Bagian 53 || Kehidupan yang berlalu

11 3 0
                                    

Seperti yang kalian tahu, sepanjang pelajaran Ica hanya menangis dan tidak mendengarkan apa yang dijelaskan guru di depan kelas. Setelah pulang sekolah kedua sahabatnya berencana untuk menghiburnya di rumah Ica.

"Ca, kita ke rumah lu ya?" pinta Hana

"Tapi, aku mau pergi," jawab Ica ragu

"Halah, masih nanti malem kan?" ujar Gita sambil merangkul bahu Ica

Namun sesampainya di rumah, Gita dan Hana malah menyaksikan Ica yang menagih sesenggukan karena mengingat kata-kata Bintang yang merendahkannya.

Hana sudah memesan beberapa makanan kesukaan Ica seperti ice cream vanila, troffle, dan belakangan ini hijab suka sushi. Namun karena Ica menangis sepanjang hari jadi makanan yang anak pesan semuanya dimakan oleh Gita dan dirinya.

"Ca, ayo kita jalan-jalan. Lo dari tadi nangis terus!" ajak Gita sambil memasukkan sushi ke dalam mulutnya

Ica menggeleng mantap, "sebentar lagi Ika nyampe."

"Siapa tu?" tanya Gita pada Hana

"Dokter pribadinya, psikiater pribadi, yang nanganin Ica saat dia trauma."

Kita membulatkan mulutnya sambil mengangguk paham, namun tidak lama kemudian Hana merencanakan sesuatu ia membisikkan sesuatu ke telinga kita.

"Ca, kita boleh jalan-jalan depan rumah lo?" tanya Hana

Ica mengangguk, alhasil mereka langsung keluar rumah dengan gembira.

Pluk

"Aduh, apaansi sakit tahu!" maki Gita karena tiba-tiba anak memukul bahunya

"Lo denger ngga yang gue bilang tadi?" tanya Hana

"Iya, iya. Lo tunggu sini!"

"Enggak lah, gue mau beli yang lain juga."

"Ok siap."

Gita mengelilingi seisi kompleks dan meminta izin untuk meminjam kucing, Gita menjelaskan bahwa kucing itu akan dipinjam hanya sementara dan akan dikembalikan ketika acaranya sudah selesai.

Hana yang merencanakan ini, karena Hana sering melihat wallpaper profil wa dan juga milik Ica semuanya berisikan kucing.

Gita tidak mendapatkan banyak kucing, mungkin hanya 5 dan kini sedang berusaha agar menjadi 6. Karena kebanyakan rumah yang ia datangi tidak mengizinkannya untuk mengambilnya sedangkan yang mengizinkan untuk mengambilnya karena mereka tahu keluarga Ica adalah keluarga yang baik.

Hana sendiri pergi ke toko swalayan, untuk membeli makanan dan minuman dan tak lupa juga vanilla es krim satu cup penuh, Hana juga teringat bahwa Ica sangat suka film animasi Spirited Away salah satu makanan yang paling Ica suka adalah permen konpeito.

Hana membeli 5 bungkus permen konpeito, lalu ia memesan, canvas lukis daan cat. Ya meskipun Ica tak pandai melukis dan tak ada bakat melukis tapi ia pernah berangan-angan melukis dengan bebas, semaunya dan tak peduli akan hasilnya.

Sekarang sudah terkumpul semua, Gita sibuk merawat kucing yang lincah kesana-kemari, dan memberi makan kucing dan hanya diam karena mengantuk.

Kini Gita bisa melihat Hana yang pulang dengan dua kantong besar, dengan segera mereka merapikan halaman depan dengan meja yang diisi makanan dan cemilan favorit Ica, dibantu bibi juga disitu.

Lalu di beri lampu-lampu karena sore sudah menjelang malam, akhirnya selesai juga.

"Aahh akhirnya," keluh Hana

"Wiiih keren juga kita, kira-kira Ica suka nggak ya?" tanya Gita

"Pasti suka neng, bagus begini," sahut bibi

DUA TIPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang