FATED 3 : Sebuah alasan

6.6K 432 8
                                    

•• Happy Reading •••

Dua minggu berlalu...

Rutinitas pagi hingga siang hari yang Kinan lakukan hampir sama setiap harinya, membereskan kamar Romeo dan Olivia saat keduanya sudah turun ke bawah untuk sarapan bersama.

Setelah diam-diam mengamati Olivia, kini Kinan tahu Olivia akan keluar dari kamar Romeo disaat Grace sedang tidak berada di rumah.

Kinan semakin curiga sebenarnya ada hubungan apa antara Kakak beradik itu setelah Kinan rutin melihat Olivia keluar dari kamar Romeo. Tidak mungkin juga kan mereka terus menerus tidur dalam kamar yang sama?

Kinan ragu untuk menceritakan hal ini pada Elsa, lagi pula Kinan tidak memiliki cukup bukti. Ia hanya menyimpulkan dari apa yang ia lihat saja. Kalau Ibunya bilang tidak baik berburuk sangka pada orang lain.

Kinan mengendikkan bahunya acuh, toh itu sama sekali bukan urusannya. Mau ada hubungan spesial atau pun tidak antara Romeo dan Olivia itu sama sekali bukan urusannya meskipun Kinan penasaran setengah mati.

***


Romeo sudah kembali bergabung dengan perusahaan di bawah naungan Peter, Papanya. Romeo memang memiliki jabatan penting di perusahaan yang sudah lama sekali ia tinggalkan. Dan lagi-lagi jika bukan karena Grace yang memaksanya untuk kembali ke perusahaan, Romeo juga tak mau melakukannya. Grace beralasan Romeo masih berhak atas perusahaan apalagi dua puluh lima persen saham tercatat atas nama Romeo. Lagi pula hanya Romeo lah satu-satunya generasi penerus keluarga Clark, sementara Olivia, untuk mengurus diri sendiri saja dia belum becus, terlebih saat ini Olivia masih mengenyam pendidikan semester pertama di salah satu Universitas negeri unggulan di Jakarta.

Meskipun terhalang oleh jarak dan waktu, tapi Peter Rutin menghubungi putranya dan memberikan instruksi pada putranya. Mereka hanya mengobrol untuk urusan pekerjaan saja, selebihnya Romeo lebih banyak menghindar. Romeo malas karena Peter terlalu mendikte hidupnya bahkan untuk urusan hati pun dia yang mengaturnya dan sialnya Grace juga ikut-ikutan.

"Malam ini Natalie dan kedua orang tuanya akan datang untuk makan malam." Grace mengingatkan putranya untuk kesekian kalinya.

"Terus kenapa Ma?" Romeo berpura-pura tidak ingat.

"Abis pulang kantor kamu langsung pulang jangan mampir kemana-mana. Jangan biarkan keluarga Natalie menunggu lama kayak yang udah-udah."

Olivia malas mendengarnya begitu pun juga dengan Romeo.

"Aku usahakan Ma. Tapi aku nggak janji," jawab Romeo sekenanya.

"Romeo, jangan mulai lagi. Kamu kan udah janji mau nurutin apapun permintaan Mama. Teman-teman seusia kamu udah pada menikah dan memiliki anak-anak cantik, tampan dan lucu-lucu. Terus kamu kapan?"

Romeo malas jika Grace sudah membahas pernikahan dan masa depannya tapi Romeo juga tak punya pilihan lain. Sejujurnya setelah kepergian Vania, tidak ada lagi sosok gadis yang mampu menggetarkan jiwanya dan yang mampu membuatnya berpaling dari Vania. Meski 4 tahun sudah berlalu tapi hingga saat ini Romeo tidak bisa menghilangkan Vania sepenuhnya dari pikirannya.

Andai saja Vania tidak meninggalkannya mungkin saat ini ia dan Vania sudah menikah dan Romeo yakin kedua orang tuanya akan sangat setuju mengingat Vania berasal dari keluarga terpandang dan sederajat dengannya. Berkali-kali Grace dan Peter mewanti-wanti Romeo dan Olivia untuk benar-benar selektif dalam memilih calon pasangan hidup yang juga harus sederajat dengan keluarga mereka.

FATED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang