Siapa Anin?

5K 513 8
                                    

Bel sekolah berbunyi dan beberapa saat kemudian ku lihat para siswa sudah mulai berhamburan meninggalkan kelas. Sepertinya tempat parkir menjadi sasaran utama mereka sesaat setelah melangkahkan kaki dari depan pintu kelas. Kebanyakan siswa disini membawa mobil tapi tak banyak juga yang membawa motor seperti diriku. Udara panas siang itu pun mendesak ku cepat cepat melangkahkan ke parkiran, sebelumnya, sengaja ku pakaikan helm agar panas matahari siang tidak terlalu mencabik-cabik wajahku.

Sesaat setelah sampai di parkiran baru ku rasakan sedikit kesejukan, paling tidak atap parkir mampu meneduhkanku yang lagi dahaga ini. Segera ku mencari sepeda motorku di antara motor motor lainnya, sebentar saja ku dapati sepeda motorku yang berwarna hitam.

Beruntungnya teman teman lain yang bisa memboncengkan pacarnya ketika pulang sekolah. Tidak seperti aku yang selalu membonceng udara hampa, sahabat ku pun jarang sekali berboncengan dengan diriku kecuali fiony, walaupun fiony terlahir dari keluarga yang berkecukupan tapi ia selalu ingin berboncengan dengan diriku. Apakah motorku ini di program untuk menolak setiap orang yang mau di bonceng? Atau memang tidak ada satupun orang yang tertarik? Entahlah.

Aku pun telah sampai di rumah, setelah sampai di depan rumah ku parkir kan motorku dan ku letakan helm di atas spion. Ku buka kan pintu rumah, aku terkejut melihat adik ku yang tengah tidur terlentang di atas lantai.

"Christy kamu lagi ngapain tiduran di lantai"

"Aku laper kak"

"Kalau laper tinggal makan, bukannya bunda udah masak?"

"Aku gak mau makan sendirian, sendiri ga enak tau. Kok ada orang yang tega ngebiarin aku makan sendirian tanpa ada yang nemenin" aku hanya menggelengkan kepala, kenapa adik ku begitu rumit? lantaran makan tinggal makan kenapa harus banyak drama seperti ini. sepertinya aku harus banyakin sabar menghadapi anak yang satu ini.

"Yaudah ayo Kaka temenin makannya, kaka juga laper"

"Yes ayo kak kita makan ye ye makan" kelakuan bocil yang satu ini memang sangat random, tolong siapapun itu harus bisa memakluminya.

"Kaka habis ini mau ke tempat ayah sama bunda?" tanya Christy dengan mulut yang penuh dengan nasi.

"Telen dulu dek kalau mau ngomong, iya kayaknya Kaka mau ke tempat ayah kamu mau ikutan?"

"Hehe maaf kak, ikutan ga ya? menurut Kaka aku ikutan ga?"

"Terserah kamu lah"

"Yaudah deh karna terserah jadi aku memutuskan untuk....untuk di rumah aja hehe"

"Dasar bocil"

"Kaka udah selesai makan kaka mau ganti baju habis itu pergi ke tempat ayah, kalau Kitty ga mau ikut ga papa pintu jangan lupa di kunci ya"

"Tapi setelah di pikir pikir kayaknya aku mau ikut aja deh kak, di rumah sepi ga ada orang pasti nanti kerjaan aku hanya bengong"

"Emang ga jelas kamu, yaudah kaka ganti baju dulu habis itu kita pergi"

"Oke kak" Christy mengacungkan ke dua jempolnya.

Setelah berganti baju dan bersiap siap aku dan adikku segera menaiki motor dan pergi ke tempat ayah dan bunda, di tengah perjalanan adikku slalu mengajakku mengobrol, sebagai Kaka yang baik aku selalu menanggapi apa yang di bicarakan oleh adikku. Walaupun aku tahu pasti setiap ucapannya akan membuat diriku berpikir keras.

"Kak ara"

"Kenapa?"

"Tau gak kenapa mobil dan motor berhenti ketika lampu sedang berwarna merah?"

"Ya emang harus berhenti lah udah peraturan dari pemerintah, kalau di trobos nanti bisa kena tilang"

"Jawabannya salah"

DIA HADIR KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang