Kriiiiing…Kriiiiiiing…kriiiiing!!!! Cerita di alam mimpiku terpaksa terputus karena tiba-tiba aku disadarkan dengan suara alarm di hanphone ku. Entah kapan bisa ku sambung lagi cerita indahku di alam mimpi tadi. Bukan segera membuka bola mataku, tapi ku rasa tanggung kalau mimpi indah tadi harus diselesaikan di pertengahan jalan, Maka ku putuskan untuk sejenak memejamkan mata kembali dan berharap tiba di alam mimpi yang indah seperti tadi. Tapi, belum lagi sampai ke alam mimpi, tiba-tiba terdengar suara samar-samar memanggilku sambil mengetuk pintu kamarku.
"Kak ara! Kak ara! Kak Ara! Cepat bangun nanti kita telat kesekolah ka, hari ini kita kan akan memasuki sekolah baru" suara itu sudah tidak asing lagi ditelinga ku. Ya, itu suara Christy adik aku yang selalu membangunkan ku setiap paginya kecuali dihari Minggu.
Mendengar teriakan Christy aku tersentak langsung membuka kedua bola mataku, suasana remang remang yang kulihat di sekitarku. Mungkin matahari masih terlelap, jadi dia belum menampakan wajahnya.
Sebelum aku melangkahkan kaki ke kamar mandi aku terlebih dahulu membuka handphone ku yang kuletakan di bawah bantal. Seperti biasa, ritual membuka handphone setelah tidur tak pernah di tinggalkan bagi semua orang. Karena aku cuman mau mastiin ada pesan maupun panggilan yang masuk ataupun tidak.
Tapi di pagi ini ku awali dengan melihat jam yang ada di handphoneku, tiba tiba jantungku berdegup dengan sangat kencang.
"Gila udah jam segini aja bakalan telat gue kesekolah" itulah kalimat pertama yang terlontar dari mulutku, tanpa berfikir panjang aku segera bergegas mandi dan mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Dan hari ini di awali dengan penuh kegelisahan. Hari ini adalah hari pertama untukku memulai aktifitas di salah satu sekolah ternama yaitu SMA Nusantara yang ada di kotaku, bagaimana bisa anak miskin seperti diriku bisa masuk ke sekolah ternama.
Layaknya murid baru lainnya, tentunya tak lengkap rasanya jika di awal sekolah tidak mengikuti kegiatan yang namanya MOS (Masa Orientasi Siswa). Karena hari ini adalah hari pertamaku mengikuti MOS. Dan layaknya seperti peserta MOS lainnya, semua atribut untuk memenuhi persyaratan MOS telah ku persiapkan dari kemarin. Sebelum kakiku melangkah ke sekolah rasa begitu cemas yang selalu bergelantungan di diriku. Tapi mau tidak mau, berani atau tidak berani harus aku ikuti.
Hari ini aku merasa seperti orang gila yang sering di temukan di pinggiran jalan, mulai dari kaleng yang jika ku langkahkan kakiku pasti akan berbunyi teng teng teng. Sepatu yang harus aku pakai sebenarnya tidak layak aku pakai kenapa begitu? Lantaran dari warna sepatu hingga warna talinya dari yang kiri sampai yang kanan sangat berbeda.
Pukul 07:00 aku telah sampai di sekolah, dengan cepat aku turun dari motor bermerk beat, sepeda motor kesayanganku. Dan dengan tergopoh-gopoh sambil menyeret kaleng yang telah diisikan beberapa butir batu kecil di dalamnya dan ikat pula pada sepasang kakiku. Aku mencoba untuk melangkahkan kaki dengan cepat agar dapat bergabung dengan murid yang juga mengikuti MOS seperti diriku. Namun sayang, di tengah perjalanan aku dan ketiga temanku di hadang oleh kakak OSIS.
"Dari mana aja kalian jam segini baru datang, kalian ga tau malu" teriak Arga selaku ketua OSIS kepada ke empat gadis tersebut, sambil berjalan mondar-mandir di hadapan mereka.
Ara, Fiony, Oniel dan Adel mereka saling bertatapan. mereka tengah berdiri di tengah lapangan dengan terik matahari yang mulai naik.
"Udah ga ikuti informasi dengan benar, telat ke sekolah masih bisa jalan santai masuk ke lapangan" lanjut Arga.
"Ngaca dong kalian, ini sekolah punya aturan udah telat ga tau mau lagi" kakak kelas di belakang Arga melanjutkan pembicaraannya.
''ka" panggil ara.
"Apa? Mau alasan apa kalian?" Bentak Arga.
"Kak udah bilang kata 'ga tau malu' udah 16 kali ga ada kata kata yang lain apa?" Saut ara. Muka Arga menjadi berumit rumit mendengar perkataan Ara barusan, Oniel yang ada di samping ara langsung menginjak sepatu ara.
"Apaan sih Niel" bisik Ara pada Oniel.
"Dasar goblok" bisik oniel.
Ka Arga berjalan mendekati diriku, jujur aku sedikit ketakutan. Mata ku pun mulai curi curi pandang dengan kakak kelas yang lain. Ka arga mendekatkan wajahnya ke arah wajahku.
"Lo ga tau malu! Udah 17 kali gue ngomong, terus masalah buat Lo?" Aku hanya menggelengkan kepala.
"Udah Ga udah kasihan mereka baru masuk udah di hukum berdiri, hampir sejam lagi. Kita kasih pengumuman aja buat besok" ucap wanita yang menurut ku sangat lucu.
"Kalian masuk kelas XF kelas paling terakhir, besok kalian bawa barang barang ini" ucap arga, dilemparkannya kertas kusut yang berisikan nama barang bawaan besok.
"Menyebalkan!" Teriak ara. Arga yang ingin pergi dan meninggalkan mereka berempat pun berhenti dan menoleh.
"Apa, bicara apa lo barusan?"
"BISA SOPAN SEDIKIT GAK SIH SAMA KITA?" Bentak ara.
"Buat apa sopan sama kalian? kalian aja ga bisa tepat waktu"
"Sebagai OSIS tuh kakak ga ada hak buat nge bully kita, OSIS tuh yang ngajarin yang bener buat adek kelasnya, biar adek kelasnya ga ada dendam sama Ade kelas barunya tahun depan!!" Teriak Ara kesal.
"Sok ngerti banget si lo, masih mending lo cuman gue suruh jemur, dasar ga tau terima kasih" ucap arga.
"Kita bakal bilang sama kepala sekolah tentang kelakuan kakak sama kita"
"Oh jadi lo mau ngadu sama kepala sekolah? Silahkan aja gue ga takut sama si Menyon"
"ARGA!" Panggil seorang bapak bapak yang ada di belakang Arga yang sedari tadi dengan mulut setengah menyon ke kanan.
Seluruh osis yang ada di lapangan dan ke empat murid yang di hukum tersebut menoleh, ternyata bapak kepala sekolah. Arga menoleh ke sumber suara tersebut.
"KAMU KE RUANGAN SAYA SEKARANG CEPAT" teriak kepala sekolah tersebut sambil memiringkan mulut ke kanan.
"Iya pak" kata Arga sedikit ketakutan. "Mampus gue" bisik Arga pelan sambil berjalan mengikuti langkah bapak kepala sekolahnya lalu melotot ke arah ara.
"Siapa tadi ra?" Ucap fiony.
"Mana gua tau, tukang sapu di sekolah ini kali" ucap Ara sambil mengangkat ke dua bahunya ke atas.
"Huusssst goblok! Itu kepala sekolah di sini tau" ucap oniel.
"Oh kepala sekolah" ucap Ara dengan wajah tidak berdosa, dan mereka berempat segera pergi ke arah siswa yang tengah berkumpul di lapangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/278392298-288-k908783.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA HADIR KEMBALI
RandomHari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun ia tidak pernah lagi mendengar kabarnya, Dia yang slalu ia tunggu. Bagaimana jika Dia hadir kembali dalam hidupmu?