FATED 54 : Kisah masa lalu yang belum usai (I)

3.6K 242 13
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

"Hai, Adhisti," sapa Peter seraya tersenyum haru melihat wanita cacat yang tengah duduk di kursi roda dihadapannya.

Dulu, tidak! Bukan hanya dulu, tapi hingga kini wanita itu adalah wanita yang sangat ia cintai. Tak banyak yang berubah dari Adhisti-nya. Adhisti masih tetap cantik seperti dulu meskipun kini Adhisti tak bisa berjalan normal dan penampilan Adhisti serta rumah tempat Adhisti tinggal sangat jauh berbeda dengan dulu.

"Kee-nan." Kahyang merasa jantungnya seperti akan lepas dari tempatnya berada. Ia terlalu shock dengan apa yang ia lihat di depan matanya.

"Bagaimana mungkin... Bagaimana..." Kahyang tak sanggup melanjutkan perkataannya. Ia tak menyangka akan kembali dipertemukan dengan mantan kekasihnya dan mantan cinta pertamanya, Keenan Peter Clark setelah lebih dari 20 tahun lamanya mereka tak bertemu.

"Bagaimana mungkin aku bisa menemukanmu? Itu yang ingin kamu ketahui?!"

Kahyang tak mengindahkan perkataan perkataan Peter. Kahyang memundurkan kursi rodanya dan hendak menutup pintu rumahnya namun Peter segera menahannya.

"Apa ini artinya kamu mengusirku?" lirih Peter.

"Pergi," pinta Kahyang dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu bahkan membuat nama samaran agar aku dan Jevan tidak menemukan mu." Peter tersenyum miris. Entah siapa itu Kahyang, nama yang Adhisti sematkan di dalam namanya. "Dan setelah menemukanmu, kamu mengusirku begitu saja?"

"Jevan?" ulang Kahyang terkejut.

Peter menganggukkan kepalanya. "Ya, sebelum aku menemukan mu, aku menemukan Jevan lebih dulu. Tapi..."

"Pergi," pinta Kahyang lagi. Kahyang tak ingin peduli lagi pada masa lalu termasuk Jevan, sepupunya yang jahat dan tidak tahu diri.

"Adhisti, kita perlu bicara."

Kahyang menggelengkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca. "Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi."

"Ada Adhisti. Ada banyak hal yang perlu kita bicarakan termasuk dengan Jevan." Peter tak gentar.

"Kamu sudah memiliki keluarga utuh dan juga kebahagiaan lantas untuk apa membicarakan masa lalu?" Kahyang menggelengkan kepalanya. "Aku sudah bahagia dengan kehidupanku yang sekarang."

"Kamu bahagia tapi tidak denganku Adhisti," lirih Peter. Ya, ia tidak berbohong. Selama ini hidupnya nyaris sempurna, penuh kemewahan dan ambisi. Segala sesuatu yang ia inginkan bisa ia dapatkan dengan mudah tapi tidak dengan Adhisti. Tuhan seperti tengah menghukumnya melalui Adhisti. Meskipun pernah ada sosok Ameera dan kini ada sosok Grace dalam hidupnya, tapi sampai kapan pun, hanya Adhisti lah pemilik hatinya.

Kahyang termangu. Apa ia harus percaya pada ucapan pria itu? Tidak! Tentu saja tidak. Setelah puluhan tahun berlalu, ia yakin cinta Keenan untuknya sudah tiada.

FATED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang