Malam hari ditemani semilir angin yang lewat pintu balkon kamarnya yang sengaja di buka, Chika menatap layar ponselnya yang sedang menampilkan ruang obrolan ntah dengan siapa itu.
Perlahan meredup, lalu layarnya mati dan terkunci. Chika tak ada niatan untuk menyalakan nya lagi ia malah melempar hp nya ke atas kasur.
"Haus chik" ucap vivi.
"Minum lah" ucap mira.
"Ambilin mir"
"Gue mulu heran, emang kalo ga bawa-bawa gue kaya makan telur tanpa micin ya" tanya mira.
"Udah-udah biar gue yang ambilin minum" chika beranjak dari duduknya dan pergi ke dapur.
Kurang baik apasih ia sebagai tuan rumah? Dengan sukarela mau di repotkan. Tapi bukankah itu kewajiban dan tamu harus dilayani seperti raja.
Chika membawa nampan yang sudah berisi ke kamarnya dengan hati-hati. chika menaruh 4 gelas jus jeruk dan dua piring berisikan cookies di meja.
Dengan cepat kedua sahabatnya menyeruput es jeruk dan memakan beberapa buah cookies.
"Pelan-pelan drun, pung gue ga akan minta kok" ucap ara yang merasa jijik dengan cara makan mira dan vivi. cewek kok ga ada kalem-kalemnya, tapi ia juga sama sih ga ada kalemnya.
"Eh lo bocil kok lapwer chwel nyam nyam" ucap vivi dengan mulut yang masih penuh sehingga suaranya tidak terdengar jelas.
"Heh Badrun! lo ngomong apa si? Telen dulu napa" protes Ara kepada badrun, tetapi vivi hanya mengacuhkan cibiran ara.
"Chik kok bisa bocil yang satu ini ada di rumah lo" ucap Mira sambil mengacungkan jari ke arah ara.
"Yakan bentar lagi gue sama Ara bakal ni-" dengan cepat Ara menutup mulut chika dengan kedua tangannya.
"Emang kalian doang ya boleh main ke rumah chika gue juga pingin kali" ucap Ara.
"Mencurigakan" vivi menyipitkan ke-dua matanya seperti ada hal yang sedang di sembunyikan oleh chika maupun ara.
"Udah ga usah curiga gitu gue colok lama-lama matanya"
"Nasib orang cantik emang gitu ya selalu terdzolimi astaghfirullah" ucap vivi sambil mengusap dadanya.
"Tumben lo nyebut drun biasanya lo kan suka banget tuh bikin dosa" ucap Mira.
"Salah mulu jadi gue, tobat salah buat dosa salah. Dahlah lama-lama keluar juga gue dari Indonesia"
"Cepet-cepet dah keluar gue juga males punya temen kek lu drun, sesat lama-lama" sambung chika.
"Sialan, beneran gada gue ntar nyariin"
''Baperan banget si anak pak Sholeh" ucap Ara.
"Eh bapak gue namanya hamid bukan sholeh bener-bener lo ganti nama orang"
"Ya maap orang gue belum kenalan sama bapak lo" ucap ara. Semuanya tertawa terkekeh.
"Halah serah lo aja deh cil, gue sama opung mau pamit pulang udah jam 00:00 nih. lo mau ikutan pulang gak? kita anterin pulang" ucap vivi.
"Ara nginep disini" sahut chika.
"Sebenarnya ada apa si antara lo sama si bocil?" Tanya mira.
"Udah di bilang ga ada apa-apa kok masih ngeyel aja si, ga sopan banget" ucap ara.
"Yaudahlah serah kalian berdua aja, chik gue sama Badrun pamit duluan ya"
"Ati ati" ucap chika. vivi dan mira hanya mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA HADIR KEMBALI
AcakHari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun ia tidak pernah lagi mendengar kabarnya, Dia yang slalu ia tunggu. Bagaimana jika Dia hadir kembali dalam hidupmu?