2. [MEMALUKAN]

7K 658 14
                                    

Back again:v
Vote yahh🖤

Thypo bertebaran

Happy reading💚

Mobil mewah milik Alaska menepi di samping jalan. Di seberang, sudah berdiri kokoh universitas tempat Elyn akan menuntut ilmu, bangunan berlantai tujuh yang luasnya luar biasa, bercat orange mendominasi dipadukan cokelat dan putih gading.

"tunggu apa lagi, cepat turun gue terlambat"ucap Alaska melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 07:31.

Namun sang adik masih betah diam memandang bangunan itu. Sebenarnya ia sedang gugup. Mereka baru pindah ke sini minggu lalu dari Rusia, tanah kelahiran mamahnya, Selena. Ia memang kaku beradaptasi dengan lingkungan baru seperti sekarang tentunya.

Alaska yang menyadari mimik wajah adiknya kini tahu.

"come on, ini hanya sebentar lo ngerasa gugup, pulang nanti pasti dapat new friend, tapi ingat cari teman yang asli bukan fake"nasihat Alaska.

Elyn menghela napas menyemangati dirinya. Ia menyalim abangnya lalu turun dari mobil. Menunggu 15 detik hingga lampu jalan untuk menyeberang hidup, melangkah hingga tubuhnya masuk melewati gerbang.

Diseberang Alaska mulai berlalu saat sudah memastikan Elyn menyeberang.

Dilihat dari dekat ternyata kampus ini lebih megah. Sekitar dipenuhi oleh pepohonan yang dibawahnya telah tersedia kursi panjang dan meja tempat untuk sekedar nongkrong, mengerjakan tugas, bersantai, bahkan makan. Hmm, Abanganya tak mengecewakan memilih kampus ini.

~ diharapkan kepada peserta ospek, untuk segera membentuk barisan di lapangan utama dalam 5 menit, yang telat tentu ada hukuman ~.


Bunyi mic dari ruang penyiaran. Gawat. Elyn langsung ngacir kelapangan. Lapangan yang luas itu kini terisi oleh mahasiswa baru yang akan melaksanakan ospek. Sialnya cuman Elyn yang sendirian.

Tepukan pada bahunya membuat ia berbalik, di depannya berdiri gadis asing berwajah cute dengan kulit putih, mata cokelat dan surai cokelat gelap.

"sendirian?"ucap gadis itu.

"yeah, kamu? "balas Elyn kaku plus canggung.

"sama. Gue Thania Thalita Neil, call me Thania"ucap Thania dengan senyum hangat menjulurkan tangannya.

Elyn menatap tangan itu dan wajah cute Thania, Elyn dapat menilai orang walaupun saat first meet, dan penilaianyan pada Thania ia gadis yang tulus berbeda dengan teman sekolahnya dulu. Senyum manis mengembang Elyn terbitkan lalu membalas jabatan itu.

"Elyn Celice Elodyana Philip, Elyn. Be my friend? "ucap Elyn.

Thania tersenyum kembali lebar dengan anggukan menyetujui uacapan Elyn.

"no problem, oh iya lo bukan orang sini yah? Muka kayak kebarat-baratan gitu"ucap Thania.

"blasteran Rusia"balas Elyn dibalas anggukan paham oleh Thania

Bunyi mic yang sedang dites mengalihkan atensi mereka. Di sana, berdiri seorang lelaki bergaya cool, dengan almamater warna orange. Kaum hawa disana bahkan tak berkedip dengan mulut terbuka. Air liurnya pliss dikontrol:v.

"selamat datang buat kalian yang berada disini, sebelum itu perkenalkan saya Nathaniel Darrell Walls, dari fakultas manajemen bisnis semester lima. Saya yang akan menkoordinir kalian nantinya dibantu oleh senior lainnya. Tanpa basa basi, pembukaan ospek tahun ini resmi dibuka"ucap Nathaniel dengan suara beratnya.

Tepukan riuh oleh mereka saat ucapan Nathaniel selesai. Mereka bahkan tidak fokus dengan apa yang dibicarakan, kaum hawa bertepuk tangan karna mengagumi sosok dingin itu.

Nathaniel, nama yang akan menjadi idola mereka di kampus ini. Cowok tinggi dengan kulit putih, rahang tegas, alis sedikit tebal, mata hitam pekat, surai kecoklatan, dan bibir kissable.

"huaa, ganteng banget sumpah"ucap Thania memandang Nathaniel kagum.

"gantengan juga abang gue dimana-mana"balas Elyn sombong walaupun ia akui senior satu ini menggoyahkan iman.

"iyain biar cepet"sela Thania malas.

🖤🖤🖤

Matahari semakin naik semakin panas, peserta ospek masih mendengarkan ceramah dari salah satu senior lainnya. Sedangkan senior lainya sudah berteduh dibawah pohon.

Hap

Nathaniel mendengus saat dua sohibnya duduk dikanan kirinya.

"wah Nat, tuh muka nggak ada ekspresi lain apa, datar aja perasaan"omel Rakan Vebiano Step, cowok friendly dan tentu good looking.

"lo kayak nggak tau aja"sahut Daniell Francisto, cowok buaya darat sekampus.

Mereka bertiga ini dijuluki kings of handsome oleh sekelompok fans dan tentunya diantara mereka bertiga Nathaniellah yang paling wow.

Pandangan Daniell yang jelalatan memandang sana sini sesekali bersiul menggoda para mahasisiwi hingga pandangannya jatuh pada gadis berambut sepinggang yang sedang berceloteh ria dengan kawannya.

"weh weh, liat noh"ucap Daniell memepuk pundak Nathaniel tanpa mengalihkan pandangan dari sosok itu.

"apaan sih"ucap dingin Nathaniel.

"itu noh disana"ucap Daniell menunjuk titi fokusnya.

Mata kedua temannya ikut memerhatikan gadis itu dengan seksama.

"wess, cantik Nat"nimbrung Rakan pada sahabatnya yang diam.

"jadi"balas Nathaniel membuat kedua sohibnya mendengus kesal. Sahabatnya yang satu ini tak mau berhubungan dengan cewek manapun setelah putus dari mantanya, Chelsea Rosetta vinl, fist lovenya Nathaniel. Memang yah cinta pertama itu menyakitkan:(

"bacot lo berdua"ucap Nathaniel berlalu pergi meninggalkan dua sohibnya yang tersenyum menggoda padanya.

"hoyy, tunggu. Lo mau kemana"ucap Daniell menyusul Nathaniel diikuti Rakan yang berjalan santai di belakang.

Nathaniel tak mengubris tetap berjalan dengan wajah tanpa ekspresi menuju lapangan indoor untuk latihan. jika lalian pikir ia seorang kapten basket seperti di novel-novel lainnya, maka kalian salah. Ia seorang ketua eskul dan juga kapten voli.

Di universitas ini, tersedia beberapa eskul bagi yang mau. Seperti voli, basket, cheers, vocal dan lainnya.
Untuk jurusan, ada fakultas hukum, ekonomi, kedokteran, manajemen bisnis, arsitek, desainer, keguruan, ilmu teknologi, psikologi.

🖤🖤🖤

Elyn menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dari tadi ia sudah berkeliling beberapa kali namun tak mememukan Thania, ia merutuki kebodohannya yang tidak meminta nomor sahabat barunya itu. Ceritanya gini, tadi masing-masing peserta ospek berkumpul sesuai fakultas yang telah dipilih. Nah mereka berpisah karna Thania memilih fakultas psikologi sedangkan dirinya masuk fakultas kedokteran, karena terobsesi pada sang mamah.

"duh toilet mana ya? "monolognya celingukan. Taukan kalau dirinya kaku pada orang asing, jadi enggan bertanya.

Makin lama ia meringis tak tahan lagi, berlari hingga lega saat menemukan pintu toilet. Ia membuka pintu...

"woy pengintip"teriak suara lelaki yang lagi buang air kecil.

Elyn melotot lalu menutup pintu dengan kencang, jangan lupakan wajah memerah bak kepiting rebus antara malu dan kaget apalagi cowok itu adalah seniornya yang tak lain adalah Nathaniel, bahkan keinginannya untuk buang air kecil hilang begitu saja. Ia menatap papan diatas dinding dan kembali melotot. Sial, ia masuk toilet cowok, membayangkan kembali apa yang telah ia lihat barusan membuat pipinya tambah memerah menjalar ke telinga

"huaa, mata gue nggak suci lagi. Pliss mau ditaruh kemana muka gue. Huee pengen hilang aja"ucap Elyn berlari kabur meninggalkan tempat kejadian memalukan itu.

Nathaelyn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang