FATED 46 : Confession

3.1K 286 17
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Romeo menarik bibirnya menjauh dari Kinan setelah tak mendapatkan ciuman balasan dari Kinan.

"Puas?!" Kinan geram. Kinan hendak melayangkan tamparan pada wajah Romeo namun tangannya hanya menggantung di udara. Sudah seharusnya Kinan menampar Romeo tapi entah kenapa ia tidak bisa melakukannya. Ia terlalu terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.

Memang benar, ini bukan ciuman pertamanya bersama Romeo tapi tetap saja Kinan masih terlalu terkejut untuk ini.

Romeo menempelkan dahinya dengan dahi Kinan.

Kinan bisa merasakan hembusan napas Romeo yang begitu panas dan harum menerpa kulit wajahnya. Ya Tuhan, kenapa mendadak ia gugup luar biasa dengan jarak mereka yang sangat dekat? Jangan tanyakan keadaan jantungnya yang berdetak tidak karuan, begitu pun dengan Romeo sebaliknya.

Romeo membelai wajah cantik Kinan dengan jemarinya secara perlahan.

Kinan refleks menjauh dari Romeo. Tidak! Romeo tidak boleh menciumnya lagi, sesuka hatinya. Meskipun Romeo luar biasa tampan, tapi apa yang Romeo lakukan tidak dapat dibenarkan.

"Kamu terlihat takut padaku," tebak Romeo dengan seringaian dan tatapan tajamnya.

Kinan memutuskan pandangannya dari Romeo karena merasa tidak nyaman. Kinan menunduk dalam-dalam.

"Aku... bukan takut. Aku cuma—"

"Kenapa kamu menunduk? Apa kamu melihat wajahku di bawah sana?" sarkas Romeo. Kinan memang sering seperti ini jika tanpa sengaja pandangan mata mereka bertemu. Dan hal tersebut membuat Romeo tak suka.

Tak ada jawaban.

"Kalau berbicara denganku lihat mataku."

"Kinanti Fara."

Kinan mendongakkan wajahnya untuk menatap Romeo. Romeo tidak terlihat sedang marah, hanya saja Kinan terlalu takut menatap sorot mata tajam itu lebih lama.

"Kenapa kamu melakukannya lagi?"

"Melakukan apa?" tanya Romeo berpura-pura tidak mengerti.

"Mencium ku dengan paksaan."

"Karena aku mau," jawab Romeo santai.

"Kamu... tidak sepantasnya kita seperti ini di saat..." Kinan menjeda ucapannya seraya menggelengkan kepalanya. "Ini salah." Kinan menundukkan kepalanya lagi.

Romeo tersenyum kecut. Ya, ini memang salah tapi hati nya lah yang menginginkan ini. Semakin kesini-sini Romeo semakin yakin bahwa dirinya tidak bisa lagi bersama Natalie dan ini lah yang sejujurnya ia inginkan.

"Apa kamu masih ingat dengan 3 permintaan ku waktu itu?"

Flashback On.

"Pertama, jangan panggil aku Tuan karena kamu sudah bukan lagi pelayan dan aku bukan majikan kamu."

FATED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang