46. [WEDDING]

2.5K 209 0
                                        

Happy reading📖

Elyn menendang-nendang langit dengan posisi tiduran di sofa. Ia meremas spreinya dengan kuat saat Nathaniel tidak mengangkat panggilannya. Ia menelfon untuk yang kesepepuluh kalinya tapi tak ada hasil membuat ia kesal setengah mati.

Ting

Bukannya respon dari cowok itu, ia malah mendapat pesan.

'lihat ke balkom'

Kalimat singkat itu membuat Elyn langsung bergegas membuka tirai miliknya. Dibawah sana, cowok yang sedari tadi ia hubungi tengah bersandar di bawah pohon tepat dibawah balkomnya sedang menatapnya cool.

"cepat turun, kita nonton"ucap Nathaniel dengan santai membuat Elyn yang sedang kesal mencebik namun kemudian ia berlari masuk ke dalam dengan senyum lebar. Berganti dengan pakaian tren, rok cewek ala korea selutut bewarna orange dan kaos baby blue kesukaannya ditambah flatshoes putihnya.

Ia berlari turun ke bawah, ia mengedarkan pandangan mencari Alaska dan orang tuanya namun ia kembali ingat kalau mereka sedang sibuk-sibuknya di gedung untuk persiapan pernikahan Alaska besok. Kenapa ia tak ikut turut? Tentu karena faktor kemalasan yang sudah mendarah daging dari lahir.

Ia mengunci pintu menghampiri Nathaniel yang sudah berpindah tempat di depan motornya.

Sejenak Elyn mengagumi ciptaan Tuhan yang tampan di depannya ini.

"terpesonanya nanti saja sayang"ucap Nathaniel menarik tangan Elyn tak mempedulikan gadis itu yang memerah saat dipanggil demikian.

Nathaniel menarik tangan Elyn untuk memeluk pinggangnya.

"biar romantis seperti pasangan lain"ucap Nathaniel yang terlampau jujur berakibat fatal pada jantung gadis itu.

Di perjalanan, mereka masih betah di keterdiaman mereka hingga suara Nathaniel yang memulai duluan.

"kita nonton apa?"tanya Nathaniel.

"yang romansa aja deh"ucap Elyn.

"yang lain saja, bagaimana dengan horor?"nego Nathnaniel.

"biar romantis kayak pasangan lain gitu?"ucap kesal Elyn.

"em, yaudah deh yang romansa aja"ucap Nathaniel mengalah saja.

Setelah mereka membeli makanan dan minuman untuk menemani acara tontonan mereka.

Film berjudul 'tenggelamnya kapal Titanic' begitu mengalihkan seluruh perhatian mereka.

Bahkan Elyn tak menyadari bola matanya berkaca-kaca dan mulai menurunkan butiran tetesan air mata yang mengalir begitu saja tanpa cela menyaksikan kisah cinta yang berakhir maut menjemput saat kapal besar itu tenggelam. Sedangkan Nathaniel diam seperti patung dengan mata tak pernah berpindah pada layar lebar di depannya hingga layar tersebut menghitam.

Setelah keluar dari sana, Nathaniel menggandeng tangan Elyn untuk menuntunnya ke restoran dekat sana.

"pesan apa?"tanya Nathaniel menatap Elyn yang duduk di sampingnya tetap diam sejak tadi.

Nathaelyn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang