FATED 5 : Ternyata gadis itu nyata

6K 440 5
                                    

••• Happy Reading •••

Romeo bergegas turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama. Di minggu pagi ini ia akan menemani Peter dan Aryan Cooper, Ayah dari Natalie bermain golf.

Saat Romeo berpapasan dengan para pelayan yang menggunakan seragam yang sama, Romeo pun memperhatikan lekat wajah mereka satu persatu. Romeo yakin sekali bahwa semalam ia tidak sedang berhalusinasi karena dirinya dalam keadaan sadar. Tapi jika dirinya tidak sedang berhalusinasi lantas wajah siapa yang ia lihat mirip sekali dengan Vania?

Semalam Romeo tidak bisa tidur nyenyak karena sesosok bayangan yang menyerupai Vania hilir mudik memenuhi pikirannya. Romeo baru bisa tidur pukul empat dini hari.

Sembari menyantap sarapan paginya, Romeo curi-curi pandang memperhatikan wajah para pelayan yang tengah melayani ia, Peter dan Grace. Sementara Olivia, sedang ada urusan di luar. Entah urusan apa itu, Romeo sungguh tak peduli.

Setelah penolakan Romeo tempo hari, Romeo merasa Olivia mengabaikannya bahkan saat berpapasan dengannya pun Olivia tidak menyapanya. Tapi lebih baik seperti ini saja, Olivia mengabaikannya dan hanya menyapanya saat dihadapan Peter dan Grace saja. Ya, itu terdengar lebih baik daripada Olivia terus-menerus berusaha mendekatinya.

Romeo merutuki kebodohannya dalam hati yang sudah membuang-buang waktu berharganya hanya untuk memperhatikan satu persatu wajah para pelayan. Sungguh! Itu merupakan hal terbodoh yang pernah ia lakukan disepanjang hidupnya di dunia ini.

Dan sudah dapat dipastikan bahwa tidak ada satu pun dari para pelayan itu yang wajahnya menyerupai Vania-nya. Padahal bisa saja Romeo bertanya pada kepala pelayan di rumah ini dengan menunjukkan foto Vania, hanya saja Romeo tidak ingin ada satu orang pun yang tahu termasuk kedua orang tuanya tentang hubungan dirinya dan Vania lagi pula Vania sudah tiada.

***

Kinan bersama Agam, supir termuda yang bekerja di kediaman keluarga Clark tengah dalam perjalanan menuju pasar tradisional guna membeli bahan-bahan untuk masak memasak. Malam ini akan ada jamuan besar, jadi bahan-bahan yang dibeli pun akan lebih banyak dari biasanya. Madam Anna sudah menulis catatan mengenai apa-apa saja yang harus Kinan beli.

"Ternyata dilihat dari jarak deket gini kamu tuh cantik banget," puji Agam tanpa sungkan pada Kinan.

Bukannya berterima kasih atas pujian Agam, Kinan malah mengabaikannya.

"Aku denger dari pelayan lain katanya kamu belum punya pacar?" tanya Agam sambil fokus menyetir. Sudah sejak lama ia memperhatikan Kinan dan baru kali ini ada kesempatan untuknya berdekatan dengan Kinan.

Kinan mengernyitkan dahinya. Untuk apa Agam menanyakan hal pribadi itu padanya?

"Nggak jawab berarti benar kan?" Agam menyimpulkan. "Kok kita bisa samaan sih?" Agam tersenyum menggoda Kinan.

Karena mereka berada di lampu merah, Agam pun menoleh mengamati Kirana dari atas ke bawah yang terlihat berbeda dengan para pelayan lainnya yang bekerja di kediaman keluarga Clark. Meski memakai seragam pelayan sederhana pun, tubuh putih mulus Kinan dan aura kecantikan Kinan begitu terpancar.

Agam sangat menyayangkan Kinan yang memiliki paras yang sangat cantik dan fisik nyaris sempurna malah memilih pekerjaan ini disaat Kinan bisa mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik dari ini. Bagi Agam, wajah Kinan dan tubuh Kinan sebelas dua belas dengan Olivia, putri majikannya, sama-sama seksi dan menggairahkan. Namun Agam sadar bahwa tidak akan bisa dirinya memiliki Olivia sementara Kinan, masih ada kesempatan yang terbuka lebar bagi Agam untuk memiliki Kinan terlebih Kinan sedang tidak memiliki kekasih.

FATED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang