FATED [COMPLETED]

FATED 20 : Obsesi

••• Happy Reading •••

Romeo mengurungkan niatnya saat akan masuk ke dalam mobilnya setelah dari jauh ia melihat Kinan masuk ke sebuah mobil dengan membawa satu buah tas besar. Apa Kinan akan pergi ke suatu tempat yang Madam Anna perintahkan atau...

Dering ponsel yang begitu nyaring membuyarkan lamunan Romeo.

"Selamat pagi Pak, 20 menit lagi meeting—"

"Saya tahu. Sebentar lagi saya sampai." Romeo mengakhiri panggilan teleponnya secara sepihak. Sangat tidak sopan memang tapi ia merasa tidak perlu setiap saat sekretarisnya itu mengingatkan hal apa saja yang harus ia kerjakan.

Romeo mencoba tidak peduli pada apa yang Kinan lakukan karena saat ini ada yang lebih penting dari sekedar mengurus masalah Kinan. Sudah cukup rasanya Romeo terus menerus mendapatkan komplainan bukan hanya dari Papanya saja melainkan dari beberapa kepala divisi lainnya akibat kinerja kerjanya yang mengalami penurunan belakangan ini.

***

Romeo tersenyum ramah seperti biasanya saat ia mendapatkan tepuk tangan yang begitu meriah dari para peserta meeting yang hadir termasuk Peter, Grace dan Aryan.

Romeo baru saja mempresentasikan sebuah gagasan yang ia miliki untuk sebuah produk terbaru yang akan perusahaan luncurkan. Terlihat para peserta meeting yang hadir mendukung penuh gagasan yang disampaikannya.

Peter dan Grace tersenyum penuh kebanggaan. Meski belum genap 2 bulan Romeo bergabung kembali dengan perusahaan tapi kinerja kerja Romeo memang patut diapresiasi. Wajar saja karena hal tersebut merupakan turun temurun dari Peter dan Grace yang memang sejak dulu merupakan keturunan dari keluarga pengusaha bertangan dingin.

Sepertinya jika sudah tiba saatnya nanti bagi Peter mengundurkan diri dari jabatannya di perusahaan, Peter tidak perlu khawatir lagi karena selain Romeo merupakan generasi penerusnya, Romeo juga merupakan kandidat terkuat satu-satunya yang dapat ia percaya dan berintegritas tinggi pada perusahaan.