26. [PERPUSTAKAAN]

2.1K 235 1
                                    

Happy reading📖

Elyn menelusuri beberapa lorong ruangan yang berada di universitas tempat ia belajar. Di tangannya terdapat beberapa buku tebal yang ia pinjam beberapa hari lalu, dan sekarang ia sedang menuju perpustakaan mengembalikannya.

Ia membuka pintu perpustakaan demgan disambut ribuan buku di dalam rak yang tersusun rapi. Meja-meja yang disertai kursi yang sepi hanya ditemani beberapa mahasiswa yang mengerjakan tugas dan seorang penjaga perpus yang stay duduk di tempat terkhusus.

Elyn melangkahkan kaki masuk ke dalam menuju sang penjaga mengembalikkan buku yang dipinjamnya waktu itu. Penjaga itu memberinya kertas tipis merupakan sebuah bukti telah terkembalinya buku itu yang langsung diterima oleh cewek itu. Ia kembali berjalan mengembalikkan buku-buku tebal itu ke rak tempat ia ambil dulunya.

Elyn berhenti di rak paling pojok dan sepi. Elyn memanyumkan bibirnya saat melihat rak yang tinggi melebihi ukuran tubuhnya. Ia menatap sekitar memastikan tak ada orang yang melihatnya. Sepi tak ada orang, ia tersenyum lalu dengan gesit mulai memanjat rak buku itu dengan susah payah. Ia meletakkan buku tebal itu dengan napas terengah saat memanjat. Sebenarnya tedapat tangga kecil di rak lain, namun karena cewek itu sudah dari lahir sebagai pemalas, maka dengan terpaksa ia melakukan cara yang terbilang mainstream.

Saat akan turun, ternyata dewi keberuntungan sedang tak berpihak padanya. Kaki kanannya salah menginjak rak hingga pada akhirnya ia terpeleset. Elyn menutup mata berdoa dalam hati supaya diizinkan untuk panjang umur lagi karena belum siap mati muda atau koma di rumah sakit akibat kepalanya terbentur dan yang paling fatal otaknya bisa geger dan berakhirlah masa hidupnya di rumah sakit jiwa.

Namun semua doa permohonannya berhenti saat tubuhnya seperti melayang tak merasakan sakit.

Perlahan ia membuka matanya dan langsung disuguhkan dengan wajah tampan rupawan seseorang yang sudah merangkap menjadi pacarnya. Hening beberapa saat karena tatapan mereka saling mengunci dengan menyalurkan rasa hangat. Nathaniel yang sedang menggendong Elyn dengan bride style tak lupa jantung yang hampir copot keluar dari tempatnya. Perlahan ia memajukan wajahnya membuat Elyn terpaku pada mata Nathaniel yang mengarah di suatu tempat. Elyn menutup mata dengan kondisi wajah memerah dan degup tak beraturan di dalam sana. cewek itu dapat merasakan hembusan napas dari Nathaniel yang membelai kulit wajahnya.

"KALIAN NGAPAIN DI SANA, LAGI MESUM YAHH?!"

Brukk

Elyn terkejut langsung membuka mata meringis saat bokongnya menyentuh lantai. Sementara Nathaniel terdiam dengan telinga memerah. Mereka menatap pak petugas perpustakaan yang sedang berkacak pinggang dengan sebuah penggaris kayu yang panjang di tangannya.

"sial"umpat Nathaniel pelan sambil menggaruk belakang rambutnya.

"nggak kok pak, tadi saya hampir jatuh gitu dan dia nolongin saya"ucap Elyn yang sudah berdiri masih memegang bokoknya.

"kamu pikir saya percaya?!, saya melihat langsung kalian sedang melakukan hal mesum!, belum halal juga. Sekarang kalian ikut saya ke ruang dekan, biar sekalian kalian dinikahkan"ucap pak penjaga dengan tajam.

Kedua sepasang kekasih itu melotot, dengan gesit Nathaniel menarik tangan Elyn berlari menuju rak lain dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara dua mahasiswa dengan penjaga perpustakaan yang hampir berumur setangah abad.

***

Nathaniel dan Elyn tergeletak di atas taman belakang gedung yang sudah tak terpakai guna bersembunyi dari pak penjaga yang ganas. Mereka saling pandang dan sedetik kemudian tawa mereka menggelar saat mengingat tingkah konyol mereka yang membuat penjaga tua itu kewalahan sambil memegang pinggangnya yang mungkin encok.

Nathaelyn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang