Jam pelajaran pertama pun di mulai. ara oniel fiony dan adel sedang asik mengobrol, tanpa mereka sadari telah sampai ibu Sri yaitu guru sejarah guru yang di takuti di sekolah.
"Ekhemm" bu sri berdehem.
"Eh Bu Sri, selamat pagi bu" ucap oniel
"Ya pagi, keluarkan buku pr kalian semua kita koreksi bersama-sama" suruh Bu Sri.
Murid-murid pun saling menukar bukunya dengan bangku yang ada di sebelah mereka, tapi sepertinya ara belum mengerjakan pr lantaran tadi malam ia lupa untuk mengerjakannya.
"Sini buku punya lo tuker sama gue" suruh oniel.
"Gue lupa belom ngerjain, semalam gue tidur cepet" jawab ara.
"Ishh goblok, harusnya tadi pagi lo nyatet catetan punya gue. lo malah enak-enakan nangkring depan kelas"
"Ara oniel kenapa? ayo cepat tuker buku kalian" ucap bu sri.
"Maaf bu saya belom ngerjain pr nya, saya lupa" ucap ara dengan enteng.
"Bener bener keterlaluan kamu, kamu selalu saja menyepelekan tugas dari saya. udah ngerasa pinter?"
"Bukankah saya emang pinter? nilai saya di kelas ibu ini kan yang paling tinggi. jadi saya udah pinter dong, Bu?" balas Ara dengan tenang.
Bu Sri menatap Ara tajam, mengambil nafas sedalam-dalamnya dan memukul meja kuat.
Brakk!!
"Saya tau kamu pinter, Ara! tapi percuma kalau tidak memiliki sopan santun!"
Ara terdiam, sementara siswa yang lain hanya memasang wajah terhibur melihat perdebatan antara sang guru killer dan ara.
Menurut mereka adegan seperti ini lebih menyenangkan ketimbang nonton film drama ataupun komedi.
"Ara kamu selalu membuat masalah dijam pelajaran saya lagi! dimana rasa tata letak sopan santun kamu?"
"Cuman gara-gara hari ini saya tidak mengerjakan pr ibu jadi seenaknya marah-marah ke saya? kenapa ibu selalu menghakimi saya? ck, lucu" tanya ara.
"Apakah orang tua kamu tidak mengajarkan tatakrama dan etika berbicara dengan orang yang lebih tua?"
"Jangan bawa-bawa orang tua saya disini, ibu yang terlalu berlebihan terhadap saya. orang tua saya mengajarkan saya etika dan tata krama yang sangat bagus kok, saya bukan anak alim bu jadi jangan pernah cari masalah sama saya" tegas ara.
"Kamu, Ara kamu benar-benar tidak takut dengan saya?" Bentak bu sri tak habis pikir.
"Saya tidak takut sama ibu, yang saya takutkan hanya dua hal. Allah dan orang tua saya"
"Keluar! keluar kamu dari kelas saya. jangan pernah masuk di jam saya lagi!
"Oh, oke buk dengan senang hati. Tapi denger ya buk, kalau sampai karena masalah ini ibu permaluin saya dan orang tua saya di depan orang banyak. maka ibu akan lihat hasil perbuatan ibu nanti! jangan pernah cari gara-gara sama saya"
"Dasar anak gila udah gak waras kamu, keluar sekarang saya sudah muak dengan kamu, ara!" suruh bu sri. ara segera pergi dan meninggalkan bu sri.
Bu sri segera kembali ke pelajaran sebelum mencocokkan pr bu sri ingin mengambil penghapus papan tulis yang ada di laci meja guru.
Tiba-tiba terdengar teriakan yang sangat keras dari ibu sri. bu sri sangat kaget melihat ada beberapa ekor hamster yang berlarian kecil di laci meja guru. bu sri langsung memanggil satpam untuk menangkap hamster tersebut.
Bu Sri langsung menanyai perihal siapa yang berani menaruh hamster di laci meja guru, hamster adalah hewan yang sangat di takuti sama bu sri.
"Siapa yang menaruh hamster di laci meja guru?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA HADIR KEMBALI
De TodoHari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun ia tidak pernah lagi mendengar kabarnya, Dia yang slalu ia tunggu. Bagaimana jika Dia hadir kembali dalam hidupmu?