32. [SAKIT]

1.9K 195 1
                                    

Happy reading 📖

Cahaya matahari yang mulai terbit sedikit demi sedikit memasuki sela-sela gorden milik Elyn. Gadis itu menggeliat perlahan mulai duduk dengan setengah sadar. Ia menggosok matanya yang memburam lalu beranjak dari sana.

Rintihan kecil dari bibirnya saat merasa nyeri di pahanya. Ia menatap kosong pahanya yang melepuh itu lalu menatap cermin di depannya. Ia bisa melihat matanya yang sembab akibat menangis semalam.

Perlahan ia berjalan tertatih menuju kamar mandi, ia bertekad akan tetap melaksanakan kewajibannya menjadi kapten walau dalam keadaan seperti ini.

Beberapa menit ia sudah keluar dengan tubuh segar. Ia berjalan pelan mengambil saleb dan kembali ia oleskan di pahanya.

Setelah itu, ia mengambil sesetel pakaian kebanggaannya di atas meja belajar dan mulai memakainya.

Pakaian Elyn :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pakaian Elyn :v

Setelah sedikit memoles wajahnya dengan make up dan menata rambutnya, ia mengambil tas dan bergegas turun ke bawah.

Ia menatap rumah yang sepi tak ada orang lalu menatap meja makan. Hatinya sakit saat tempat di mana banyak momen keluarganya kini kosong melompong. Biasanya di pagi ini, ia dan Alaska sudah bertengkar hanya karena meributkan makanan dan terjadi perkelahian menyebalkan yang akhirnya diakhiri dengan cubitan amatir mamahnya dan papahnya yang hanya tertawa meledek mereka.

Ia menatap sendu menghela napas mulai berjalan menuju pintu.

"heyy Elyn"

Elyn terdiam menghentikan langkahnya saat suara Willna yang begitu semangat menyapanya di belakang. Elyn berbalik lalu menatap datar lawan bicaranya yang sedang tersenyum lebar. Gadis itu menatap perban di tangan Willna. Willna yang tau arah pandang Elyn tersenyum kembali.

"lihat deh luka Willna, udah diperban semalam. Papah sama mamah bawa Willna ke rumah sakit dengan khawatir banget"ucap Willna.

Elyn hanya diam walau dalam hati ingin menangis.

"paha lo kenapa, kenapa nggak diobati kayak Willna yang dibawa papah ke rumah sakit, pasti sakit kan?"tanya pura-pura Willna menunjuk paha Elyn lebih tepatnya luka mengelepuh yang sedikit terlihat akibat rok pendeknya.

"nggak usah sok suci di hadapan gue, gue tau topeng busuk lo"ucap tenang Elyn.

"katahuan yah? Hihi, karena lo udah tau, gue ada hadiah buat lo, tunggu"ucap Willna berlari ke arah dapur.

Elyn yang tak peduli berjalan keluar, namun saat ia memegang handel pintu, Willna menarik tangannya membuat ia berbalik menatap Willna tajam.

"lo kok nggak nungguin hadiah lo sih, mau tau nggak?"tanya Willna dengan seringai liciknya.

Nathaelyn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang