23. [BAIKAN]

3K 300 5
                                        

Happy reading 📖

Hari ini Elyn pergi ke kampus yang ternyata dekat dengan villa milik keluarga Nathaniel. Ia masih tak mau pulang karena belum siap berhadapan dengan papahnya setelah tiga hari lamanya. Untuk masalah pakaian, Nathaniel sudah memesannya kemarin, ia sudah menceritakan pada cowok itu segalanya. Cowok itu memang memaksa Elyn untuk pulang, namun Elyn yang dasarnya batu masih mempertahankan egonya untuk tetap tinggal di villa itu.

Elyn meletakkan tasnya di atas meja lalu menjadikannya sebagai bantalan tidurnya. Hari ini ia full class, membuat ia menyiapkan tubuhnya menghadapi pelajaran sampai menjelang sore nantinya.

"Elyn"

Elyn tak memedulikan panggilan itu, suara yang sangat dia benci membuat ia dan papahnya berkonflik.

Willna yang dikancangin memilih duduk agak jauh dari gadis itu. Willna  menatap Elyn dari kejauhan dengan pandangan tak terbaca, hingga terdengar suara ketukan high hells dari arah pintu yang baru saja dibuka membuat aktifitas mahasiswa di ruangan itu terhenti dan mulai duduk di tempat masing-masing, begitupun Elyn yang langsung mengangkat kepalanya mengeluarkan isi tasnya berisi buku-bukunya.

"pagi"sapa seorang wanita yang sedang berbadan dua dengan anggun.

"pagi kembali miss"balas sapa para mahasiswa.

"hari ini saya akan membagikan kalian sesuai jurusan kedokteran kalian, karena gedung kedokteran yang baru direhapbilitas sudah selesai. Untuk itu, silahkan kalian menuju ruangan kalian masing-masing sesuai pada papan petunjuk di atas pintunya"ucap wanita itu lalu meninggalkan mereka.

Mereka pun mengikuti arahan ke gedung kedokteran yang sudah direhap. Memang semua fakultas kedokteran sebelumnya berada di ruang khusus bimbingan seminar yang memiliki sepuluh ruangan. Jadi hari ini mereka sudah bisa memakai ruangan yang akan memjadi tempat mereka beberapa tahun ke depan.

Fakultas kedokteran memang terbagi dalam beberapa jurusan atau bidangnya lagi. Jurusannya terbagi dalam beberapa seperti dokter kandungan, dokter jantung, dokter gigi, dokter saraf, dokter anak, dokter hewan, dokter bedah, dokter biasa, dan beberapa dokter spesialis lainnya.

Elyn mengambil jurusan dokter bedah. Walaupun sebenarnya ia ingin menjadi dokter anak seperti mamahnya, namun saat mendaftar ia tak tau kenapa ia langsung oleng ke dokter bedah. Menurutnya menjadi dokter bedah lebih menantang, apalagi menjadi dokter bedah pernah menjadi impiannya sebelum ia terobsesi pada mamahnya menjadi dokter anak.

Elyn berjalan bersama mahasiswa lain.

"Elyn"

Willna mensejajarkan langkahnya dengan Elyn yang tak sedikitpun menghiraukannya.

"lo masuk jurusan apa, kalau gue jurusan dokter biasa aja"ucap Willna.

Elyn menatap papan nama di atas pintu yang bertuliskan 'dokter bedah room' ia langsung masuk tanpa menghiraukan Willna. Willna ikut menatap papan di atas kemudian beralih pada Elyn yang sudah duduk berdampingan dengan Monica. Lagi-lagi hanya pandangan yang tak dapat diartikan dari tatapan polos itu, namun dapat disimpulkan bahwa tatapan itu memiliki maksud tertentu di dalamnya.

***

Elyn hampir saja mengabsen penghuni kebun binatang saat cewek bar-bar langsung menongolkan kepalanya saat ia mau keluar menyegarkan otaknya yang mumet.

Nathaelyn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang