duduk di sebelahnya. Merasa ada yang duduk di sebelahnya chika membuka matanya dan melirik ke arah orang yang tengah berada disampingnya.

"Lo kenapa?" Tanya ara. chika melepaskan headset nya.

"Aku nggak papa" ucap chika sambil tersenyum.

"Nggak kenapa-kenapa tapi mata lo sembab, apakah gue harus percaya sama lo?"

"Aku beneran ga papa ara" ucap chika mencoba meyakinkan ara bahwa dirinya baik-baik saja.

"Lo kenapa? Ada masalah? cerita sama gue siapa tau gue bisa bantu lo"

"Ara ga semuanya harus di ceritain"

"Kenapa? Gue khawatir sama lo, lo aneh banget hari ini chika. Wajah lo pucet banget lo lagi sakit ya?"

"Aku nggak sakit, cuman semalem aku begadang jadi nggak sempet tidur jadinya gini deh"

"Kalau semalem begadang kok nggak bales pesan gue? gue kan udah nyiapin mental buat ngechatt lo" chika tersenyum tipis.

"Maaf ya ara bukannya ga mau bales tapi aku takut"

"Kenapa takut"

"Takut baper sama ketikan kamu" chika terkekeh.

"Bisa aja manusia" ucap Ara sambil mencubit tipis pipi chika.

DIA HADIR KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang