Apakah ini cinta?

3.8K 406 18
                                    

"akhirnya nyampai juga" ucap ara yang telah sampai di parkiran khusus siswa.

Sampainya di tempat parkir mereka berdua turun dari motor, Ara melepas helm di kepalanya. Sementara Chika yang ingin juga membuka helm malah mengalami kesulitan. Chika terus mencoba untuk membukanya, namun tetap saja tali helm tersebut sudah untuk di lepas. Ara kebingungan yang melihat Chika tidak bisa melepaskan helm malah tertawa terkekeh.

"Kenapa? helm nya gabisa lepas ya?" Tanya Ara masih terkekeh.

"Iya nih, talinya macet kayaknya ra''

"Mungkin helm nya udah nyaman sama lo makanya ga mau lepas"

"Kamu mah bercanda mulu ara orang aku lagi serius tau'' ucap Ara kesal.

"Dih aku kamu udah ke orang bener aja lu, ntar gue beliin helm yang baru deh kalau gue ada duit. sini gue bantuin ngelepasinnya"

Ara pun memegang tali helm yang ku pakai dan berusaha untuk membukanya. Chika menatap wajah Ara yang sedang serius membuka tali helm yang menyangkut di kepalanya.
Chika semakin terpesona dengan wajah ara yang begitu kharismatik.

"Tuh udah ke buka"

Chika masih melamun dan terus memandangi wajah Ara. Karena merasa kebingungan Ara melambaikan tangannya ke wajah Chika.

"Heiii ini talinya udah lepas"

"Ehh iya ra iya"

Ara kemudan berjalan kearah koridor. Lebih tepatnya, berjalan berdampingan. Ara dan Chika. Ara merasa sangat canggung dengan keadaan Chika yang berjalan beriringan disampingnya. Sesekali Ara mencuri pandang ke arah Chika. Tapi gadis itu terlihat begitu tenang, begitu nyaman dan biasa-biasa saja.

Murid-murid yang ada di sepanjang koridor menatap Ara dengan tatapan yang bervariasi. Dari mulai tidak suka, iri, kaget, heran, nggak nyangka, dan yang lainnya. Mendapat tatapan seperti itu, ntah kenapa membuat Ara merasa sangat was was.

Dengan penuh percaya diri chika menggandeng lengan tangan ara yang mampu membuat Ara semakin salah tingkah dan tidak karuan, hatinya berdegup lebih cepat dari biasanya.

Mengapa dirinya begitu gugup ketika berada di sebelah chika, apakah ini yang namanya cinta? Ara menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan perasaan yang sedang ia alami sekarang.

"Chika gue udah gede ga usah di gandeng gitu gue malu tau di liatin terus" ucap ara mecoba melepaskan genggaman itu.

"Udah kamu ga usah perdulikan mereka, anggap aja mereka nggak lihat kita" ucap chika.

"Tapi chik-"

"Udah, aku anter kamu ke kelas ya ra"

Entah kenapa saat Chika melakukan itu seolah-olah Ara terhipnotis dan tak mampu melawannya. Kembali chika menggenggam tangannya dan kali ini lebih erat dari tadi sehingga sulit untuk di lepas. Mereka berjalan menuju kelas dengan saling menatap satu sama lain. Tak henti hentinya chika menebarkan senyumnya kepada ara.

"Si culun sama si murahan gue liat-liat makin akrab aja nih" ucap eve yang tiba-tiba datang tak di undang dan pulang tak di antar, kuntilanak kali ahh.

"Anak Gracio Harlan ternyata punya selera yang rendah ga nyangka si gue" sambung freya.

Chika hampir saja melayangkan sebuah pukulan ke eve namun berhasil di halangi oleh Ara.

"Chika udah!" Ucap ara.

"Mereka udah keterlaluan ra"

"Buat lo manusia yang mirip lutung urusin aja hidup lo ga usah urusin hidup orang lain, percumah lo tajir tapi miskin attitude" ucap Ara mampu membuat eve semakin memanas.

DIA HADIR KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang