FATED [COMPLETED]

FATED 19 : Dunia ini benar-benar sempit

••• Happy Reading •••

Berkali-kali Kinan mencoba memuntahkan air mineral yang ia minum langsung dari mulut Romeo. Jika kembali teringat pada apa yang tadi Romeo lakukan, Kinan benar-benar muak karena saat dihadapkan dengan Romeo, ia seolah tak bisa melakukan perlawanan yang berarti.

Tak hanya itu saja, debaran di dadanya terus bertalu saat dirinya bersama Romeo. Kinan seolah tak mengenali dirinya sendiri. Kenapa Romeo membuatnya seperti wanita lemah yang menerima begitu saja apa pun yang Romeo lakukan padanya?

Kinan merasa ada seseorang yang memijat-mijat tengkuknya. Kinan bisa melihat Elsa dari pantulan cermin di kamar mandi.

"Lo kenapa sih? Masuk angin?"

Kinan menggelengkan kepalanya. "Maaf, udah ganggu tidur kamu."

"Ya elah masih kaku aja. Lo beneran masuk angin? Mau di kerokin?" tawar Elsa.

"Ini bukan karena masuk angin." Kinan pun menjelaskan kenapa ia seperti ini yang tak lain adalah karena Romeo. Kinan menceritakan hal apa saja yang Romeo lakukan padanya.

Elsa membulatkan matanya tak percaya karena ternyata Romeo yang sangat ia kagumi selain karena ketampanannya, pesonanya dan kharismanya ternyata bisa bertindak semesum ini. Bahkan bukan hanya kali ini saja Romeo berbuat mesum pada Kinan tapi berkali-kali.

Elsa kembali dibuat tak percaya saat Kinan mengatakan Romeo hampir menodainya. Elsa sungguh tak habis pikir apa yang ada di pikiran Romeo? Tidak mungkin hanya karena Kinan mirip dengan kekasihnya yang sudah meninggal dunia Romeo bertindak seperti ini. Elsa yakin karena ada alasan lain.

Ya, pada akhirnya Kinan pun menceritakan segala hal pada Elsa mengenai apa yang Romeo lakukan padanya. Kinan tidak tahan memendam hal ini seorang diri. Ia butuh teman untuk berbagi cerita. Dan Elsa lah orang yang tepat.

"Jangan ceritain ini ke Madam Anna," pinta Kinan untuk ketiga kalinya pada Elsa.

Elsa mengangguk mengerti.

"Aku udah ambil keputusan mau ngundurin diri dari sini."

Elsa tercengang. "Kenapa harus ngundurin diri segala?" Tapi jika Elsa berada di posisi Kinan pun mungkin Elsa juga akan melakukan hal yang sama.

"Aku tidak bisa terus-terusan kayak gini. Satu-satunya cara yang aku pikirkan saat ini adalah keluar dari sini, menjauh dari Romeo."

"Terus lo mau balik ke kampung dan cari kerja di sana lagi?" Elsa merasa iba. Belum genap 2 bulan Kinan bekerja di rumah ini tapi Kinan sudah harus menyerah.

Kinan berdehem sebagai jawaban.

"Mendingan sebelum lo ngundurin diri, lo tanyain kerjaan lain ke Madam Anna. Siapa tahu aja dia punya kenalan terus lo bisa kerja dirumahnya."