FATED 41 : Burung dalam sangkar emas

4.1K 281 22
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Sama seperti kemarin, Kinan tak menemukan Gery di apartemennya. Kinan merasa kesepian tanpa adanya Gery. Kinan heran sebenarnya Gery pergi kemana? Apa masih di rumah sakit sampai Gery benar-benar pulih?

Romeo melarang Kinan untuk datang ke rumah sakit dan tak perlu menghiraukan Gery. Romeo berpesan supaya Kinan fokus saja bekerja dan tidak memikirkan hal lain.

Sebagai pengganti Gery, ada Ghandi yang menggantikan tugas Gery dalam menjaganya. Ghandi sendiri tinggal di apartemen sebelah.

Kinan tak mengerti kenapa Romeo melakukan hal sejauh ini hanya untuknya. Kinan tahu Ashton sangat berbahaya tapi ia merasa tak nyaman dengan ini. Romeo sudah terlalu baik untuknya. Kinan tak tahu harus membalas kebaikan Romeo dengan apa?

Kinan menghela napas dalam-dalam. Ia tak bisa berbuat banyak selain menurut saja toh ini juga demi kebaikannya.

***

Romeo tiba di apartemen Gery. Keadaan di sana gelap gulita, tidak ada penerangan sama sekali. Romeo menekan stop kontak di dinding ruang tamu. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari keberadaan Kinan. Langkah kakinya lah yang membawanya ke sini.

Romeo melirik jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 8 malam. Apa Kinan tidur?

Setelah meletakkan barang-barang bawaannya di meja, Romeo hendak mengetuk pintu kamar Kinan namun ia urungkan. Romeo pun berjalan menuju dapur kemudian memasukkan barang belanjaan yang ia bawa ke dalam lemari pendingin.

"Gery..." Romeo menoleh ke sumber suara.

Kinan sudah berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Ahh, Romeo. Aku pikir tadi Gery." Kinan tersenyum kikuk. Ya, ia pikir Gery lah yang datang.

"Apa kamu berharap Gery yang datang?"

Kinan menggelengkan kepalanya. Kenapa Romeo terlihat seperti marah atas pertanyaannya?

Romeo melangkah menuju meja makan kemudian membuka sebuah paper bag berlogo salah satu restoran bintang lima.

"Gery akan terus di rumah sakit sampai ia sembuh total."

Kinan mengangguk mengerti.

"Kamu fokus saja bekerja. Biar Gery menjadi urusanku." Romeo menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Ada Ghandi yang akan menjagamu." Romeo menatap Kinan yang masih berdiri di ambang pintu. "Jangan pergi kemana pun tanpa Ghandi. Kamu tahu kan kenapa aku melakukan hal ini?"

Lagi, Kinan menganggukkan kepalanya.

Romeo berdecak kesal. "Apa kamu nggak punya mulut hanya untuk mengatakan ya, huh?"

Kinan terkesiap. Apa Romeo marah? Kenapa ucapannya ketus sekali?

"Sampai kapan kamu akan berdiri di sana?"

FATED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang