DUA TIPE

Bagian 44 || Bertemu Mantan

Ica baru saja selesai mandi, dirinya habis terkena marah oleh kedua orangtuanya, ya memang sudah keterlaluan pulang sampai selarut ini.

Ica membuka buku coklat yang lama ia tak menyentuhnya, ia mulai membuka pada lembar tengah.

Aku ingin sekadar tahu
Apa tujuanmu melakukan semua itu padaku.

11 Mei 2018

Ica menghela nafasnya dalam-dalam, ini catatan yang ia tulis dua tahun lalu, dan jelas catatan ini ia tulis untuk Darko yang selalu saja membuatnya bertanya-tanya.

"Sekarang aku udah tahu, yang kamu lakukan ke aku itu bukan tujuan tapi tiruan. Semoga sekarang kamu udah nggak kaya dulu lagi," gumamnya lalu ia membuka lembar berikutnya

Aku pindah ke Bandung, dan aku bertemu dengan Dokter cantik.
Namanya Erika, dia cantik dan pintar aku berharap bisa sepertinya, sekolah di luar negeri dan mendapatkan pekerjaan yang bagus.

15 Agustus 2018

Dan inilah saat Ica pindah dari Jakarta ke Bandung, ia mengalami gangguan panik dan mendatangkan dokter Erika yang menemaninya.

Ica jadi teringat Ika, bukankah dia sudah kembali ke Bali? Untuk memecah rasa penasarannya Ica meraih ponselnya dan mulai mengetikkan suatu pesan di layar ponselnya.

Ika

Ikaaa

Ika udah di Bali?

Tidak ada balasan, Ica hanya memandangi profil Erika yang sangat cantik dengn rambut sebahu dan kacamata hitamnya, senyumnya yang manis selalu teringat di otaknya, ya karena senyum ini Ica jadi lupa akan rasa sakitnya.

Lima menit kemudian ponsel Ica bergetar dan mendapat balasan dari Erika.

Ika udah di Bali, Ca

Kenapa? Kamu baik-baik aja kan?

Aku baik-baik aja kok Ka.

Tapi aku mau cerita deh Ka, tentang Darko yang dulu itu, FaceTime ya?

Ika lagi di luar, lain kali aja ya Ca.

Oh iya, ini katanya chat mas Arsa kok ngga kamu balas?

Oh Ika lagi di luar, yaudah deh nanti aja

Hah? Mas Arsa di Bali? Sama Ika?

Eh iya ini Ca

Udah ya, kamu istirahat udah malem

Bye:*

Bye Ka

Ica hanya mengerutkan dahinya heran, bagaimana bisa Ika bersama dengan Arsa. Ah iya bukankah mereka ini satu SMA, lagian bukan urusan Ica juga Arsa mau dimana.

***

Ica melangkahkan kakinya tak semangat seperti biasanya, ya karena hari ini pasti Hana akan mengajaknya latihan dance bersama teman-temannya yang lain.

"Ah jadi males masuk kelas," keluhnya sambil menghentakkan kaki

"Jangan males, katanya mau kuliah di luar negeri," celetuk seseorang yang kini berdiri di samping Ica

"Abin?" ujarnya dengan semangat

"Abin nggak marah sama aku? Abin masih mau ngomong sama aku, Abin-"