Gadis itu menangis dan menahan semua amarah yang sedari ia tahan, ketika mengetahui dirinya hamil dia tertunduk lemas di lantai. Tubuhnya mulai bergetar dengan hebat ia tak percaya bahwa dirinya hamil dan mulai menyesali apa yang sudah ia buat.
Dilemparkannya hasil tes pack yang menunjukan garis dua yang berarti positif hamil, ia memutuskan hari ini untuk menemui sang kekasih untuk dimintai tanggung jawab. Diambilnya kunci mobil yang terletak di atas meja lalu ia segera mengemudikannya mobil tersebut dengan amarah yang memuncak.
Sesampai di rumah sang kekasih ia segera mengetuk rumah sang kekasih berharap dia mau tertanggung jawab setelah apa yang mereka perbuat.
Tok tok tok
"Vino... Buka!" Wanita itu membuka perlahan pintunya dan seseorang datang menghampirinya.
"Ariel? ada apa? Tumben kamu ada di rumahku pagi-pagi?" Cowok tersebut menyuruh pacarnya untuk masuk ke dalam rumahnya.
"Masuk dulu" mereka berdua masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa.
"Jadi ada apa kamu datang kesini?"
"Aku hamil"
"Hamil? kamu bohong, jangan bercanda ariel"
"Mana ada aku bohong, aku hamil anak kamu" ucap ariel dengan mata yang berkaca-kaca.
"Gak mungkin, kamu pasti bohong"
"Percaya sama aku vino, anak yang aku kandung itu adalah hasil dari cinta kita dan aku mau kamu tanggung jawab!"
"Gak! Aku ga mau bertanggung jawab" ucap vino sambil menggelengkan kepalanya masih syok dan tidak percaya.
"Kamu jahat vino, setelah apa yang kamu perbuat sama aku kamu malah mau lari dari tanggung jawab? Dimana hati nurani kamu?" Ucap Ariel sambil memukul dada vino yang sedikit bidang.
Vino menggenggam kedua tangan Ariel dan menatapnya.
"Kamu gugurin anak itu sekarang" Ariel menggelengkan kepalanya, sampai kapanpun ia tak akan mengugurkan janin yang sedang ia kandung.
"Kalau kamu ga mau gugurin kita harus gimana riel?" Teriak vino frustasi.
"Aku cuman mau kamu tanggung jawab udah itu aja"
"Aku ga bisa, aku belum bisa bahagiain kamu, bisnis yang aku jalanin aja masih belum berkembang, terus kalau sampai kedua orang tuaku tahu gimana? mereka pasti bakal mengusirku dari rumah"
"Kamu jahat! Aku benci kamu!" Satu tamparan keras mendarat di pipi vino, dan Ariel pergi dari rumahnya, seseorang datang menghampiri vino.
"Kak vino tadi siapa? pacar kakak?"
"Iya" ucap vino lemas dan menunduk.
"Ihh kenapa nggak di kenalin sama gue, gue kan pingin tahu siapa pacar lo itu"
"Gak usah kepo sama urusan gua! mending lo kesekolah sana sekolah yang pinter jangan taunya cuman buat masalah doang"
"Lo juga ga jauh beda sama gue, duit gue habis lo bisa transfer ke gue sekarang?"
"Iya gue transfer nanti"
"Sekarang!"
"Iya iya bawel, sana pergi"
"Punya Abang gini amat heran, kalau gitu gue ke sekolah dulu. Jangan lupa di transfer kalau sampai lupa gue pukul lo"
Chika beranjak dari ruang tamu dan berjalan menuju ke depan rumah, terlihat seorang gadis yang tengah duduk di atas motornya hal itu membuat chika menarik sedikit bibirnya dan tersenyum tipis. lalu chika berjalan menghampiri gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA HADIR KEMBALI
AcakHari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun ia tidak pernah lagi mendengar kabarnya, Dia yang slalu ia tunggu. Bagaimana jika Dia hadir kembali dalam hidupmu?