Love Story in Hospital 5 (Always Forever in Love)

LSIH ( 5 ) - 42. Love Story 💕

        

        Sebuah cerita. Selalu menampilkan tokoh, alur, karakter dan jalinan kisah antara yang satu dengan yang lain. Sebuah kisah selalu memiliki sinopsisnya. Ringkasan dari cerita panjang yang hendak dinikmati. Memberi gambaran bagaimana kisah yang nantinya akan dibaca. Seru, lucu, sedih, bahagia atau romantis. Hingga membuat seseorang sangat ingin menikmatinya.

        Namun sebuah cerita dalam hidup manusia tidaklah sesimpel itu. Cerita hidup  terkadang tak bisa ditebak. Tak dapat diduga. Tak mudah diperkirakan. Seringkali apa yang dimau tak sama dengan yang diperoleh. Apa yang dihindari ternyata menghampiri. Sejatinya memang selamanya tak bisa memahami hakikat sebuah cerita hidupnya sebelum melewatinya.

        Jika sinopsis cerita fiksi penuh halu bisa dibaca di awal. Hingga terbayang isi cerita secara keseluruhan. Maka cerita hidup manusia pun mempunyai sinopsisnya. Tapi bedanya hanya bisa dilihat di akhir hidup si manusia. Iya. Ringkasan cerita seorang hamba akan menjadi sebuah cerita juga kenangan ketika telah tiada. Apakah si fulan atau fulanah menorehkan cerita indah, manis, membuat orang lain bahagia. Ataukah meninggalkan ringkasan cerita buruk, pahit, penuh kesedihan dipenuhi dosa dan menyakiti orang lain.

        Sebuah slogan terkenal gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan budi dan kebajikan. Bermakna bukan tentang bagaimana seseorang memulai hidupnya tetapi tentang bagaimana ia mengakhiri hidupnya. Karena final dari cerita kehidupan ini adalah alinea terakhir dimana napas berhembus. Husnul hotimah atau Su'ul hotimah.

Wa innamaal a'malu bilkhowaatiimi...

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya" (HR. Bukhari)

        Hari berlalu melewati batasan waktu dari Al Mutakkabir, Sang Maha pemilik Kemegahan. Betapa jagad raya dengan segala keteraturannya dan keelokan rupanya merupakan bukti keberadaanNya. Allah Azza wa Jalla.

        Izzan memarkirkan kendaraannya tepat di depan rumah mungil sederhana namun tampak rapi dan asri. Izzan sengaja mengosongkan jadwalnya hari Rabu ini demi mengurusi rumah kontrakan yang akan dihuni Kanaya. Berkat rekomendasi dari dokter Juwono, Izzan mendapatkan sebuah rumah untuk istrinya.

       Izzan tak ingin kejadian beberapa saat yang lalu berulang. Seorang lelaki terlihat berbaik hati mencarikan rumah kontrakan buat Kanaya, tapi ternyata mengandung maksud terselubung. Modus. Dikira Kanaya masih gadis belia yang baru lulus jadi dokter. Izzan tak peduli meski dikatakan posesif. Baginya, istri dan anaknya adalah tanggungjawabnya. Menjaga istrinya yang sementara hidup terpisah dengannya kini menjadi prioritasnya.

        Hari ini Izzan memang hanya mengisi jam kuliah bedah umum di pagi hari. Setelahnya Izzan memilih menuju ke tempat Kanaya. Dua hari yang lalu, Izzan sudah menyuruh tukang untuk membenahi bagian-bagian rumah yang sekiranya ada yang rusak. Terutama bagian atap yang rawan dimakan rayap. Izzan ingin Kanaya masuk ke dalam rumah dalam kondisi siap, bersih dan rapi. Ia ingin istrinya itu nyaman dan terpenting aman. Sampai-sampai Izzan memilih rumah yang berdekatan dengan rumah tinggal dokter Juwono dan keluarganya. Agar Kanaya ada yang menjaga. Istri dokter Juwono pun kenal baik dengan Kanaya karena merupakan kakak tingkat Kanaya juga di FK Unbraw.

         "Ini apa semua pintu diganti engselnya pak?" Tanya seorang tukang pada Izzan.

        "Oh iya pak. Semuanya. Tadi saya sudah belikan sejumlah pintu disini..." ujar Izzan memberitahu. Tukang tersebut pun mengangguk. Kembali ke dalam rumah dan melanjutkan pekerjaannya.

        Izzan melihat jam di pergelangan kirinya. Waktu sudah menunjukkan hampir ashar. Ah, ia sudah lumayan lama berada di rumah ini. Menjadi mandor dadakan buat para tukang. Ia ingin rumah benar-benar sempurna ketika Kanaya masuk.