Kesetiaan berasal dari suku kata setia. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kesetiaan memiliki arti keteguhan. Dan biasanya kata kesetiaan erat hubungannya dengan kata cinta. Meskipun kesetiaan sendiri bukan selalu melulu tentang pasangan.Katanya bukti cinta yang paling nyata dan kuat adalah kesetiaan. Bahwa bila seseorang mencintai, maka ia pun akan setia. Memiliki keteguhan untuk tak berpaling apalagi berkhianat. Karena memang kesetiaan itu tak bisa dibuat-buat. Ia akan secara spontanitas muncul dari hati seseorang yang memang memiliki keteguhan.
Dunia dan seisinya dikatakan sebagai perhiasan. Seringkali perhiasan tadi menyilaukan mata. Menggoda untuk menjamahnya atau mengumpulkannya. Meski di tangan sudah terdapat perhiasan indah, masih juga memandang silau perhiasan lain di luar sana. Bak pepatah, rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri.
Maka sebuah landasan syara' tentang rasa syukur selalu ada untuk dipahami. Apapun yang dimiliki merasa cukup dan mencukupkan. Pemberian sang Rabb, selalu terbaik dan tepat buat hamba. Tak ada kebaikan yang lebih indah dengan memandang milik orang lain. Tak ada celah untuk membandingkan bila diri selalu merasa cukup dengan pemberianNya. Hidup menjadi nikmat karena bersyukur dan selalu merasa cukup.
Dikala hati telah memilih, maka berkomitmen dengan pilihan sebagai bentuk rasa syukur. Menjaga ketundukan hati bahwasannya cinta butuh pembuktian. Kesetiaan dan pengorbanan. Hanya dengan itu tak ada peluang untuk menyakiti atau tersakiti. Selalu merasa bersyukur atas pilihan hati.
Sebagaimana kisah Ibnul Arabi dengan sanadnya dan berkata :
"Istrinya berperangai jelek, tidak menjalankannya sebagai istri dan selalu menyakiti suaminya dengan lidahnya. Orang-orang banyak yang heran dan mencela sikap sabarnya pada sang istri. Abu Muhammad berkata : "Aku telah diberikan Allah berbagai macam nikmat berupa kesehatan, ilmu dan budak yang kumiliki. Mungkin sikap jelek istriku terhadapku disebabkan hukuman Allah kepadaku atas dosa-dosaku. Aku takut jika ia kuceraikan akan turun ujian kepadaku lebih berat daripada ujian perangai istriku yang jelek" (Ahkam Al Qur'an I/ 363)Selalu menjadikan peringatan terbaik dari sang Rabb lewat kalamullah dan contoh terindah bak Qur'an berjalan yang ada pada diri Rasulullah membuat hidup seorang hamba selamat. Ketentraman hati dan keluasan akal senantiasa terjaga dengan bersandar padaNya. Bukankah hidup hanya sekali dan tak akan terulang?
"Umi..." seru Aisyah tatkala melihat umi Namira sudah duduk di ruang makan pagi itu.
"Eh Ais, sini sayang, umi bawakan ayam bakar" sahut umi sambil melambaikan tangannya.
Aisyah bergegas mendekati perempuan berwajah ala timur tengah itu. Segera mencium punggung tangan mertua tersayangnya.
"Kok pagi banget sudah disini umi?" Aisyah sedikit heran. Biasanya umi Namira mengunjunginya sore atau sebaliknya Aisyah yang main ke rumah mertuanya sepulang dari klinik.
"Iya, ini lho. Pagi-pagi dibawain bik Darmi ayam kampung. Ndak tanggung-tanggung, lima ekor. Ya udah umi suruh masak ayam bakar kecap kesukaanmu. Ini ayo buat sarapan" umi Namira menyodorkan sepiring nasi hangat di hadapan Aisyah. Duh, bahagia banget punya ibu mertua begini."Jangan lupa jus buahnya ini" terdengar mbak Darsih masuk ke ruang makan dengan segelas juz jambu merah yang kelihatan segar. Sejak hamil, Aisyah memang wajib meminum juz buah di pagi hari untuk meredam rasa mualnya.
"Ayo mbak Darsih ikut sarapan juga. Ini dibawakan umi banyak lho mbak" Aisyah meminta mbak Darsih untuk ikut duduk di meja makan bersamanya. Mbak Darsih sudah hendak menolak. Tentu saja karena rasa sungkan harus makan semeja dengan para wanita kesayangan para ustadz mereka. Meski keluarga ustadz Jauhar tak pernah membedakan mana majikan mana ndalem. Sama saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story in Hospital 5 (Always Forever in Love)
SpiritualMenemukan pelabuhan hati di kehidupan dunia tentu saja harapan tiap insan. Bertemu dengan orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Itu inginnya. Tanpa melebihkan pun mengurangkan tentang hakikat takdir. Asa yang selalu dilangitkan terjawab ijabah...