FATED [COMPLETED]

FATED 38 : Sabotase

••• Happy Reading •••

Pesta pertunangan Romeo dan Natalie pun di gelar dengan sangat mewah dengan di dominasi oleh warna lylac, warna favorit Natalie. Dekorasi pesta pertunangan terlihat berkelas ala keluarga pengusaha kaya raya pada umumnya. Tamu-tamu undangan yang hadir di sana pun kebanyakan para pengusaha dan kalangan atas yang merupakan relasi bisnis dari keluarga Clark dan juga Cooper.

Peter Clark yang tak lain merupakan Ayah dari Romeo sedang memberikan kata sambutan di atas panggung. Semua pasang mata tertuju padanya, mendengarkan dengan seksama apa yang tengah Peter sampaikan.

Dan setelah sambutan demi sambutan di berikan, acara inti pun di mulai.

Romeo terlihat begitu mempesona malam ini. Tampan, jangan di tanya. Semua orang yang hadir di sana bahkan memuji ketampanannya yang sangat serasi sekali disandingkan dengan gadis secantik Natalie. Romeo juga terlihat semakin gagah dengan Tuxedo mahal rancangan designer kondang kenamaan tanah air yang ia kenakan.

Senyuman ramah terbersit di kedua sudut bibirnya kala menyapa para tamu yang hadir yang kebanyakan merupakan relasi bisnis keluarga besar Cooper dan Clark.

Natalie juga tak kalah memukau dari Romeo. Natalie terlihat sangat anggun dengan mengenakan gaun indah dan mahal rancangan Alea, designer muda berbakat yang tak lain merupakan teman sekolahnya dulu.

Acara demi acara dan tukar cincin antara kedua pasangan pun telah selesai dilakukan bahkan mereka berciuman dengan begitu mesranya di hadapan para tamu yang hadir. Romeo dan Natalie resmi bertunangan, menyatukan dua keluarga konglomerat dalam satu keluarga. Kabarnya tak lama setelah pertunangan malam ini di gelar, tiga bulan setelahnya pernikahan pun akan segera di langsungkan.

Menikah?

Ya benar, Romeo dan Natalie akan segera menikah.

Romeo tersenyum miris, semua orang percaya pada akting yang sedang ia perankan. Tidak ada satu pun orang yang menyadari bahwa sejujurnya ia terpaksa pura-pura bahagia atas pertunangannya malam ini.

***

Tiba saatnya bagi para tamu undangan yang hadir untuk menikmati camilan ringan dan makanan yang disajikan serta menikmati acara hiburan yang dihadiri oleh beberapa penyanyi kenamaan Ibu kota yang wajahnya kerap kali menghiasi layar kaca.

Natalie terus menempel bak perangko kemana pun Romeo melangkah. Sikap posesifnya itu tanpa sungkan Natalie tunjukkan pada semua tamu yang hadir membuat Romeo merasa tidak nyaman.

Pesta pertunangan malam ini begitu meriah dan spektakuler tapi entah kenapa Romeo merasa ada kehampaan tersendiri dihatinya.

Romeo tidak mempermasalahkan Olivia yang tidak bisa hadir di pesta ini dikarenakan Olivia masih belum kembali dari liburan kuliahnya. Romeo tahu Olivia hanya menghindar karena belum bisa menerima kenyataan ini sama sepertinya.