Baju putih abu-abu yang ia pakai hari ini benar-benar bersinar, inilah awal untuk hal yang baru dan akhir untuk penyiksaan awal sekolah.
Ica berjalan menyusuri koridor sekolah, bukannya masuk ke dalam kelas, justru kini kakinya melangkah ke arah kelas sebelas IPA, ia sengaja kesana untuk memberi sandwich buatannya untuk Bintang.
Sesampainya ia di depan kelas Bintang, ia mencari keberadaan Bintang dan ia tersenyum ketika sosok itu berjalan ke arahnya, namun sepertinya ia belum melihat keberadaan Ica.
Ica menarik nafas sedalam-dalamnya, ia harus siap dan tak boleh gugup. Saat ia rasa itu adalah langkah kaki Bintang, Ica menoleh dan menatap lelaki yang ternyata malah mengabaikannya dan ia tampak sedang mengobrol dengan perempuan berambut panjang dan sedikit ikal.
Langkah Ica terhenti, hatinya sedikit teriris melihat Bintang tersenyum bahkan tertawa saat mengobrol dengan perempuan itu. Ica tak pernah sekalipun melihat Bintang yang bahagia seperti itu, bahkan jika bersamanya Bintang hanya merasa kesal.
"Eh ada adik kelas."
Ica menoleh dan menatap perempuan yang baru saja mengatakannya.
Dia lagi? Memangnya seberapa dosa kah Ica sampai-sampai harus bertemu dengan kak Vina yang terus saja menghukumnya saat MOS.
"Ka, Kak Vina ko disini?"
"Lah ini kan kelas gue," jawabnya ketus
"Ooh," Ica hanya sedikit terkejut, ternyata kakak ini sekelas dengan Bintang
"Buat siapa tuh?" tanya Vina sambil menatap kotak makan yang Ica bawa
Ica langsung menurunkan kotak makan yang ia bawa, "Oh, bukan buat siapa-siapa kok."
"Emmm."
"Yaudah aku permisi ke kelas ya kak?"
Vina mengangguk, namun ia terus menatap Ica penuh curiga.
Ica berbalik arah, ia berjalan menuju kelasnya namun baru beberapa langkah kini ia berhenti karena teriakan dari Vina.
"Eh tunggu!"
"Iya, kenapa kak?"
Vina menghampiri Ica, "Lo, ada hubungan apa sama Bintang?"
Ica terkejut, ternyata Vina juga menyadari dirinya kenal dengan Bintang.
"Kita cuma teman kok."
"Teman? Terus waktu itu lo maksa banget biar Bintang ngaku kalo dia sayang sama lo?"
"Kapan kak?"
"Nggak mungkinlah lo nggak ingat, di belakang sekolah, pas lo buat ulah."
Ica terdiam, memang pada saat itu banyak yang memperhatikannya dengan Bintang, dan sekarang ia bingung harus jawab apa.
"Lo jangan deket-deket ya sama dia, jauhin dia! Gue nggak mau teman gue sakit untuk yang kedua kalinya. Izinin dia bahagia dengan yang sekarang."
"Maksud kakak?"
"Kiana, pacarnya Bintang. Gue nggak mau dia terluka."
"Dia pacarnya?"
"Iya, perempuan yang tadi lo liat."
***
"Kalau labuan bajo gimana?"
Bintang menggeleng sambil tersenyum.
"Bali?"
Bintang kembali menggeleng, kini senyumnya seperti tengah mengejek Kian agar dia kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/272790648-288-k2139.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA TIPE
Подростковая литератураBintang Gala Pratama terus dibayangi masa lalu yang menyedihkan, ketika ia mencoba mengambil tindakan untuk pergi dan melupakan masa lalunya, ia bertemu dengan Kiana gadis cantik yang siap menemaninya. Namun, Bintang jatuh hati akan kebaikan Kiana d...