Malam ini Ica ikut Hana dan Gita ke pasar malam, seumur hidup ia baru pernah datang ke lapangan sebuah desa yang terdapat banyak sekali permainan anak-anak yang menyenangkan.
"Iiiiiii," teriak Hana yang tak sadar tertinggal di belakang
Ica dan Gita dengan segera menghampiri Hana yang tengah berdiri dengan satu kakinya.
"Kamu kenapa?" tanya Ica sambil melihat sepatu heels Hana yang terkena lumpur
"Gue tuh nggak suka kesini, liat sepatu gue! Gue mau pulang!" ujar Hana dengan nada kesal
"Halah manja banget lo!" ujar Gita sambil meraih sandal jepit yang dijual eceran di salah satu stan disamping mereka berdiri.
"Bang ngutang satu ya?!" ujar Gita pada penjual sandal
"Bayarnya jangan lama-lama lu!" sahut penjual
"Halah-"
"Gita! Nih pake uang aku aja!" potong Ica sambil menyodorkan uang lima puluh ribu
Dan akhirnya sandal jepit itu di beki dan di berikan kepada Hana.
"Gimana Han? Lebih nyaman nggak?" tanya Ica
Hana menginjak-injak kakinya dan menghentakkan berkali-kali ia tidak pernah merasa senyaman ini mengenakan alas kaki, "Terbaiklah pokoknya!"
Kini mereka berjalan ke dalam dan menaiki beberapa wahana, seperti Kora-kora, bianglala, dan rumah hantu.
Suara Hana sampai serak karena berteriak sepanjang wahana rumah hantu, Ica memang takut tapi ia percaya Gita yang berjalan berani di hadapan mereka.
Kalau ditanya, kenapa hari ini mereka keluar? Kenapa mereka bisa sedekat ini? Karena, hari ini Gita meminta mereka untuk datang dan bersenang-senang, bukan hanya untuk bermain belaka namun memang hari ini adalah hari spesial bagi Gita.
Kini mereka berhenti mencoba setiap wahana, mereka tengah duduk sambil memakan telur gulung dan es kelapa muda, bahkan Ica saja baru pertama kali memakan makanan lezat ini.
"Aku mau suruh bibi bikin ini ah!" ujar Ica sambil mengunyah telur gulung
Gita tertawa, "Bibi lo nggak akan bisa, yang bisa cuma mamang ini nih!" tunjuk Gita pada penjual telur gulung itu
"Hehe iya deh," jawab Ica, kini mereka menatap Hana yang terdiam dan tak menyentuh makanannya sama sekali
"Kok nggak di makan? Nggak doyan?" tanya Ica
Hana menggeleng
"Nggak suka? Karena murah?" tanya Gita
Lagi-lagi Gita menggeleng
"Lah terus kenapa lo-"
"Gue Diet!" potong Hana seketika membuat mereka terdiam, "Gue diet, udah seminggu gue diet," ujar Hana dengan ekspresi wajah sedih
Ica langsung meletakkan telur gulung yang ia angkat, "Nggak pa-pa cuma buat malam ini, nanti besok lanjut diet!"
"Kata-kata itu yang selalu bikin diet gue gagal."
Ica dan Gita hanya menggeleng heran, tak ada habisnya jika itu tentang Hana, pasti ada saja sesuatu terjadi ketika bersama dia, bahkan yang menyebabkan mereka berteman adalah pertengkaran karena sebuah masalah.
"Ica ya?"
Ica mendongak, bahkan Gita dan Hana pun ikut menatap laki-laki bertubuh tinggi yang berdiri di samping Ica.
"Mas Arsa?"
Arsa tersenyum, lalu ia meminta izin untuk duduk bergabung dengan mereka, "Boleh gabung?"

KAMU SEDANG MEMBACA
DUA TIPE
Fiksi RemajaBintang Gala Pratama terus dibayangi masa lalu yang menyedihkan, ketika ia mencoba mengambil tindakan untuk pergi dan melupakan masa lalunya, ia bertemu dengan Kiana gadis cantik yang siap menemaninya. Namun, Bintang jatuh hati akan kebaikan Kiana d...