FATED 6 : Vania?

6.1K 406 19
                                    

••• Happy Reading •••

Romeo benar-benar tidak bisa fokus mendengar perbincangan kedua orang tuanya lagi karena kini pikirannya bercabang. Bagaimana bisa ada seseorang yang wajahnya mirip sekali dengan Vania?

Sesekali Romeo curi-curi pandang menoleh ke arah pelayan yang entah siapa namanya yang tengah membersihkan sisa pecahan gelas yang berserakan di lantai dibantu oleh karyawan lainnya.

Pelayan itu bahkan di caci maki oleh Grace karena tidak becus bekerja namun setelah Romeo menjelaskan bukan pelayan itu yang salah melainkan dirinya yang kurang berhati-hati sampai-sampai gelas itu tergelincir dari tangannya dan jatuh berserakan di lantai, amarah Grace pun mereda dan Grace pun kembali larut dengan perbincangannya bersama keluarga Cooper.

Sejujurnya Romeo ingin perbincangan ini cepat selesai agar dirinya bisa mencari tahu siapa pelayan itu sebenarnya.

Sungguh! Romeo ingin segera menemukan jawaban atas rasa penasaran dalam dirinya mengenai sosok pelayan itu.

***

Setelah tiba di dapur, ini adalah pertama kalinya Kinan di marahi habis-habisan oleh Madam Anna akibat insiden gelas pecah tadi. Kinan sudah menjelaskan bahwa itu bukan salahnya bahkan Kinan sudah meminta maaf pada Grace saat di meja makan tadi namun Madam Anna bilang meminta maaf di rumah ini bukan hanya dengan perkataan semata terlebih bagi pelayan seperti mereka.

"Madam nggak denger tadi, Tuan Romeo sendiri yang ngaku kalau itu kesalahannya. Kenapa pula Kinan harus minta maaf," protes Elsa kesal.

"Sudah malam. Sebaiknya kamu pergi ke kamar dan tidur. Besok pagi giliran kamu belanja ke pasar dan bangunnya nggak boleh telat kayak kemarin," perintah Madam Anna final. Ada saja ucapan Elsa yang membuatnya jengkel tapi Madam Anna akui ia tidak bisa marah pada keponakannya itu.

"Yang bilang sore siapa," ejek Elsa sembari berlalu dari dapur meninggalkan Kinan dan Madam Anna.

"Besok pagi, setelah Nyonya besar turun untuk sarapan, kamu bersujud di bawah kakinya dan meminta maaf lah yang sungguh-sungguh padanya," jelas Madam Anna membuat Kinan sedikit kaget. Apa sampai harus seperti itu? Padahal itu sama sekali bukan kesalahannya tapi kesalahan Romeo. Jika melakukan kesalahan kecil pun sampai bersujud segala meski jelas-jelas itu bukan kesalahannya lantas bagaimana dengan kesalahan besar lainnya? Kinan baru tahu tentang hal ini karena Elsa belum menceritakan mengenai point ini.

Kinan yang sudah merasa lelah pun mengangguk saja.

"Sudah malam, sebaiknya kamu segera tidur." Madam Anna pun meninggalkan Kinan di dapur seorang diri.

Kinan menghela napas berat. Mendadak ia merasa haus luar biasa. Kinan pun melangkahkan kakinya menuju lemari pendingin dan mengambil satu botol minuman dingin.

Kinan duduk di kursi kayu yang merupakan tempat makan para pelayan. Kinan meneguk air mineral 600 mili liter itu hingga tandas.

Romeo yang berdiri di sela-sela dinding pun berdecak kagum melihat cara minum pelayan yang tak biasa yang wajahnya mirip sekali dengan Vania.

"Kayak setahun nggak minum air," cibirnya pelan.

Kinan bangkit dari duduknya. Ia sudah merasa lelah luar biasa. Yang ia inginkan saat ini adalah membaringkan tubuh lelahnya di ranjang.

Saat Kinan akan keluar dari dapur untuk menuju kamarnya, Romeo sudah lebih dulu membekap mulutnya dari arah belakang tubuhnya dan membawanya ke dalam gudang yang hanya bisa dilewati dari arah dapur.

Kinan merapalkan doa dalam hati. Ia berpikir rumah besar tempatnya bekerja itu kemasukan pencuri bahkan pencuri itu seperti akan menculiknya.

Dengan mengumpulkan sisa kekuatan yang Kinan miliki, Kinan berusaha memberikan perlawanan tapi tetap saja ia tidak berhasil karena tenaga pencuri itu lebih besar darinya.

FATED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang