14. [BERUBAH]

3.6K 378 7
                                    

Happy reading 📖

Carlos meringis pelan saat membuka mata. Ia menatap sekeliling ruangan serba putih yang sepi.

Ceklek

Selenia yang baru saja selesai bekerja langsung bergegas ke ruangan suaminya itu. Ia menatap datar sang suami yang menatapnya dengan ekspresi bertanya.

"kau kecelakaan kemarin"jawab singkat Selenia tanpa memandang wajah Carlos.

Carlos kembali mengingat kejadian kemaren membuat ia langsung menatap Selenia.
"bagaimana dengan Rosetta"ucap Carlos menanyakan keadaan wanita yang menjadi selingkuhannya beberapa bulan lalu.

"apakah pantas seorang suami menanyakan keadaan selingkuhannya pada istri sahnya!?"sinis Selenia membuat Carlos bungkam.

"selingkuhan kesayangan anda sudah meninggal"balas santai Alaska yang baru datang sambil bersandar di daun pintu.

Carlos nampak terkejut bukan main.
"Alaska, jangan berbicara sembarangan"peringat Carlos.

"loh, dikasih tau malah nyolot"ketus Alaska.

"Selenia, apa itu benar? bagaimana mungkin"ucap Carlos dengan bahu lemas.

"ya"

"saya harus melihat sendiri"ucap Carlos turun dari ranjang dengan tertatih membuat amarah Selenia naik, namun Alaska menahan tangan sang mamah membiarkan Carlos pergi.

"biarin aja mah, itu karma buat mereka"ucap Alaska.

***

Elyn mengaduk makanannya tanpa berniat memakannya sama sekali, mereka sedang makan di kantin. Sudah seminggu papahnya belum pulang ke rumah. Apalagi ditambah mamahnya yang menjadi pendiam, ia lebih baik mendengar suara teriakkan membahana sang mamah dari pada sering kali ia memergoki mamahnya menangis.

Sedangkan Alaska? Elyn bersyukur abangnya itu tidak ikut berubah, cowok itu masih mempertahankan sikap jahil bin hiperaktif seperti menggagunya, membuat lelucon garing yang pada akhirnya berakhir dengan perkelahian antara mereka, semua ia lakukan semata-mata untuk menghibur sang mamah, Selenia sesekali juga tertawa saat kedua anaknya melakukan adu bacot dan aksi kejar-kejaran, Alaska lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah saat mamahnya tidak bekerja.

Thania menyenggol Grace menanyakan melalui tatapan tentang Elyn.

Grace mengangkat bahu tak tahu, mereka berdua menatap Elyn lekat.
Merasa diperhatikan, Elyn mengangkat kepala yang langsung disuguhkan oleh tatapan sohibnya.

"napa lo berdua"tanya Elyn.

"lo lagi ada masalah ya? kita perhatiin beberapa hari ini lo sering ngelamun, kayak ada beban gitu"ucap Grace.

"ho'oh, lo boleh ceritain ke kita siapa tau kita bisa bantuin atau memberi solusi, tapi kalau nggak mau juga nggak papa. Kita cuman khawatir lo berpikiran buntu lalu bunuh Diri"ucap Thania.

Puk

Grace memukul kepala Thania dengan kesal.
"apaan dah pake acara bunuh diri segala"celetuk Grace.

Thania mengusap kepalanya yang berdenyut akibat pukulan ninja Grace.

"ya siapa tahu kayak di film yang gue tonton tadi malem"dengus Thania membela diri.

"itu kan lo yang berpikiran seperti itu kalau ada masalah, otak lo kan nggak nyampe separuh"ucap Grace dengan santai.

"wah lo kok nyebelin banget sumpah, otak gue ini kembarannya otak para profesor yah"ucap Thania.

Nathaelyn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang