FATED 8 : Bimbang

5.1K 362 20
                                    

Aku nggak jadi hiatus, mau lanjutin cerita ini aja karena itu ramaikan dengan vote dan komen kalian supaya aku makin semangat update nya🙌

Setelah 3x sudah ganti-ganti visual Romeo, fix aku putuskan visual Romeo pakai yang ini👇

Setelah 3x sudah ganti-ganti visual Romeo, fix aku putuskan visual Romeo pakai yang ini👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Olivia tersenyum getir memperhatikan dirinya dari pantulan cermin besar dihadapannya. Wajahnya, rambutnya dan pakaian yang ia kenakan terlihat berantakan. Seharian ini yang ia lakukan adalah berbaring ditempat tidur dan mabuk. Ia bahkan bolos kuliah.

Olivia merutuki kebodohannya dalam hati yang jatuh cinta pada Kakaknya sendiri.

Olivia kembali meneguk satu botol minuman beralkohol dalam genggaman tangannya. Malam ini ia akan menginap di sini, di apartemen milik sahabatnya, Wilona, jadi Olivia bebas minum sampai tak sadarkan diri sekalipun.

"Liv, udah. Besok kita ada kelas pagi. Lo nggak mungkin kan bolos terus-terusan."

Olivia tak mengindahkan perkataan Wilona. Ia tak peduli pada apapun lagi selain kesakitan yang teramat sangat di hatinya akibat ucapan Romeo tempo hari bahkan Romeo sudah bersedia bertunangan dengan Natalie, gadis yang sama sekali tidak dicintainya.

Olivia tak menyalahkan Romeo yang sudah menolaknya karena Romeo masih waras dan takut akan dosa bila membalas perasaannya. Olivia hanya menyayangkan kenapa Tuhan menghadirkan rasa ini dihatinya, rasa yang berbeda untuk sang Kakak. Kenapa Tuhan membiarkannya berdosa dengan mencintai Kakaknya sendiri? Kenapa Tuhan membuat keduanya harus terikat hubungan Kakak beradik? Kenapa Tuhan...

"Arghh! Sial!!" Olivia menjambak rambutnya frustrasi. Percuma! Mengeluh pun tak akan merubah keadaan. Romeo adalah Kakaknya yang mencintai dan menyayanginya tak lebih dari sekedar rasa sayang pada adiknya semata.

"Apa gue... Minta bokap beliin gue apartemen agar gue nggak perlu ketemu Kakak gue dan gue bisa perlahan lupain dia?" tanya Olivia di sisa kesadarannya.

"Lo bisa tinggal disini lagian gue cuma tinggal sendirian," balas Wilona. "Tapi gue yakin—"

"Bokap gue nggak akan pernah setuju dengan ini," sela Olivia penuh keyakinan. Ya, Olivia pernah meminta Peter untuk membelikannya hunian apartemen saat Olivia berulang tahun satu tahun yang lalu. Peter menolak dengan tegas permintaan Olivia tersebut. Peter ingin Olivia tetap tinggal dirumah yang sama dengannya dan Grace. Peter tak akan bisa hidup tenang bila harus membiarkan Olivia tinggal di apartemen sendirian. Begitu pun juga dengan Grace yang tidak ingin tinggal terpisah dengan putrinya.

"Satu-satunya cara agar lo bisa benar-benar lupain Kakak lo adalah dengan move on Liv. Udah waktunya lo..." Wilona menjeda ucapannya setelah melihat mata Olivia terpejam. Olivia kembali tak sadarkan diri menandakan Olivia mabuk berat.

FATED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang