FATED [COMPLETED]

FATED 42 : Type ideal

••• Happy Reading •••

"Romeo."

Kinan terkejut karena saat pulang ke apartemen mendapati Romeo sudah berada di sana. Untung saja Kinan tidak pulang terlambat jadi Romeo tak perlu lama menunggunya.

Sejujurnya Romeo merasa bersalah karena kemarin ia tidak jadi mampir ke sini untuk makan malam bersama Kinan. Ia sudah memiliki janji dengan relasi bisnisnya yang tidak bisa ia wakilkan. Ia juga menghadiri pertemuan tersebut bersama Peter dan Grace.

Kinan menghampiri Romeo yang terlihat tengah membuat sesuatu di dapur.

"Kamu bisa masak?" Kinan tak percaya. Ia pikir Romeo tidak pandai memasak.

"Sedikit," jawab Romeo. "Kamu bisa membantuku?"

"Ya, tentu saja. Apa yang aku bisa bantu?"

Dengan senang hati Kinan pun membantu Romeo, salah satunya adalah dengan menyiapkan bahan-bahan yang Romeo butuhkan yang entah kapan Romeo membelinya.

Romeo tersenyum tipis. Gery bilang ia merasa bersalah karena belum bisa mewujudkan janjinya pada Kinan untuk mengajarkan Kinan membuat makanan Perancis dan Jerman. Jadi sebelum Gery mengajari Kinan, Romeo sudah lebih dulu melakukannya.

Entah kenapa Romeo senang mendengar saat Gery mengatakan Kinan ingin belajar membuat makanan yang ia sukai.

Kinan memperhatikan apa yang Romeo lakukan dengan seksama. Ini bukan hanya sedikit tapi Romeo benar-benar pandai memasak. Hal yang baru Kinan ketahui tentang Romeo. Dan sungguh, rumit sekali proses pembuatan makanan favorit Romeo tidak seperti membuat makanan lokal. Bahan-bahan yang Romeo gunakan pun terdengar asing di telinga Kinan. Kinan yakin ia tidak akan bisa membuatnya dengan baik seperti yang Romeo lakukan.

***

"Kamu suka?" tanya Romeo seraya menyuapkan satu sendok makanan yang ia buat ke dalam mulutnya.

Kinan menganggukkan kepalanya antusias. "Rasanya benar-benar lezat," pujinya. Ia menyukai makanan ini yang entah apa namanya. Romeo memasaknya dengan sangat sempurna.