Berdua bersama

4.1K 448 39
                                    

Rooftoop sekolah adalah tempat yang sangat cocok untuk bersantai ria. Disamping karena rooftoop sekolah tidak banyak di minati oleh murid-murid sma nusantara yang notabennya di penuhi oleh orang-orang rajin. Di rooftoop juga suasananya sangat sejuk karena angin yang sepoi-sepoi.

Ara dan chika sedang berada di rooftoop sekolah, Ara menatap chika yang tengah duduk disampingnya. Terlihat gadis itu tengah tertawa dengan puas, Ara kembali menatap chika dengan tersenyum.

Akhir-akhir ini senyuman Chika menjadi candu bagi ara, satu senyuman dari Chika mampu membuat hatinya tenang.

"Tau nggak chik tadi muka eve waktu lo ngomong kek gitu, keliatan pucet dia. Panik kayanya"

"Biarin aja ra sekali-kali ngerjain dia, kapan lagi coba" Chika terkekeh mengingat kejadian tadi.

"Nakal ya chika"

"Salah siapa berani ngedeketin ara, pawangnya kan galak"

"Tapi kok lo ga pernah marah sama gue?"

"Mana bisa chika marah sama ara, Ara kan orang yang chika sayang. Kalau yang suka marah-marah itu ara, kenapa Ara suka marah-marah sama chika?"

"Karna lo nyebelin, rese, aneh, dan gila"

"Jujur banget ya ara, chika tetep suka kok malah tambah sayang sama ara"

"Misal lo marah sama gue apakah itu sudah termasuk kemarahan lo yang paling tinggi?"

"Nggak tau Ra, kamu tau sendiri kan aku gimana orangnya? bandel, suka cari masalah, sudah di atur, keras kepala, tapi sejak kamu hadir dalam hidup aku. Aku rasa hidup aku kembali berwarna, kamu sedikit demi sedikit merubah aku untuk menjadi lebih baik karna aku tau kamu itu baik" Chika menatap wajah ara.

"Jangan pernah tinggalin aku ya ra"

"Gue ga mau bikin janji, karna gue takut salah mengambil keputusan. Gue ga mau jadi tuduhan banyak orang karena kesalahan yang gue ambil"

"Aku paham kok ra, mau di paksa sejauh apapun kalau emang di hati kamu bukan aku, percumah. tapi aku percaya suatu saat nanti kamu bisa nerima kehadiran aku dengan ikhlas"

Ara terdiam dan menangkap setiap kata yang keluar dari mulut chika, Ara merebahkan tubuhnya di atas rooftoop dan meregangkan satu tangan kanannya seolah memberi kode untuk chika ikut rebahan seperti dirinya.

Chika peka dengan kode yang Ara maksud, chika pun merebahkan kepalanya di tas tangan kanan Ara dan sekarang mereka dapat melihat dan menatap langit yang sama.

"Lo nggak belajar?" Tanya ara penasaran, bagaimana caranya chika dapat mengharumkan nama sekolah ini jika dia tidak belajar.

"Lagi males" chika menoleh sebentar.

lalu kembali menatap ke arah langit. ia tengah berpikir tempat mana yang cocok untuk menghabiskan waktu bersama ara.

"Gimana mau pinter kalau sering bolos, kan udah janji ga bakal bolos lagi"

"Ara bilangnya jangan bolos sekolah bukan bolos pelajaran kan?" benar apa yang di katakan chika, tapi bukan gitu konsepnya Yessica.

"Kalau gitu gue juga ikutan bolos"

"Jangan, nggak pantes. Ara kan murid yang rajin pinter dan berprestasi masa mau bolos pelajaran"

"Gue mau nemenin lo, misal besok di hukum biar di hukum barengan. katanya kalau sendiri itu ga enak"

"Ara diem-diem perhatian ya sama chika"

"Nggak! Biasa aja gue" Ara menajamkan mata menikmati angin yang menerpa tubuhnya.

DIA HADIR KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang