FATED [COMPLETED]

FATED 32 : Sesuatu yang berbeda

••• Happy Reading •••

Chiang Mai, Thailand

Romeo membaringkan tubuh lelahnya di ranjang di kamar hotel. Akhirnya besok pagi ia bisa kembali ke Jakarta setelah satu minggu lebih ia berada di Chiang Mai.

Romeo sudah sangat merindukan Grace yang setiap hari tak pernah absen menghubunginya dan menanyakan kabarnya. Tak ketinggalan Natalie juga menghubunginya meski tidak serutin biasanya karena Romeo yang memaksa Natalie untuk jangan mengganggunya berlebihan. Romeo ingin fokus pada apa yang ia kerjakan agar mendapatkan hasil yang maksimal di perjalanan bisnisnya kali ini.

Perlahan tapi pasti, memorinya tentang Vania bisa Romeo lupakan. Romeo yakin semata-mata ini terjadi adalah karena ia menjauh dari Kinan.

Tak lama matanya pun terpejam karena Romeo sudah terlalu lelah.

Baru beberapa menit Romeo memejamkan matanya, mimpi buruknya mengenai Vania dan Kinan kembali terulang. Sudah 3 malam berturut-turut Romeo selalu bermimpi buruk tentang mereka. Romeo yakin ini terjadi semata-mata adalah karena ia tidak membawa serta Dream Catcher pemberian Vania. Biasanya kemana pun Romeo pergi jauh, ia tak pernah absen membawanya. Namun setelah ia bertekad akan melupakan segala hal yang berhubungan dengan Vania termasuk Kinan jadi ia harus terbiasa dengan ini. Toh Dream Catcher itu hanya mitos semata jadi mimpi buruknya tidak ada sangkut pautnya dengan barang tersebut.

Setibanya besok Romeo di Jakarta, Romeo akan membuang dan melupakan segala hal yang berhubungan dengan Vania termasuk barang-barang pemberian Vania. Ia harus benar-benar bisa move on dari kedua gadis kembar itu.

***

Jakarta, Indonesia

Kinan tertegun, menatap pantulan dirinya di cermin besar di ruang ganti. Kinan merasa tidak ada yang berubah darinya. Ia masih Kinan yang sama. Kinan si gadis miskin yang merantau ke Ibu kota untuk bekerja demi mendapatkan pundi-pundi rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidup Ibu dan adiknya. Tapi kenapa belakangan ini mendadak Ashton, Dany dan Lurie, para pria tampan yang merupakan teman dari bos nya secara bersamaan mengatakan ingin lebih dekat dengannya bahkan tanpa sungkan mereka menawarkan hati mereka padanya.

Kinan heran kenapa secepat itu mereka bertiga mengatakan menyukainya? Lantas apa yang harus Kinan lakukan? Harus kah Kinan menerima salah satu diantara mereka agar mereka berhenti mengganggunya?

Kinan akui ketiganya memang tampan tapi Kinan tidak memiliki ketertarikan berlebihan pada mereka. Kinan menghormati mereka sama seperti Kinan menghormati Gavin.

Sejujurnya bukannya senang justru Kinan merasa tidak nyaman berada di posisi ini. Apalagi Ashton yang terkesan memaksanya bahkan Ashton pernah seharian berada di kafe tempatnya bekerja hanya untuk melihat Kinan bekerja.

Kinan heran, orang sibuk seperti Ashton rela membuang waktu berharganya untuk hal yang sia-sia. Dan entah bagaimana caranya Ashton berhasil mendapatkan nomor teleponnya dan juga tahu tempat tinggalnya.