Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan amal seseorang daripada akhlak yang baik
💕💕💕
Cermin. Rasanya hampir semua orang memiliki benda satu ini di rumah, meski hanya satu buah. Sepertinya cermin memang sebuah benda sepele yang dibutuhkan setiap hari oleh tiap orang. Benda yang bisa memantulkan gambaran diri kita itu selalu dicari utamanya ketika akan keluar rumah. Apalagi ibu-ibu, mbak-mbak dan kaum hawa. Bahkan cermin kecil menjadi bawaan wajib buat mereka.
Bahkan aktivitas remeh temeh seperti ini pun dianggap sebuah ibadah berpahala jika memang diniatkan karena Allah. Bukan sekedar mematutkan diri di depan cermin, namun diiringi doa agar tampilan fisik.yang nampak sejalan dengan tampilan ruhiyah yang dimiliki.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan pada umatnya untuk berdoa ketika bercermin.
Allahumma kammaa hasanta khalqi fahassan khulluqi
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah menciptakanku dengan baik, maka baguskanlah pula akhlaqku"
Begitu sempurnanya kehidupan yang berpusat pada Rabb semesta alam ini. Tak ada secuil pun aktivitas hamba yang luput dari hisab dan bernilai ibadah. Dari membuka mata hingga sampai menutup mata, selalu ada tuntunan doa disana. Dan semuanya bernilai ibadah jika kita melakukannya dengan benar dan ikhlas. Karena ibadah seorang hamba akan diterima jika memenuhi dua syarat ini, benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah dan ikhlas.
Bahwa islam menyukai kebersihan dan keindahan. Ketika kita bercermin merapikan diri dan berhias tak berlebihan hingga masuk tabarruj pun harus dilakukan dengan benar dan ikhlas. Memaksudkan kegiatan berdandan di depan cermin tadi hanya agar tampak tampil bersih dan rapi, tidak menampakkan aurat, bertabaruj maksimal untuk perempuan khususnya, apalagi bermaksud ingin agar dilihat orang lain dengan tabarujnya. Karena seperti itulah fenomena saat ini. Ketika keluar rumah sangat wangi dan paripurna, bulu mata anti badai tak ketinggalan hanya ingin mengundang decak kagum dari orang lain, sedangkan di rumah depan suaminya tak terlalu memperhatikan. Tak lupa ikhlas, bahwa kita bercermin tadi hanya meniatkan kebaikan dari sang Rabb. Bukankah jika kita rapi dan bersih, orang lain pun merasa nyaman dengan keberadaan kita.
Maka doa yang terucap ketika bercermin menyebutkan, meminta pada Al Khaliq untuk juga memperbagus akhlaq, tampilan jiwa kita selain rasa syukur yang bertubi karena Al Khaliq pun telah menciptakan fisik kita dengan sempurna. Indah bukan hidup selalu diiringi doa dan kebaikan dalam ketaatan pada sang pemilik kehidupan ini. Tapi kebanyakan manusia tak memahami ini.
Pagi memang telah menjelang sempurna. Fajar telah terlihat di ufuk. Derap langkah orang-orang yang bekerja dan bersekolah terdengar jelas. Sebuah rutinitas manusia sejalan dengan sunatullah adanya siang dan malam. Pagi hingga siang untuk beraktivitas dan malam untuk beristirahat. Tahukah jika kurang tidur malam bisa menurunkan imunitas tubuh.
Aisyah sedang menyiapkan sarapan untuk Taqi. Bukan masakan istimewa yang wah. Hanya telur dadar dan nasi hangat dengan sambal bajak. Kesukaan ustadz Jauhar akan sambal bajak pun ikut menurun pada putranya itu. Entahlah, Taqi memang seratus persen kloningan ustadz Jauhar.
Sarapan telur dadar dan nasi hangat plus sambal bajak sebetulnya merupakan sarapan rutin. Bukan karena Aisyah tak bisa memasak yang lainnya, tetapi memang itulah yang paling praktis. Dan memang telur dadar salah satu bahan makanan yang sampai saat ini masih bisa dinikmati dengan baik oleh calon mahmud itu. Calon mamah muda.
![](https://img.wattpad.com/cover/243281886-288-k845031.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story in Hospital 5 (Always Forever in Love)
SpiritualMenemukan pelabuhan hati di kehidupan dunia tentu saja harapan tiap insan. Bertemu dengan orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Itu inginnya. Tanpa melebihkan pun mengurangkan tentang hakikat takdir. Asa yang selalu dilangitkan terjawab ijabah...