Love Story in Hospital 5 (Always Forever in Love)

LSIH ( 5 ) - 40. First Time (2) 💕

          Rumah keluarga abi Faqih masih ramai dipenuhi saudara, handai taulan, kerabat dan teman tak ketinggalan para pekerja pabrik dan galeri rumah batik milik abi Faqih. Sebagai pengusaha batik ternama di kota Solo, tentu saja nama Muhammad Faqih sangat dikenal. Jadi dalam perhelatan pernikahan putri keduanya ini abi Faqih pun mengundang semuanya.

Akad nikah yang dilanjut dengan acara walimatul 'ursy itu pun kini sedang berlangsung. Tak ada pesta besar di gedung. Abi Faqih memang berniat menyelenggarakan tasyakuran pernikah Jihan dengan Abizar di rumah saja. Sama persis ketika dulu Kanaya dan Izzan menikah.

          Bagi abi Faqih dan umi Najwa, bukan masalah dimana dirayakannya walimahan dan sebesar apa acara yang diselenggarakan. Namun keduanya menekankan keberkahan dari acara yang dilangsungkan. Bahwa tujuan utama diadakannya walimatul 'ursy adalah mengumumkan pada khalayak tentang sebuah hubungan resmi yang kini mengikat antara Abizar dan Jihan. Hingga ke depan tak ada fitnah atau gunjingan jika melihat keduanya berjalan berduaan.

         Selain itu tujuan tasyakuran hari ini tentu saja untuk meminta doa terbaik dari banyak orang yang diundang. Bahwa pesta pernikahan bukan tempat unjuk diri seberapa tingginya tingkat sosial seseorang dengan menampilkan kemewahan. Meski sebetulnya abi Faqih sangat mampu mengadakan acara mewah di sebuah ballroom hotel misalnya. Namun pengusaha batik itu lebih memilih mengadakannya di rumah saja.

         Selepas sholat jumat, Abizar dan Jihan pun kembali berganti kostum. Acara walimatul 'ursy memang diadakan tepat pukul satu siang, usai sholat jumat. Abizar dan Jihan kembali menyambut para undangan yang telah dipisah tempatnya. Abizar menerima tamu di luar rumah bersama abi Faqih, ayahnya, adiknya, juga keempat kakak ipar yang susah dibedakan tingkat kegantengannya. Semua ganteng. Tapi sayang sudah sold out semua.

       Sedangkan Jihan, menerima tamu undangan di dalam rumah. Para wanita berkumpul di sana. Semua tampak bahagia ikut menyambut para tamu. Rissa dan Husna yang sedang hamil pun sampai lupa kalau mereka berperut besar dengan berjalan kesana kemari ikut meladeni para tamu. Kalau bukan tante Aida, umi Namira juga yang lain mengingatkan mungkin mereka tak akan duduk. Ammar dan Nizam beberapa kali masuk ke dalam, memastikan istri mereka yang sedang hamil duduk manis tak terlalu banyak bergerak.

Meski acara tasyakuran hanya berlangsung di rumah, tapi jangan ditanya meriahnya. Suara group nasyid yang dikirim langsung dari pesantren milik ustadz Jauhar meramaikan suasana. Makanan berlimpah dengan menu khas Solo dan beberapa menu khas Minang berjajar di meja jamuan. Pernikahan ini memang pernikahan dua suku, Jawa dan Minang. Karena bu Elyana asli orang Minang.

Jangan ditanya betapa cerah dan sumringahnya wajah Jihan juga Abizar. Meski tidak duduk di atas pelaminan nan mewah dipenuhi bunga hidup, namun keduanya sangat bahagia. Wajah tampan milik Abizar dan wajah rupawan milik Jihan berasa disinari ribuan volt lampu LED. Keduanya memakai pakaian berwarna sama. Abizar memakai setelan koko warna biru muda dan Jihan dengan gamis bertabur renda warna biru muda juga. Keduanya tak henti menebar senyum, menerima puluhan doa yang selalu terucap dari setiap undangan yang datang. Barakallah laka wabaaraka alaikuma wa jamaa bainakumaa fii khair.

Perhelatan besar di rumah keluarga Faqih terus berjalan hingga ashar menjelang. Gelombang tamu yang berdatangan mulai berkurang. Tinggal beberapa tamu yang masih datang terlambat. Ammar, Izzan, Taqi dan Nizam pun akhirnya memilih masuk ke dalam. Karena di dalam rumah besar milik abi Faqih pun sudah lengang. Hanya tinggal keluarga dan beberapa pekerja batik yang bertugas membantu jalannya tasyakuran.

"Gimana, gimana...pingin ya?"celetuk bu Elyana pada Fahira yang sedang duduk di pojok ruangan bersama tante Kayla dan nenek Ninis. Berbaur dengan beberapa pekerja galeri batik juga umi Namira dan tante Aida.