Happy reading 📖
"wess selow mbak, ehehehehe"cengir Lay menghilangkan amarah sang penunpang tak diundang.
"yaudah nunggu apa lagi gas bah"celetuk Elyn.
Lay memasang helm di kepalanya dan menghidupkan motornya.
"hayukkkk gasss"ucap Lay mulai meninggalkan halte. Cowok itu meraih tangan kiri Elyn lalu disusul tangan kanan memeluk pinggangnya yang awalnya berada di pundaknya. Elyn tak mempersalahkannya, toh itu juga untuk keselamatannya karena sang supir mengendarai motor seperti dikejar setan, pikirnya.
Sementara Nathaniel dan Willna sedang menunggu lampu merah bewarna hijau.
"eh kak, itu bukannya Elyn yah?"tanya Willna saat baru saja sebuah motor ninja merah ikut berhenti di samping mobil yang mereka gunakan.
Nathaniel menatap ke samping dimana Elyn sedang berboncengan dengan seorang cowok. Kepalan tangan pada setir menguat begitu saja saat menatap tangan Elyn yang melingkar dipinggang cowok itu.
Elyn yang tak sadar karna sibuk melihat ke seberang jalan, sedangkan Lay baru sadar saat Nathaniel membuka setengah kaca mobilnya, cowok itu tersenyum miring meremehkan lalu dengan sengaja menyentuh tangan Elyn yang berada di perutnya.
Nathaniel menatap bagai belah pisau pada Lay yang berani memegang tangan Elyn.
Sedangkan Elyn masih tak sadar karna terus memerhatikan objek yang merupakan papahnya yang sedang membuka pintu mobil untuk seorang wanita yang lagi-lagi bukan mamahnya melainkan wanita yang sama waktu itu.
Ia ingin turun namun keburu karena Lay sudah menjalankan motor saat lampu sudah berganti hijau.
Nathaniel menggeram marah, entah mengapa ia sangat tak suka Elyn bersama cowok lain.
"mereka pacaran yah?romantis banget kan kak, mereka cocok satu sama lain"perkataan Willna semakin membuatnya panas, ia melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata tanpa memghiraukan Willna yang ketakutan, yang ia pikirkan saat ini adalah bagaimana melampiaskan amarahnya.
***
Elyn menatap hiruk piruk keramaian di luar sana melalui kaca kafe di samping tempat ia duduk, kemudian mengalihkan pandangan pada segelas coffie latte di atas meja, ia menghela napas untuk mengusir beberapa beban pikiranya sejak kemarin. Ia menyesapnya pelan lalu kembali melamun.
Ia masih penasaran tentang wanita yang bersama papahnya, ia ingin memberi tau mamahnya ataupun Alaska namun ia masih ragu, entah-entah ia salah menduga tak seperti yang ada di kepalanya.
"gue nggak boleh mikir macem-macem"ucap Elyn dalam hati.
"selamat sore semua"
Elyn menatap sekumpulan cowok di panggung kecil, ia tersenyum kecil saat cowok yang berbicara melalui mic pada semua penghuni bersitatap dengannya, cowok itu tersenyum lebar lalu melambaikan tangannya pada Elyn membuat orang di sana menatapnya, siulan dari teman-temannya cowok itu membuat Elyn meringis.
"hari ini gue beserta kawan-kawan bawain lagu berjudul 'shy', semoga kalian suka dan terhibur"ucap cowok yang sebenarnya ialah cowok yang berjumpa dengan Elyn di mall waktu itu, Michael.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nathaelyn [END]
Teen FictionEntah merasa sial atau sebaliknya, Elyn harus berhadapan terus-menerus dengan Nathaniel, senior di kampusnya yang begitu menyebalkan di matanya, setelah adanya pertemuan pertama yang begitu disesali gadis itu.