FATED 48 : Aku akan menunggu

3.1K 261 23
                                    

3K+ word tanpa author note
Semoga kalian suka....
Fyi beberapa chapter lagi menuju ending.

Fyi beberapa chapter lagi menuju ending

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Romeo menggigit ibu jarinya seraya menunggu Kinan di loker tempat para karyawan kafe berganti pakaian. Padahal di sana terdapat tulisan —Di larang masuk! Selain karyawan yang berkepentingan. Tapi Romeo sungguh tak peduli. Ada banyak hal yang ingin ia bicarakan dengan Kinan, secepatnya.

Setelah cukup lama menunggu, Romeo berdecak sebal. Kenapa untuk berganti pakaian saja, Kinan lama sekali?

Tak berselang lama gadis cantik itu menghampirinya.

"Romeo. Kamu..." Kinan menjeda ucapannya saat Romeo menarik paksa pergelangan tangannya dan membawanya ke suatu tempat.

Kinan pikir Romeo berubah pikiran atas pengakuannya tempo hari karena seharian kemarin Romeo tak menunjukkan batang hidungnya bahkan Gery tak tahu di mana keberadaannya. Namun tiba-tiba saja Romeo datang dan menunggunya di loker.

Romeo membawa Kinan menaiki anak tangga.

"Kita mau ketemu Pak Gavin?" tebak Kinan tepat sasaran.

Romeo menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Ngapain?" tanya Kinan heran tapi Romeo tak mengatakan apapun.

Setelah tiba di lantai 4 yang merupakan kantor dari kafe tempat Kinan bekerja sekaligus ruangan kantor milik Gavin dan para pegawainya berada, Romeo menerobos masuk begitu saja. Sebagian besar dari para pegawai tersebut memang sudah mengenalnya.

Ceklek!!!

Tatapan mata Gavin tertuju ke arah pintu yang terbuka. Gavin menghela napas dalam-dalam kala melihat Romeo lah yang datang bersama Kinan. Ada apa lagi ini? Pikirnya. Jika Romeo menemuinya dengan membawa serta Kinan bersamanya, pasti ada sesuatu yang sudah terjadi.

"Untuk 1 atau 2 minggu ke depan, Kinan cuti. Dan kalau lebih dari itu, lo bisa cari karyawan lain," ucap Romeo to the point. Tidak ada waktu baginya untuk berbasa-basi.

Kinan mengerjap tak percaya dengan penuturan Romeo. Pun dengan Gavin yang penasaran kenapa Romeo berkata demikian? Romeo bersikap seolah dia bos nya di sini.

"Lo minta gue mecat karyawan gue cuma tanpa alasan?" Gavin bangkit dari duduknya. "Ada masalah hidup apa lagi sih? Perlu lo inget, gue bos nya di sini bukan lo."

Tidak! Kinan tidak ingin Gavin memecatnya. Ia masih membutuhkan pekerjaan ini. Saat gajian minggu lalu, bonus yang ia dapatkan juga lumayan besar. Jadi ia bisa memberikan uang lebih untuk Ibunya di kampung dan juga mencicil hutangnya pada Elsa.

Kinan hendak membuka mulutnya untuk menolak pernyataan Romeo namun...

"Nyokap gue udah tahu, dan nggak menutup kemungkinan bokap gue juga tahu," jelas Romeo pada Gavin.

FATED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang